Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK LAPORAN PERJALANAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VIII SMP MA’ARIF KALIBAWANG WONOSOBO Tita Yulianti
SURYA BAHTERA Vol 1, No 10 (2013): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.238 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) penerapan model pembelajar­an kooperatif teknik Two Stay Two Stray sebagai upaya untuk meningkatkan kemampu­an menyimak la­poran perjalanan; (2) pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik Two Stay Two Stray terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran menyimak lapor­an perjalanan; dan (3) peningkatan kemampuan menyimak laporan perjalanan setelah mem­­peroleh pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik Two Stay Two Stray. Pengumpulan data menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik tes berupa tes kemampuan menyimak, sedangkan teknik nontes berupa catatan lapangan, observasi, wawancara dengan guru dan siswa, serta dokumentasi foto. Dari hasil penelitian ini disim­pulkan bahwa (1) Langkah-langkah pembelajaran menyimak laporan perjalanan dengan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray meliputi a) siswa berdiskusi untuk menentukan isi laporan perjalanan yang dibacakan, b) anggota kelompok berta­mu ke ke­lompok lain, anggota yang tinggal, menyampaikan hasil kerja kepada anggota ke­lom­­pok lain yang berkunjung, c) tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing-ma­sing dan melaporkan temuannya serta mencocokkan dan mem­ba­has hasil kerja mereka, d) presentasi hasil diskusi, (2) Pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik Two Stay Two Stray terhadap keaktifan siswa kelas VIII SMP Ma’arif Kalibawang dalam menulis naskah drama diketahui dari hasil ob­ser­vasi, dan wawancara. (3) Peningkatan kemampu­an menyimak laporan per­ja­lanan siswa kelas VIII SMP Ma’arif Kalibawang dapat diketahui dari nilai rata-rata pada pratindakan, siklus I, dan siklus II. Nilai rata-rata pada pratindakan sebesar 59,3 dan menjadi 68,4 pada siklus II atau meningkat 9,1 poin. Kata Kunci : Menyimak Laporan perjalanan, Model pembelajaran kooperatif teknik Two Stay Two Stray
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA LANSIA DI UPTD PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN 2018 Tessa Sjahriani; Tita Yulianti
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2018): Volume 5 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.896 KB) | DOI: 10.33024/.v5i2.797

Abstract

Latar Belakang : Status gizi merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara makanan yang masuk kedalam tubuh (nutrient input) dengan kebutuhan tubuh (nutrient output) akan zat gizi tersebut. Salah satu yang mempengaruhi status gizi yaitu pola makan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan karbohidrat, protein dan lemak dengan status gizi pada lansia di UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werdha Natar Lampung Selatan Tahun 2018.Metode: Penelitian ini mengunakan jenis penelitian observasi analitik dengan menggunakan pendekatan studi “Cross Sectional”. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang berada di UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werdha Natar Lampung Selatan yang berjumlah 84 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 55 orang. Instrumen penelitian ini dengan kuesioner,analisis yang digunakan adalah analisis Univariat dan Bivariat dengan menggunakan uji ChiSquare.Hasil Penelitian: Dari hasil penelitian didapatkan yang berhubungan dengan status gizi lansia adalah asupan karbohidrat ( p=0,000) dan asupan protein (p=0,000) sedangkan yang tidak ada hubungan nya yaitu asupan lemak (p=0,263).Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang berhubungan dengan status gizi lansia adalah asupan karbohidrat dan asupan protein.