Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENAGA PARAMEDIS (PERAWAT) TERHADAP TINDAKAN PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG RAWAT INAP KELAS III BAGIAN RSUD ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG 2015 Prima K; Tessa Sjahriani
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 3 (2016): Volume 3 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.596 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i3.2023

Abstract

Latar Belakang : Infeksi nosokomial dapat berasal dari pasien, pengunjung, maupun petugas kesehatan yangterlibat dalam perawatan pasien seperti dokter, perawat, tenaga medis, oleh karena itu untuk mencegah terjadinya infeksinosokomial dapat diupayakan dari tindakan pencegahan oleh semua individu yang kontak dengan pasien, baik itu sebelummaupun sesudah kontak dengan pasien.Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tenaga kerja paramedis(perawat) terhadap tindakan pengendalian infeksi nosokomial di ruang rawat inap kelas III bagian dah RSUD. AbdulMoeloek Bandar Lampung 2015.Metode : Metode penelitian ini menggunakan penelitian observasional analitik. Populasi penelitian ini adalahseluruh tenaga medis (perawat) yang berjaga di ruang rawat inap kelas III bagian bedah mawar, kutilang, gelatik dankemuning RSUD dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung 2015 yang berjumlah 48 orang dengan metode total sampling.Pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuesioner dan lembar observasi. Analisis data dengan menggunakan ujistasistik Gamma.Hasil : Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan, sikap dan tindakantentang pengendalian infeksi nosokomial dengan kriteria baik. Hasil pengujian dengan uji Gamma didapatkan untuk Nilai pvalue hubungan pengetahuan dan tindakan sebesar 0,614 dan Nilai p value hubungan sikap dan tindakan sebesar 0,818dan keduanya mempunyai nilai > α (0,05) tabel.Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan sikap terhadap tindakan
EFEK EKSTRAK JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia, Swingle) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella typhii Diana Mustika Ayu; Tessa Sjahriani
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 2 (2014): Volume 1 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.777 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i2.1913

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak daun jeruk nipis terhadap bakteri Salmonellatyphii. Penelitian dilakukan melalui penentuan zona hambatan pertumbuhan dengan metode difusi cakram untuk penentuankadar hambat minimal (KHM). Daya antibakteri adalah kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau membunuhbakteri. Untuk mengetahui daya antibakteri suatu zat, dapat dilakukan uji kepekaan bakteri terhadap zat tersebut secara invitro.Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak daun jeruk nipis memberikan zona hambatan terhadap bakteriSalmonella typhii dengan nilai KHM pada konsentrasi 5%. Ekstrak daun jeruk nipis memberikan rata-rata zona hambatberturut-turut untuk Salmonella typhi dengan konsentrasi 5%; 10%; 15%; 20%; 25%; 50%; 75%; 100% adalah 8,89 mm;11,81 mm; 13,54 mm; 15,72 mm; 17,09 mm; 18,35 mm; 19,57 mm; 22,13 mm.Sedangkan pada control positif (Kloramfenikol 30μg) memberikan zona hambat sebesar 40,20 mm. Disimpulkanbahwa ekstrak daun jeruk nipis memiliki daya antibakteri terhadap bakteri Salmonella typhii namun tidak lebih baik daripadakontrol positifnya yaitu Kloramfenikol.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID PADA ANAK DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 Tessa Sjahriani
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.595 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i1.1956

Abstract

Tingginya kasus demam tifoid tidak terlepas dari faktor risiko yang merupakan predisposisi terjadinya demam tifoiddiantaranya kebersihan kuku, kebiasaan mencuci tangan, perilaku jajan anak, dan pengetahuan ibu.Untuk mengetahuianalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian demam tifoid pada anak di RSUD dr. H. Abdul Moeloek ProvinsiLampung tahun 2015.Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik, Rancangan penelitian inimenggunakan pendekatan case control. sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 (30 kasus dan 30 kontrol). Sampeldiambil mengunakan teknik purposive sampling dengan menggunakan uji Chi Square.Data didapatkan dari 60 responden12 (20%) responden yang memiliki kebersihan kuku tidak baik dan 48 (80%) responden yang memiliki kebersihan kuku baik,nilai p 0.010 ≤0.05, terdapat hubungan yang bermakna antara kebersihan kuku dengan kejadian demam tifoid, 39 (65%)responden yang memiliki kebiasaan mencuci tangan tidak baik dan 21 (35%) responden yang memiliki kebiasaan mencucitangan baik nilai p 0.015 ≤ 0.05, terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan mencuci tangan dengan kejadiandemam tifoid, 33 (55%) responden yang memiliki perilaku jajan kurang baik dan 27 (45%) responden yang memiliki perilakujajan baik nilai p 0.001 ≤0.05, terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku jajan dengan kejadian demam tifoid, 25(41,7%) responden yang memiliki pengetahuan ibu kurang baik dan 35 (58,3%) responden yang memiliki pengetahuan ibubaik nilai p 0.000 ≤0.05, terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian demamtifoid.Dapat disimpulkan bahwa kebersihan kuku, kebiasaan mencuci tangan, perilaku jajan, dan pengetahuan ibu terdapathubungan dengan kejadian demam tifoid pada anak di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015.
ubungan Kejadian Diabetes Mellitus dengan Derajat Penyakit Ginjal Kronik Berdasarkan Laju Filtrasi Gromerulus (LFG) Di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Tahun 2016 Achmad Taruna; Hidayat Hidayat; Tessa Sjahriani; Yuni Anggraini Marek
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 4, No 2 (2020): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v4i2.2870

