This Author published in this journals
All Journal Jurnal Geofisika
I Gede Boy Darmawan
Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perbandingan Indeks Kerentanan Seismik Antara Instrumen Akselerometer ADXL345 Dengan REFTEK 130-SMHR Menggunakan Metode Horizontal-to-Vertical Spectral Ratio I Gede Boy Darmawan; Rahmi Mulyasari; Rian Amukti
Jurnal Geofisika Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Geofisika
Publisher : Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36435/jgf.v19i1.452

Abstract

Makalah ini membahas hasil pengembangan prototip instrumen akselerometer menggunakan sensor ADXL345 yang berbasis Micro-Electrical Mechanical System-based (MEMS). Untuk mengetahui kehandalan instrumen tersebut, kami melakukan validasi dengan cara membandingkan terhadap hasil kerja akselerometer pabrikan REFTEK 130-SMHR dalam pengukuran indeks kerentanan seismik Kg (Nakamura dkk., 2000). MetodeHorizontal-to-Vertical Spectral Ratio (HVSR) digunakan untuk mendapatkan nilai frekuensi dominan fg dan nilai amplifikasi Ag terlebih dahulu dan selanjutnya menghitung nilai Kg. Akuisisi data lapangan menggunakan kedua instrumenakselerometer tersebut dilakukan pada 30 titik amat dengan cuplikan frekuensi 500 Hz dan periode pengukuran selama 30 menit. Hasil pengukuran menunjukkan adanya keselarasan antara akselerometer ADXL345 dengan akselerometer REFTEK 130-SMHR. Untuk total luas daerah studi, kami mendapatkan nilai Kg yang sama, yakni sekitar 57%, dengan perbedaan sedang sekitar 37% dan perbedaan tinggi 6%. Hasil penting lainnya adalah adanya keselarasan pada nilai pengukuran instrumen ADXL345 dengan hasil observasi lapangan, khususnya di Gedung L Fakultas Teknik UNILA. Keselarasan ini dicirikan dengan adanya retakan pada lantai gedung yang berada pada zona kerentanan seismik cukup tinggi. Studi perbandingan kedua instrumen akselerometer tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa pengujian prototipe ini masih perlu dilakukan lebih lanjut, khususnya pada daerah dengan tingkat variasi kerentanan seismik yang berbeda