Anak Agung Ayu Ratih Frismanti
Forest Products Science Faculty of Agriculture Utsunomiya University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SIFAT FISIK DAN MEKANIK KAYU KURANG DIKENAL DARI HUTAN SEKUNDER, KALIMANTAN SELATAN, INDONESIA Muhammad Rais Arifin; Wiwin Tyas Istikowati; Sunardi Sunardi; Ishiguri Futoshi; Yokota Shinso; Anak Agung Ayu Ratih Frismanti
Jurnal Sylva Scienteae Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Sylva Scienteae Volume 5 No 1 Edisi Februari 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v5i1.5043

Abstract

The aim of this study is to obtain the basic wood properties of three lesser known species tengkook ayam (Nephelium sp), madang pirawas (Neolitsea firma) and merambung (Vernonia arborea)). Stem diameter at 1.3 m above the ground and tree height were measured on 3 trees from each species. Later, core samples were collected from all the measured trees. Using the core samples, the basic density (BD), moisture content (MC) and compressive strength with fractometer (fractometer II, IML, German) parallel to grain (CS) were measured. Mean values of BD of tengkook ayam (Nephelium sp), madang pirawas (N. firma) and merambun (V. arborea) were 0.59±0.02, 0.55±0.06 and 0.34±0.06, respectively. Mean values of MC of tengkook ayam (Nephelium sp), madang pirawas (N. firma) and merambung wood (V. arborea) were 22.77±0.10%, 37.10±0.01% dan 61.85±0.06%, respectively. Mean values of CS of tengkook ayam (Nephelium sp), madang pirawas (N. firma) and merambung (V. arborea) were 34.70±11.89 MPa, 32.00±3.39 MPa dan 15.02±4,06 MPa. There is a positive significant correlation between BD and CSPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi dasar dari kayu tengkook ayam (Nephelium sp), madang pirawas (Neolitsea firma), dan merambung (Vernonia arborea). Diameter diukur pada ketinggian 1,3 m dari permukaan tanah pada 3 pohon dari masing-masing spesies. Core sample diambil dari pohon yang telah diukur. Menggunakan core sample pengukuran kekuatan tekan dengan fractometer dilakukan dengan memotong core sample menjadi 5 mm interval. Core sample dengan 5 mm interval kemudian diletakkan pada alat fractometer (Fractometer II, IML, Jerman) dan ditekan sampai kayu tersebut retak dengan menggunakan alat tersebut. Hasil penelitian berat jenis dari kayu tengkook ayam, madang pirawas dan merambung secara berturut-turut yaitu 0,59±0,02, 0,55±0,06 dan 0,34±0,06. Hasil penelitian kadar air dari kayu tengkook ayam, madang pirawas dan merambung secara berturut-turut yaitu 22,77±0,10%, 37,10±0,01% dan 61,85±0,06%. Hasil penelitian kekuatan tekan pada kayu tengkook ayam, madang pirawas dan merambung secara berturut-turut yaitu 34,70±11,89 MPa, 32,00±3,39 MPa dan 15,02±4,06 MPa. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa korelasi antara berat jenis dengan kekuatan tekan yaitu 1. Artinya semakin besar berat jenisnya maka akan semakin besar juga kekuatan tekan yang dihasilkan