Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Penggunaan dan Syarat Mutu Minyak Goreng pada Penjaja Makanan di Food Court UAI Nita Noriko; Dewi Elfidasari; Analekta Tiara Perdana; Ninditasya Wulandari; Widhi Wijayanti
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 1, No 3 (2012)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v1i3.52

Abstract

Masyarakat Indonesia memiliki ketergantungan terhadap minyak goreng. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan dan mutu minyak goreng yang beredar di masyarakat khususnya pada food court Universitas Al Azhar Indonesia. Analisis penggunaan minyak goreng penjaja makanan dilakukan dengan melakukan survey. Untuk mengetahui kualitas minyak goreng, dilakukan analisis laboratorium yang meliputi pengukuran kadar air, kadar asam lemak bebas, dan bilangan Iod. Dari dua belas kantin, ada sembilan kantin yang menggunakan minyak goreng. Hasil analisis penggunaan minyak goreng, penjaja makanan secara konsisten  34% menggunakan minyak goreng bermerek dagang A. Pemilihan minyak berdasarkan warna dilakukan oleh 45% penjaja makanan. Berdasarkan frekuensi pembelian, 56% penjaja makanan membeli minyak per hari. Selain itu, 45% penjaja makanan menggunakan minyak dua kali pakai. Analisis kebutuhan minyak menunjukkan, 34% penjaja makanan menghabiskan 5 liter minyak per hari. Cara pembuangan minyak yang dilakukan oleh penjaja, 78% membuang minyaknya setelah digunakan, dimana 67% penjaja makanan membuangnya ke tempat sampah. Berdasarkan pengukuran kadar air, kadar asam lemak bebas, dan bilangan Iod menunjukkan bahwa minyak goreng yang digunakan belum memenuhi standar syarat mutu, walaupun kadar air yang masih di dalam ambang batas normal yaitu kurang dari 0,30%, namun kadar asam lemak bebas baik sebelum maupun sesudah penggunaan melebihi ambang batas normal yang didukung oleh hasil pengukuran bilangan Iod.AbstractIndonesian society has dependence of cooking oil. Based on this condition, the analysis of cooking oil utilization and quality requirement at UAI food court is necessary and it was done. The analysis of cooking oil utilization was done by doing some survey. In order to search the quality of cooking oil, laboratory analysis was done that consist of water content, free fatty acid content, and Iod number. There are nine canteens from twelve canteens which utilize cooking oil. The result of cooking oil utilization analysis shows that 34% of merchant is utilizing A trade mark cooking oil, 45% is identifying cooking oil based on color. 56% is buying cooking oil per day, 45% is utilizing the cooking oil twice, 34% is spending 5 liters cooking oil per day, 78% is casting the cooking oil after utilize it, and 67% is casting the cooking oil into trash can. Based on the result of water content, free fatty acid content, and Iod number analysis showed that cooking oil is never fulfill normal limit, although the water content is still in proper limit is less than 0,30%, whereas free fatty acid content before or after analysis are very high and do not in proper limit and it is supported by Iod number measurement result.
Identifikasi Jenis Teripang Genus Holothuria Asal Perairan Sekitar Kepulauan Seribu Berdasarkan Perbedaan Morfologi Dewi Elfidasari; Nita Noriko; Ninditasya Wulandari; Analekta Tiara Perdana
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 1, No 3 (2012)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v1i3.53

Abstract

Teripang adalah hewan invertebrata laut yang merupakan anggota hewan berkulit duri (Echinodermata) memiliki potensi ekonomi yang cukup besar karena mengandung berbagai bahan yang bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai sumber protein hewani, obat luka dan anti inflamasi. Eksploitasi yang terjadi secara besar-besaran dikhawatirkan akan merusak kelestarian teripang di alam. Untuk itu diperlukan informasi dasar terkait jenis dan morfologi teripang yang terdapat di perairan sekitar Kepulauan Seribu, khususnya di P. Pari dan P. Pramuka. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi dan sore hari, yaitu pada saat kondisi surut di perairan sekitar P. Pari dan P. Pramuka. Sampel selanjutnya dikoleksi untuk diidentifikasi jenisnya berdasarkan perbedaan morfologi. Hasil analisis bentuk, warna, corak warna dan tipe spikula pada teripang tersebut menunjukan, terdapat empat jenis teripang yang berbeda berasal dari Kelas Holothuroidea, Subkelas Aspidochirotacea, Ordo Aspidochirotda, Famili Holothuriidae dan Genus Holothuria. Dua jenis yang terdapat di perairan sekitar P. Pari adalah Holothuria impatiens dan H. atra, sedang dua jenis yang diperoleh dari perairan sekitar P. Pramuka adalah H. edulis dan H. fuscocinerea. Perbedaan jenis pada masing-masing perairan disebabkan karena perbedaan jenis habitat dan sumber bahan makanan yang terdapat di perairan tersebut. Sea cucumber is marine invertebrate that that member of Echinodermata (the thorn-skinned animals), which has considerable economic potential because it contains many useful material and can be used as source of animal protein, drug injury, and anti inflammatory. Massive exploitation is predicted destroying the existance of sea cucumbers in nature. Furthermore, basic information related with the type and morphology of sea cucumbers, especially in Pari Island and Pramuka Island is required. Sampling was carried out in the morning and the afternoon when the condition of waters around Pari Island and Pramuka Island is being low tide. The following samples were collected to identify the species based on morphological differences. The result of the analysis of shape,  colour,  colour shades, and type of spicules on sea cucumbers showed there are four different types of sea cucumbers from the Class Holothuroidea, Subclass Aspidochirotacea, Order Aspidochirotida, Family Holothuriidae and Genus Holothuria.  Two types found in Pari Island are Holothuria impatiens and H. atra, whereas two types found in Pramuka Island are H. edulis and H. fuscicinerea. The diffrences in each type are caused by the difference of habitat and food source in the waters of Pari Island and Pramuka Island.