Ana Hadiana
STMIK LIKMI

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Terhadap Proses Bisnis Internal Berbasis STATCAP Cerdas Menggunakan COBIT 4.1 (Studi Kasus : Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat) Fikri Aditya Tri Andikaputra; Ana Hadiana
Jurnal Tata Kelola dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi Vol 1 No 1 (2015): Mei 2015
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jtk3ti.v1i1.285

Abstract

Teknologi Informasi telah menjadi bagian yang penting bagi organisasi. Dengan penggunaan Teknologi Informasi ini, organisasi mengeluarkan sumber daya dan investasi yang tidak sedikit didalam penerapannya sehingga organisasi mengharapkan dengan adanya Teknologi Informasi ini bisa memberikan manfaat bagi organisasi didalam mewujudkan peranan teknologi informasi terhadap strategi bisnis organisasi.Oleh sebab itu, diperlukan adanya tata kelola Teknologi Informasi (IT Governance) di organisasi sehingga setiap investasi didalam penerapan Teknologi Informasinya sesuai dengan tujuan dan strategi bisnis organisasi. Pada penelitian ini akan dikembangkan model audit tata kelola teknologi informasi di Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Jawa Barat. Audit tata kelola teknologi informasi ini akan mengukur sejauh mana proses tata kelola teknologi informasi yang telah dilakukan selama ini yang meliputi kebijakan dan prosedur tata kelola, struktur organisasi pengelola yang disesuaikan dengan STATCAP CERDAS mengenai peningkatan TI pada BPS. Model audit tata kelola ini akan menggunakan framework COBIT 4.1. Pendekatan audit tata kelola teknologi informasi di Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Jawa Barat ini akan mengukur kinerja TI dengan cara mengidentifikasi tujuan bisnis organisasi, tujuan-tujuan TI, dan proses-proses TI di instansi pemerintah disesuaikan dengan pemetaan hasil survey ITGI berdasarkan perspektif proses bisnis internal Proses audit tata kelola teknologi informasi ini menghasilkan temuan-temuan audit yang berdampak bagi keberlangsungan TI pada instansi pemerintah serta juga menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk perbaikan proses tata kelola teknologi informasi dari segi kesesuaian tujuan teknologi informasi serta tujuan bisnis organisasi dengan komponen STATCAP CERDAS dan dapat dijadikan sebagai alternative dalam pemetaan metode audit. 
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Megi Donni Daradjat; Ana Hadiana
Jurnal Tata Kelola dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi Vol 1 No 1 (2015): Mei 2015
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jtk3ti.v1i1.287

Abstract

Menyelaraskan perencanaan strategis SI/TI dengan perencanaan strategis bisnis dan memberikan panduan perencanaan strategis SI/TI bagi institusi dalam mengembangkan atau meningkatkan penggunaan SI untuk memperoleh keunggulan bersaing dan mewujudkan visi, misi dan tujuan institusi merupakan manfaat yang diharapkan dari Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) merupakan hasil penyelarasan dengan Rencana Strategis POLBAN yang berlaku. Sesuai dengan metoda yang digunakan yakni Ward and Peppard, input dari Perencanaan Strategis Sistem Informasi berasal dari analisis lingkungan bisnis internal, lingkungan bisnis eksternal, lingkungan Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI), internal dan lingkungan SI/TI eksternal guna mengetahui kondisi saat ini dan kebutuhan SI/TI masa datang. Analisis yang digunakan adalah Critical Success Factor, Value Chain, PEST, Porter Five Forces, Strategic Grid dan Kondisi SI/TI terkini yang selanjutnya dicari solusi SI/TI yang memungkinkan dalam mengatasi setiap faktor. Hasil akhir dari penelitian ini adalah rekomendasi strategi bisnis SI, strategi manajemen SI/TI, strategis TI, portofolio aplikasi mendatang dan rencana implementasi SI dengan melalui pertimbangan kebutuhan manajemen dan portofolio aplikasi yang sudah ada.
Audit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (Studi Kasus Pada RSUD Kota Tasikmalaya) Nizar Rabbi Radliya; Ana Hadiana; Irawan Afrianto
Jurnal Tata Kelola dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi Vol 1 No 2 (2015): November 2015
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jtk3ti.v1i2.295

