Muliadi Muliadi
Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Ujaran Dalam Pengajaran Bahasa Jepang Tingkat Dasar : Fokus Pada Pertanyaan Pengajar Muliadi Muliadi
Janaru Saja: Jurnal Program Studi Sastra Jepang (Edisi Elektronik) Vol 9 No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Program Studi Sastra Jepang, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/js.v9i1.3356

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis pertanyaan, strategi pertanyaan dan bagaimana respon pembelajar terhadap pertanyaan pengajar dalam kelas bahasa Jepang. Partisipan adalah satu orang pengajar bahasa Jepang penutur asli dan 16 mahasiswa asing pascasarjana di salah satu universitas negeri Jepang yang mengikuti pembelajaran partisipan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pertanyaan yang paling banyak digunakan adalah pertanyaan iya/tidak sebanyak 59,51%, diikuti dengan jenis pertanyaan referensial sebanyak 27,03%, dan terakhir jenis pertanyaan display sebanyak 13,45%. Terdapat lima strategi yang digunakan yaitu penggantian kata, penyederhaan, pengulangan, penguraian, dan penggalian. Jenis pertanyaan iya/tidak dan pertanyaan display paling mudah mendapatkan jawaban. Sedangkan pertanyaan referensial merupakan pertanyaan yang cukup sulit mendapatkan jawaban terutama jika pertanyaan ditujukan kepada seluruh pembelajar. Namun penunjukkan perorangan akan lebih mudah mendapatkan jawaban. Pertanyaan referensial merupakan pertanyaan yang cukup sulit, sehingga untuk penelitian berikutnya perlu untuk menghitung berapa durasi waktu yang diperlukan pembelajar untuk menjawab pertanyaan terutama untuk pertanyaan referensial.
Kecemasan Bahasa Dalam Pembelajaran Tata Bahasa Jepang Secara Daring Muliadi Muliadi; Susi Widianti; Wawan Danasasmita
Janaru Saja: Jurnal Program Studi Sastra Jepang (Edisi Elektronik) Vol 10 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Program Studi Sastra Jepang, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/js.v10i1.4739

Abstract

Abstract This study aims to investigate a) the differences of level anxiety by gender and length of study; b) the correlation between language anxiety and student outcomes; c) the effect of language anxiety on student outcomes. A survey was administered to 149 Japanese language students from two state universities in Sumatra. There were 40 male students and 109 female students in this study. 47 students have experience learning Japanese for less than 1 year, 81 students about 1-2 years, 17 students about 3-4 years, and 4 students have experiences for more than 5 years. The study found that female students were more anxious than male students. There was no difference in anxiety based on thelength of study. Correlation analyses showed that there was a negative significant correlation between anxiety and student outcomes. That means if anxiety rises, outcomes will decrease. Meanwhile, regression analyses showed that anxiety was a predictor that affects learning outcomes. This indicates that anxiety interferes the outcomes of learning Japanese grammar in online learning. Keywords: Language anxiety, Japanese grammar, online learning Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui a) perbedaan tingkat kecemasan berdasarkan jenis kelamin dan periode belajar; b) hubungan kecemasan bahasa dengan hasil belajar; dan c) pengaruh kecemasan bahasa terhadap hasil belajar. Responden dalam penelitian ini adalah 149 mahasiswa bahasa Jepang tingkat 1 dan 2 dari 2 universitas negeri di Sumatera. Sebanyak 40 orang merupakan pembelajar laki-laki dan 109 orang merupakan pembelajar ont . 47 orang diantaranya memiliki pengalaman belajar bahasa Jepang kurang dari 1 tahun, 81 orang 1-2 tahun, 17 orang 3-4 tahun, dan 4 orang memiliki pengalaman belajar lebih dari 5 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajar perempuan lebih cemas dibanding pembelajar laki-laki. Tidak ada perbedaan kecemasan antara pembelajar yang memiliki pengalaman belajar bahasa Jepang lebih sedikit dengan pembelajar yang mempunyai pengalaman belajar lebih lama. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan negatif signifikan antara kecemasan dengan hasil belajar. Artinya jika kecemasan naik maka hasil belajar mengalami penurunan. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa kecemasan merupakan prediktor yang mempengaruhi hasil belajar. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kecemasan mengganggu hasil belajar tata bahasa Jepang dalam pembelajaran daring. Kata Kunci: Kecemasan berbahasa, tata bahasa Jepang, pembelajaran daring