Abstract

Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Bila kadar glukosa tinggi di dalam darah dan tidak diuraikan, glukosa dapat bertindak seperti racun. Glukosa dalam darah yang tidak dipakai akan menyebabkan kerusakan pada oragan lain, salah satunya nefron ginjal yang selanjutnya disebut nefropati diabetik. Pada sebagian penderita komplikasi ini akan berlanjut menjadi Penyakit Ginjal Kronik (PGK). PGK adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian diabetes melitus dengan derajat penyakit ginjal kronik berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Tahun 2015-2016. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah penderita PGK. Data DM dan LFG diperoleh dari Rekam Medik. Uji statistic menggunakan uji korelasi Spearman dengan nilai kemaknaan p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan responden PGK terbanyak berjenis kelamin laki-laki 53 orang (59,6%) dengan kelompok umur terbanyak 45-65 tahun (64,0%). Responden penderita PGK terbanyak pada derajat 4 yaitu 54 orang (60,7%) dengan penyebab terbanyak dalah DM sebanyak 63 orang (70,8%). Pada uji bivariate yang menyebutkan korelasi DM dengan derajat PGK berdasarkan LFG didapatkan nilai p = 0,000 r =-0,422. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian DM dengan derajat PGK berdasarkan LFG dengan arah korelasi positif dan kekuatan korelasi sedang.Kata Kunci: Diabetes melitus, Derajat Penyakit Ginjal Kronik, Laju Filtrasi Glomerulus
PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN WALI MURID TENTANG KRITERIA STUNTING PADA ANAK SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI SDN 8 TELUK PANDAN KECAMATAN TELUK PANDAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2018 Tusy Tri Wahyuni; Tessa Sjahriani; Zetriandi Zetriandi
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 5, No 2 (2019): Volume 5 Nomor 2 April 2019
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v5i2.1281

Abstract

ABSTRAK Latar belakang :Stunting adalah suatu masalah gizi yang berdampak buruk terhadap kualitas hidup anak dalam mencapai titik tumbuh kembang yang optional sesuai potensi genetiknya. Indonesia menduduki peringkat ke lima dunia untuk jumlah anak dengan kondisi stunting. Penyuluhan gizi dapat diartikan sebagai suatu pendekatan edukatif untuk menghasilkan perilaku individu atau masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan derajat kesehatan dan mempertahankan gizi yang baik, salah satunya mencegah dan menanggulangi kejadian stunting.Tujuan : Mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan.Metodologi penelitian : Penelitian ini melakukan studi analitik observasional dengan rancangan cross sectionaldengan jenis quasi experiment one group pretest-posttest. Penelitian dilakukan selama bulan oktober 2018. Pengambilan sampel sebanyak 60 sampel dengan teknik accidental sampling.Analisis data menggunakan uji paired t-test.Hasil : Rata-rata tingkat pengetahuan wali murid sebelum penyuluhan adalah 40,68. Rata-rata tingkat pengetahuan wali murid setelah penyuluhan adalh 72,70. Terdapat perbedaan merata yang signifikan antara tingkat pengetahuan wali murid tentang kriteria stuntingsebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan ( p = 0.032 ).Kesimpulan : Terdapat perbedaan merata yang signifikan antara tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan.Kata kunci : Penyuluhan, pengetahuan stunting, wali murid, edukasi.Kepustakaan : 32, 2005-2017
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA LANSIA DI UPTD PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN 2018 Tessa Sjahriani; Tita Yulianti
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2018): Volume 5 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.896 KB) | DOI: 10.33024/.v5i2.797

Abstract

Latar Belakang : Status gizi merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara makanan yang masuk kedalam tubuh (nutrient input) dengan kebutuhan tubuh (nutrient output) akan zat gizi tersebut. Salah satu yang mempengaruhi status gizi yaitu pola makan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan karbohidrat, protein dan lemak dengan status gizi pada lansia di UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werdha Natar Lampung Selatan Tahun 2018.Metode: Penelitian ini mengunakan jenis penelitian observasi analitik dengan menggunakan pendekatan studi “Cross Sectional”. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang berada di UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werdha Natar Lampung Selatan yang berjumlah 84 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 55 orang. Instrumen penelitian ini dengan kuesioner,analisis yang digunakan adalah analisis Univariat dan Bivariat dengan menggunakan uji ChiSquare.Hasil Penelitian: Dari hasil penelitian didapatkan yang berhubungan dengan status gizi lansia adalah asupan karbohidrat ( p=0,000) dan asupan protein (p=0,000) sedangkan yang tidak ada hubungan nya yaitu asupan lemak (p=0,263).Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang berhubungan dengan status gizi lansia adalah asupan karbohidrat dan asupan protein.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN KULIT PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DENGAN KEJADIAN MILIARIA DI KECAMATAN KEDATON BANDAR LAMPUNG PERIODE MEI-JUNI 2015 Tessa Sjahriani; Arif Effendi; Hernando Hernando
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.443 KB) | DOI: 10.33024/.v2i1.695