Abstract

Sejak tahun 2008, RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kota Tasikmalaya sudah menerapkan SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit). Sistem aplikasi yang sudah digunakan terbatas pada lingkup sistem untuk pelayanan kesehatan terhadap pasien, terutama sistem administrasi pembayaran. Implementasi SIMRS pada RSUD Kota Tasikmalaya masih tedapat masalah-masalah yang dapat menghambat tujuan dari SIMRS yang digunakan saat ini. Selain hal tersebut, pihak RSUD Kota Tasikmalaya juga terkendala dalam pembuatan rekomendasi pengembangan SI (Sistem Informasi) ke depan. Rekomendasi tersebut bersifat penting karena dapat membuat RSUD Kota Tasikmalaya lebih kompetitif dibandingkan dengan institusi kesehatan lainnya. Guna membuat rekomendasi pengembangan SI dibutuhkan pengetahuan mengenai tingkat kematangan (maturity level) SIMRS saat ini di RSUD Kota Tasikmalaya. Pengetahuan mengenai permasalahan serta tingkat kematangan SIMRS dapat diperoleh melalui kegiatan audit terhadap SIMRS saat ini di RSUD Kota Tasikmalaya. Kedepannya dokumentasi penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan audit sistem informasi manajemen rumah sakit di RSUD Kota Tasikmalaya. Pada penelitian ini, terdapat prosedur dan alat bantu yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian. Prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan audit sistem informasi pada SIMRS RSUD Kota Tasikmalaya mengacu pada tahapan audit SI secara umum dan framework COBIT 4.1 (Control Objectives for Information and related Technology). Sedangkan untuk alat bantu dalam pengumpulan data menggunakan cara observasi, wawancara, kuesioner, studi pustaka dan telaah dokumen. Alat bantu lainnya pada penelitan ini adalah model BSC (Balanced Scorecard) yang digunakan dalam penentuan ruang lingkup penelitian. Hasil dari penelitian ini diketahui beberapa proses TI COBIT 4.1 yang menjadi cakupan audit diantaranya: PO8 (mengelola kualitas), AI4 (memungkinkan operasional dan penggunaan), DS1 (mendefinisikan dan mengelola tingkat pelayanan), DS2 (mengelola layanan pihak ketiga), DS4 (memastikan layanan yang berkelanjutan), DS7 (mendidik dan melatih pengguna). Secara umum, implementasi SIMRS saat ini di RSUD Kota Tasikmalaya pada proses TI COBIT 4.1 belum cukup baik dilakukan. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata tingkat kematangan berada pada level 2 (repeatable but intuitive). Tingkat kematangan SIMRS yang ingin dicapai oleh RSUD Kota Tasikmalaya secara umum yaitu berada pada level 4 (managed and measurable). Untuk mencapai pada tingkat kematangan yang diharapkan, maka diperlukan suatu strategi perbaikan pada masing-masing atribut kematangan secara bertahap dimana atribut yang berada pada level paling rendah merupakan prioritas untuk dilakukan peningkatan terlebih dahulu hingga seluruh atribut berada pada level yang diharapkan. 
Perancangan Blueprint Knowledge Management System Di Office Of International Affair Universitas Komputer Indonesia Richi Dwi Agustia; Ana Hadiana
Jurnal Tata Kelola dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi Vol 1 No 2 (2015): November 2015
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jtk3ti.v1i2.296

Abstract

Organisasi yang hidup pada saat ini telah dihadapkan pada suatu lingkungan kompleks yang menuntut organisasi harus bersaing dengan cara yang cerdas, suatu cara dimana organisasi mampu membaca dan merespon tanda - tanda perubahan yang terjadi dalam lingkungan kompetisi secara cepat, tepat dan efisien. Salah satu cara cerdas yang dapat dilakukan organisasi adalah dengan cara memanfaatkan knowledge sebagai kekuatan yang dapat mendorong produktivitas dan meningkatkan inovasi. UNIKOM melalui subunit Office Of International Affair memiliki potensi untuk memperoleh dan menciptakan knowledge - knowledge baru melalui kerjasama internasional dengan Universitas Youngsan di Korea Selatan yang mana knowledge - knowledge baru tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan inovasi dan meningkatkan competitive advantages. Selaku anggota organisasi, kurangnya kontribusi dan kesadaran knowledge worker dalam berbagi knowledge yang dimilikinya baik itu kepada sesama knowledge worker ataupun kepada organisasi menjadi suatu permasalahan yang dapat menghalangi UNIKOM dalam memperoleh potensinya tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu dilakukan perancangan suatu knowledge management system (KMS) yang dapat menanamkan suatu pola pikir bahwa knowledge bukan hanya sebagai possession object yang hanya dimiliki setiap knowledge worker tetapi juga menjadikan knowledge sebagai practice object yang dapat ditransfer dan digunakan kembali oleh knowledge worker lain untuk menciptakan knowledge baru agar knowledge itu menjadi berkembang. The 10-Step Knowledge Management Roadmap yang dikemukakan oleh Amrit Tiwana menjadi panduan yang digunakan untuk melakukan perencanaan, perancangan dan penerapan KMS dalam organisasi. Analisis infrastruktur, menghubungkan knowledge management dan strategi organisasi, merancang KMS platform, identifikasi knowledge yang ada dalam organisasi, merancang tim KMS dan membuat blueprint KMS berdasarkan 7 layer KMS arsitektur adalah 6 dari 10 langkah yang dilakukan untuk menciptakan suatu rancangan KMS. Blueprint knowledge management system adalah hasil dari penelitian yang dilakukan. Blueprint dirancang sesuai dengan hasil analisis terhadap beberapa aspek yang telah dijabarkan dalam The 10-Step Knowledge Management Roadmap. Dengan adanya blueprint knowledge management system ini diharapkan dapat meningkatkan inovasi dan mempermudah Office Of International Affair dalam pengambilan keputusan guna memecahkan masalah yang sering terjadi ataupun masalah unik yang akan terjadi nanti.
Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dalam Usulan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah di Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Subang Dedeng Hirawan; Ana Hadiana
Jurnal Tata Kelola dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi Vol 3 No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jtk3ti.v2i2.304

Abstract

Pelaksanaan program e-government yang dicanangkan pemerintah pusat merupakan salah satu faktor penting dalam terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Hal ini bisa terwujud jika dalam pelaksanaannya mengacu pada tata kelola sistem dan teknologi informasi (IS/IT governance) yang baik pula. Mulai dari tahap perencanaan (planning), pelaksanaan (implementation), hingga pengawasan (monitoring). Maka dari itu, pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah Kabupaten Subang perlu mencantumkan perencanaan sistem informasi dalam rencana pembangunan baik jangka menengah ataupun jangka panjangÂ