Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Komunikasi Visual : Representasi Norma Kesopanan Perempuan Indonesia Enang Yusuf Nurjaman
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama AL-WARDAH, Vol.13 No.2 Tahun 2019
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/al-wardah.v13i2.213

Abstract

Media sosial merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat dewasa ini, semua orang bisa menjadi content creator dengan berbagai macam konten termasuk tayangan prank falsenya Angga Candra, seorang youtuber dengan 2,4 juta subscriber, dalam aksi pranknya sebagian besar  korbannya adalah perempuan, respon perempuan Indonesia ketika menjadi korban prank berkaitan dengan norma kesopanan yang dimiliki oleh perempuan yang bisa dijadikan sebagai representasi perempuan Indonesia. Pendekatan penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dan teknik pengumpulan data penelitian ini dengan mengumpulkan screen shoot dari kumpulan adegan pada video episode “Prank Taxi Online!! Cewe Berhijab Ini Sebel-Sebel Gemes & Hampir Baper Beneran” pada channel Youtube Angga Candra. Penelitian ini menggunakan analisis teori semiotika dari Roland Barthes yang dikenal dengan Two Orders of Signification teori ini adalah ide tentang dua tatanan signifikansi yaitu denotasi dan konotasi. Berdasarkan hasil penelitian ini maka ditemukan representasi kesopanan perempuan Indonesia yaitu; menjaga dirin, ramah, humble, sopan, mengapresiasi dan menghargai prestasi seseorang, bersikap kooperatif, terbuka dan bersikap positif.
Analisis Semiotika Tarian Tide-Tide Suku Galela Di Desa Bere-Bere Kecamatan Morotai Utara Kabupaten Pulau Morotai Safira Sidogu; Enang Yusuf Nurjaman
Al-Tadabbur Vol 9, No 1 (2023)
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/altadabbur.v9i1.1124

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosesi tarian tide-tide biasanya di lakukan pada saat pernikahan dan acara atau lomba yang diadakan baik itu di Sekolah maupun di Desa. Ketika acara akan dimulai para peronggeng (penari) dipersilahkan duduk di kursi yang telah disediakan, aturannya. Ketika para peronggeng (penari) telah duduk di kursi masing-masing, tidak boleh berpindah tempat dari tempat duduk yang satu ke tempat duduk yang lain, siapa pun dia boleh melakukan tarian tide-tide pada saat musik dimainkan, seorang pria yang datang meminta dan mengajak wanita pilihannya untuk menjadi pasangan dalam melakukan ronggeng (tarian) dan saling memberikan hormat. Pada tarian ini ada satu orang sebagai komando (pemimpin) yang memandu jalannya ronggeng (tarian). Tarian Tide-Tide ini terus berlangsung hingga musiknya berhenti. Jika musik diputar kembali maka masing-masing pasangan yang sama bisa melakukan tarian atau bisa mengganti pasangan yang berbeda, hal ini di lakukan berulang kali sampai berakhirnya acara. Proses tarian yang dilakukan pada saat lomba yaitu pada saat memulai tarian masing-masing penari memberikan hormat pada dewan juri. Tarian Tide-Tide terus dilakukan hingga musiknya selesai. Tariannya di tutup dengan hormat kepada masing-masing penari dan juri sebagai tanda berakhirnya tarian.