Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perilaku Petani Padi Sawah Dalam Menggunakan Pestisida Kimia di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Indonesia Helentina Situmorang; Noveri Noveri; Mispit Putrina; Elva Rahmi Fitri
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 4, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.412 KB) | DOI: 10.37637/ab.v4i3.743

Abstract

Salah satu sentra produksi padi sawah di Indonesia adalah Provinsi Sumatera Barat di Kecamatan Harau. Jumlah produksi padi sawah di kecamatan Harau sebesar 45.784 ton tahun 2018 dengan luas tanam 11.266 ha. Namun, permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan budidaya tanaman padi di Kecamatan Harau adalah beberapa hama yang sering menyerang tanaman padi antara lain keong emas, tikus, walang sangit, kepinding tanah, wereng, dan burung. Oleh sebab itu sebagian besar petani padi sawah melakukan pengendalian hama dengan menggunakan pestisida kimia. Padahal, penggunaan pestisida kimia secara terus menerus mengakibatkan ekosistem di sekitar lahan menjadi rusak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku petani padi sawah dalam menggunakan pestisida kimia di Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Oktober 2020 di Nagari Sarilamak dan Nagari Gurun Kecamatan Harau. Metode yang digunakan adalah survei dengan pengambilan sampel secara sengaja (purposive sampling) sebanyak 30 responden. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif berdasarkan persepsi, motif dan sikap petani  dalam penggunaan pestisida kimia. Hasil penelitian diperoleh bahwa menurut persepsi petani mutlak melakukan pengendalian dengan penggunaan pestisida kimia dan mengurangi resiko produksi padi menurun/gagal panen; motif petani penggunaan pestisida kimia yang sudah terkenal, terbukti ampuh dan mudah ditemukan di pasar/kios, tetapi tidak berdasarkan pemahaman atas zat aktif yang terkandung dalam pestisida tersebut; dan sikap petani bersedia membayar mahal pestisida yang terbukti ampuh mengendalikan hama padi sawah.. Petani lebih mempertimbangkan resiko kegagalan panen dibandingkan dampak buruk pestisida kimia terhadap lingkungan. 
Analisis Pendapatan Usahatani Kakao (Theobroma Cacao) Di Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Limapuluh Kota Elva Rahmi Fitri; Rita Erlinda; Nelson Nelson
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.04.22

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh petani dari usahatani kakao dan mengetahui kelayakan usahatani kakao yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling sebanyak 30 orang petani kakao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani tanaman kakao yang dilakukan oleh petani di Kecamatan Lareh Sago Halaban layak untuk dilanjutkan. Hal ini dilihat dari nilai B/C rasio >1. Namun perlu adanya upaya untuk meningkatkan penerimaan petani kakao salah satunya dengan perluasan lahan dan perawatan secara intensif sehingga dapat menunjang kehidupan petani kakao dan mampu menghasilkan penerimaan bersih yang lebih besar daripada biaya.
Analisis Nilai Tambah Produk Olahan Jagung Manis (Studi Kasus: Usaha F1 Aina Nagari Batu Hampa Kecamatan Akabiluru Kabupaten Lima Puluh Kota ) Elva Rahmi Fitri; Zednita Azriani; Syahyana Raesi
Journal of Agribusiness and Community Empowerment (JACE) Vol. 4 No. 1 (2021): March
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.6 KB) | DOI: 10.32530/jace.v4i1.218

Abstract

The aims of this research were to describe the processing of sweet corn, to analyze the value-added and distribution of value-added becomes peas,corn on the cob,  donuts, grits, and  bakwan  on the business F1 Aina Batu Hampa. This study was conducted  from  March to  April 2016.  The study employed a  case study method.  The study used  Hayami method  in analyzing the value added. The results of this  study showed that the value added generated by Aina F1  was high. It can be seen through the ratio of value added that  is  greater than 40 percent  and varied among products where; 71.76 percents for corn peas, 58.65 percents for corn on the cob, 71.71percents for donuts, 74.40 percents for the grits, and 63,49 percents for bakwan. The product of Sweet corn that generate the highest value added is grits. The ratio of value added can be seen through the margin value distributed in production factors. The highest  of  portion  of value-added received by  the company and the smallest portion  value-added received by the labor.   The largest distribution margin is for the profit of the company. The company's biggest profits come from corn on the cob, followed by grits, peas, donuts, and bakwan. The largest distribution of other input contributions is bakwan, followed by donuts, peas, grits, and  corn of the cob. The distribution of margins received by workers is the smallest part compared to the margins for other input contributions and company profits. The largest distribution is for bakwan , followed by donuts, peas, grits, and corn of the cob.