Ayu Noor Latifah
Universitas Lambung Mangkurat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGUKURAN KADAR AIR JENIS BAMBU BETUNG (Dindrocalamos asper), BAMBU KUNING (Bambusa vulgaris Schard) dan BAMBU SULUK (Gigantochloa levis Merr) Ayu Noor Latifah; Kurdiansyah Kurdiansyah; Wiwin Tyas Istikowati
Jurnal Sylva Scienteae Vol 4, No 5 (2021): Jurnal Sylva Scienteae Volume 4 No 5 Edisi Oktober 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.006 KB) | DOI: 10.20527/jss.v4i5.4212

Abstract

The aim of this research is to determine water content of three types of bamboo (betung bamboo (Dindrocalamos asper), kuning bamboo (Bambusa vulgaris Schard), and suluk bamboo (Gigantochloa levis Merr)) and to determine the differences based on their position in bamboo. Five bamboos each species was harvested from Tapin Regency, South Kalimantan. Bamboo was divided into three positions, the bottom, middle, and the end and moisture content were measured. This measurement of water content can provide information for further utilization. Based on the results, the water content of the bamboo betung type, the bottom part was 22.8%, the middle was 16.8%, and the tip was 16.6%, with an average moisture content of 18.7%. The moisture content of kuning bamboo at the bottom was 18.6%, the middle was 18.6% and the tip was 19.8% with an average was 19%. The moisture content of the suluk bamboo at the bottom was 17.2%, the middle was 16.4% and the tip was 14.8% with an average was 16.13%. The results showed that the highest water content in kuning bamboo was 19%. Bamboo moisture content can be used as a consideration for the use of bamboo in the drying and preserving process of bambooPenelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar air pada tiga jenis bambu (Bambu betung (Dindrocalamos asper), bambu kuning (Bambusa vulgaris Schard), dan bambu suluk (Gigantochloa levis Merr)) dan untuk mengetahui perbedaan berdasarkan posisinya dalam bamboo. Lima batang bamboo tiap spesies ditebang dari Kabutpaten Tapin, Kalimantan Selatan. Bambu dibedakan menjadi tiga posisi, pangkal, tengah dan ujung selanjutnya diuji kadar airnya. Pengukuran kadar air ini dapat memberikan informasi pada pemanfaatan lebih lanjut. Berdasarkan hasil pengukuran kadar air jenis bambu betung bagian pangkal rata-rata 22,8%, tengah 16,8%, dan bagian ujung 16,6% dengan kadar air rata-rata keseluruhan 18,7 %. Hasil pengukuran kadar air jenis bambu kuning bagian pangkal rata-rata 18,6%, tengah 18,6% dan bagian ujung 19,8% dengan kadar air rata-rata keseluruhan 19%. Hasil pengukuran kadar air jenis bambu suluk bagian pangkal rata-rata 17,2%, tengah 16,4% dan bagian ujung 14,8% dengan kadar air rata-rata keseluruhan 16,13 %. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kadar air tertinggi pada bambu kuning sebesar 19%. Kadar air bambu dapat digunakan sebagai pertimbangan penggunaan bambu dalam proses pengeringan dan pengawetan bambu