Rahmawati Allyreza
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP Untirta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyuluhan Mitigasi Bencana Kegagalan Teknologi Industri Dan Bencana Tsunami Dengan Peningkatan Kesiapsiagaan Masyarakat Kelurahan Randakari Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon Rahmawati Allyreza; Ipah Ema Jumiati; Abdul Apip
Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 2 Issue 1 June 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/komunitas:jpkm.v2i1.15767

Abstract

AbstrakKelurahan Randakari merupakan daerah yang teridentifikasi berada pada situasi rawan bencana yaitu bencana alam dan bencana akibat kegagalan teknologi industri. Beberapa industri kimia besar, semen dan makanan berada di wilayah tersebut serta merupakan akses jalur darat Jalan Lingkar Selatan Kota Cilegon yang banyak dilalui kendaraan besar dan bermuatan hasil industri menuju Pelabuhan bongkar muat Ciwandan. Selain itu, dampak lingkungan dari pembangunan jalan lingkar selatan di daerah Randakari adalah terjadi banjir pada beberapa wilayah Ciwandan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan bahaya bencana alam dan bencana akibat kegagalan teknologi industri. Metode kegiatan dilakukan dengan pretest dan penyuluhan mitigasi bencana. Sasaran kegiatan tokoh masyarakat, kader posyandu, anggota kampung siaga bencana, anggota linmas (Perlindungan Masyarakat) dan kepada pihak polsek Ciwandan dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan yang ketat. Dari hasil pretest tersebut diketahui bahwa 63,33% peserta memahami definisi bencana dan bentuk bencana kegagalan teknologi industri yang pernah terjadi di sekitar tempat tinggalnya dan 26,67% peserta tidak atau kurang memahami definisi bencana dan bentuk mitigasi bencana. Bentuk bencana kegagalan industri yang pernah terjadi di Kelurahan Randakari berdasarkan jawaban responden antara lain bau kimia bocor, polusi debu, bising suara blower, kebakaran boiler, dan debu batu bara yang sangat menganggu pernapasan dan penglihatan masyarakat. Peserta kegiatan mengharapkan tindak lanjut dari kegiatan penyuluhan ini dengan mendorong pemerintah daerah mengupayakan mengingatkan dan mengawasi secara ketat agar pihak perusahaan/industri selalu berupaya mencegah dan terbuka jika terjadi bencana akibat kegagalan industri. Selanjutnya membangun shelter untuk menampung masyarakat yang mengungsi jika terjadi bencana, peserta juga mengharapkan diadakan pelatihan secara langsung.Kata Kunci: mitigasi bencana; Kesiapsiagaan; bencana akibat kegagalan teknologi industry;  bencana alam  AbstractRandakari Village is an area identified as being in a disaster-prone situation, namely natural disasters and disasters due to the failure of industrial technology. Several large chemical, cement, and food industries are located in the area and are accessed by land to the South Ring Road of Cilegon City, which is used by large vehicles and loaded with industrial products to the Ciwandan port of loading and unloading. In addition, the environmental impact of the construction of the southern ring road in the Randakari area is flooding in several areas of Ciwandan. This activity aims to increase public understanding of the dangers of natural disasters and disasters due to the failure of industrial technology. The targets of the activities are community leaders, integrated health cared (posyandu) cadres, members of Kampung Siaga Bencana, LINMAS, and Police while still implementing strict health protocols. From the results of the pretest, it is known that 63.33% of participants understand the definition of disaster and forms of industrial technology failure disasters that have occurred around their homes and 26.67% of participants do not or do not understand the definition of disaster and forms of disaster mitigation. The types of industrial failure disasters that have occurred in Randakari Village are include chemical leaks, dust pollution, blower noise, boiler fires, and coal dust which greatly disturb people's breathing and eyesight. Activity participants expect follow-up from this outreach activity by encouraging local governments to make efforts to remind and monitor closely so that the company/industry always tries to prevent and is open in the event of a disaster due to industrial failure. Furthermore, building shelters to accommodate people who have fled in the event of a disaster, the participants also expect hands-on training to be held.Keyword : disaster mitigation; preparedness; disasters due to failure of industrial technology;  natural disasters
Pelatihan Digitalisasi Badan Usaha Milik Desa di Kabupaten Serang Rahmawati Allyreza; Maulana Yusuf; Agung Satrio W
Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 2 Issue 2, Desember 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/komunitas:jpkm.v2i2.16893

Abstract

AbstrakDigitalisasi merupakan hal yang saat ini gencar dilakukan dalam segala aspek, baik di lingkungan pemerintahan, swasta, Pendidikan dan juga ekonomi. Aktivitas perekonomi tidak lagi menggunakan cara-cara tradisional dalam transaksi perdagangan barang dan jasa dimana penjual dan pembeli bertemu langsung pada sebuah pasar. Digitalisasi dalam dunia perdagangan justru semakin massif dilakukan ditengah terpuruknya perekonomian tradisional berupa penjualan barang dan jasa melalui promosi dan pemasaran langsung. Demikian juga halnya dengan Badan Usaha Milik Desa agar dapat bertahan ditengah pandemic dan dapat bersaing dengan jenis usaha lain, digitalisasi badan usaha milik desa juga mendesak untuk dilakukan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada pengelola BUMDES dalam memasarkan produk Bumdes secara digital melalui market place. Kegiatan diikuti oleh perwakilan dua orang pengurus Bumdes yang diundang berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal dimana Bumdes tersebut memiliki kendala dalam hal pemasaran produk yang dihasilkan. Narasumber pelatihan merupakan akademisi Untirta dalam bidang manajemen keuangan daerah, komunikasi digital dan praktisi/penjual melalui market place. Setelah mengikuti pelatihan, Bumdes di Kabupaten Serang dapat langsung menerapkan dan memasarkan produk Bumdes melalui market place.Katakunci: digitalisasi, Badan Usaha Milik Desa (BUMD), market place.  AbstractDigitalization is something that is currently being intensively carried out in all aspects, both in the government, private sector, education, and also the economy. Economic activity no longer uses traditional ways of trading goods and services where sellers and buyers meet directly in a market. Digitalization in the world of trade is increasingly massive amid the decline of the traditional economy in the form of selling goods and services through promotion and direct marketing. Likewise, Village-Owned Enterprises to survive during a pandemic and be able to compete with other types of businesses, the digitalization of village-owned enterprises is also urgent to be carried out. This activity aims to provide training to BUMDES managers in marketing village own company (Bumdes) products digitally through the marketplace. The activity was attended by representatives of two Bumdes administrators who were invited based on the results of observations and initial interviews where the Bumdes had problems in terms of marketing the products produced. The training resource persons are Untirta academics in the field of regional financial management, digital communication, and practitioners/sellers through the marketplace. After participating in the training, Bumdes in Serang Regency can immediately implement and market Bumdes products through the marketplace. Keywords: digitalization, village own company (BUMD), market place.