Agus Budiawan
Universitas Muhammadiyah Jember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Karakteristik Fisiologi Tanaman Kedelai pada Perlakuan Frekuensi Penyiangan dan Pengendalian Hama pada Tumpangsari Tebu-Kedelai Iskandar Umarie; Wiwit Widiarti; Oktarina Oktarina; Yoga Nurhadiansyah; Agus Budiawan
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.749 KB) | DOI: 10.37637/ab.v4i2.721

Abstract

Salah satu Penyebab rendahnya produktivitas kedelai petani adalah penerapan teknologi yang masih rendah, serta teknik budidaya dan pengendalian organisme pengganggu tanaman  yang tidak optimal. Cara untuk meningkatkan produksi kedelai adalah melalui peningkatan produktivitas lahan yaitu dengan cara tumpangsari. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh frekuensi penyiangan dan pengendalian hama terhadap karakter fisiologi tanaman kedelai yang ditumpangsarikan dengan tebu. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Jember, dengan ketinggian tempat 89 meter di atas permukaan laut, mulai bulan Januari  sampai Juni 2020. Penelitian dilakukan dalam bentuk percobaan lapangan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Faktor Pertama adalah  Frekuensi Penyiangan Gulma, sebanyak 3 level, yaitu: P1: Penyiangan 1 kali,P2: Penyiangan 2 Kali, P3: Penyiangan 3 Kali,  dan faktor kedua adalah Pengendalian Hama sebanyak 4 level yaitu: H0 = Insektisida Kimia yang berbahan aktif Deltametri 25  yang berbahan aktif Deltametri 25  yang berbahan aktif Deltametri 25 dengan konsentrasi 1 ml/l, H1 = Insektisida Nabati Ekstrak Daun Tembakau dan Daun jarak dengan konsentrasi 2 ml/l,  H2 = Insektisida Nabati Ekstrak Daun Sirsak dengan konsentrasi 300 ml/l, H3 = Insektisida Nabati Ekstrak Daun Mimba dengan konsentrasi 100 ml/l.  Hasil penelitian menunjukkan Interaksi antara frekuensi penyiangan dan pengendalian hama yang terbaik adalah frekuensi penyiangan dua kali (15 hst dan 30 hst) dengan pengendalian hama insektisida nabati ekstrak  sirsak dengan konsentrasi 300 ml/l  dan pengendalian hama satu kali (15 hst) insektisida nabati ekstrak daun Mimba dengan konsentrasi 100 ml/l  merupakan kombinasi perlakuan terbaik.