Abstract

Penyakit kulit merupakan salah satu masalah yang masih sering terjadi ditengah-tengah masyarakat saat ini apalagi di daerah tropis. Semuanya diakibatkanoleh ketidakteraturan dan kurangnya pengetahuan untuk merawat kulit yangbenar. World Health Organization (WHO) mencatat tiap tahun terdapat 80%penderita miliaria dan 65% diantaranya terjadi pada bayi. Data pre survey padatanggal 7-14 Februari 2015 di Kecamatan Kedaton Bandar Lampung didapatkandari sepuluh ibu, tujuh ibu yang mempunyai pengetahuan kurang. Rumusanmasalah pada penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara pengetahuan ibutentang perawatan kulit pada bayi usia 0-12 bulan dengan kejadian miliaria padabayiTujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan antarapengetahuan ibu tentang perawatan kulit pada bayi usia 0-12 bulan dengankejadian miliaria pada bayi.Penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatancross sectional. Teknik sampling yang dipergunakan adalah non-probabilitysampling (consecutive sampling). Sampel pada penelitian ini adalah 82 ibu yangmempunyai bayi usia 0-12 bulan. Analisis data yang digunakan adalah univariatdan bivariat dengan uji statistik menggunakan Spearman.Hasil penelitian ini adalah ibu yang mempunyai pengetahuan yang kurangsebanyak 49 orang (60%). Hasil uji Korelasi Spearman dari 82 sampel didapatkankekuatan korelasi sangat kuat (p-value = 0,000, dan r = 1)Peneliti menyarankan bagi petugas kesahatan dan pemerintah, agar dapatmemberikan penyuluhan untuk menambah wawasan dan pengetahuan ibu padapenyakit miliaria.
HUBUNGAN STATUS GIZI, AKTIVITAS FISIK, MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA STRATA SATU KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI TAHUN MASUK 2010 Tessa Sjahriani; Wakyu Karhiwikarta; Dewi Sri Sumardilah
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2014): Vol 1 No 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.796 KB) | DOI: 10.33024/.v1i2.306

Abstract

Penelitian ini menggunakan desain analitik, rancangan cross sectional, dalam bentuk univariat, bivariat (uji Pearson, uji Spearman), dan multivariat (regresi linier). Populasi mahasiswa (laki-laki dan perempuan) berjumlah 432 orang. Dengan variabel independen adalah status gizi, aktifitas fisik, motivasi belajar. Dan variabel dependen adalah prestasi belajar.Hasil penelitian menemukan status gizi (rerata 22,19 kg/m2; normal), aktivitas fisik (rerata 6,75; aktif), motivasi belajar (rerata 78,09%; baik). Tidak ada hubungan baik antara status gizi (p > 0,05), aktifitas fisik (p > 0,05), motivasi belajar (p > 0,05) dengan prestasi belajar, kemungkinan dikarenakan faktor kondisi fisik yang tidak diteliti, atau jumlah sampel yang kurang.Tidak ada variabel yang dominan pengaruhnya terhadap prestasi belajar (p > 0,05). Disarankan mahasiswa dapat mempertahankan kesenangan dan kenikmatan untuk belajar, orientasi yang baik terhadap penguasaan materi, hasrat ingin tahu, keuletan dan keterlibatan yang tinggi dalam mengerjakan tugas, orientasi yang baik terhadap tugas-tugas yang menantang, mempertahankan status gizi dan aktivitas fisik dengan baik. Pihak universitas dapat menerapkan kegiatan olahraga rutin, mengoptimalkan sarana dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PENGHARGAA N DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2016 Tessa Sjahriani; Neno Fitriyani Hasbie; Jaunah Nisa Rahma Pratiwi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 4 (2016): Volume 3 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.029 KB) | DOI: 10.33024/.v3i4.755

Abstract

Latar belakang: Kader posyandu pada umumnya adalah relawan yang berasal dari tokohmasyarakat yang dipandang memiliki kemampuan lebih dibanding anggota masyarakat lainnya.Mereka inilah yang memiliki peranan besar dalam memperlancar proses pelayanan kesehatan primer,namun keberadaan kader relatif labil karena keaktifan kader bersifat sukarela sehingga belummenjalankan fungsinya dengan baik seperti yang diharapkan.Tujuan penelitian : Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan danpenghargaan dengan keaktifan kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Natar KabupatenLampung Selatan tahun 2016.Metode penelitian : Jenis penelitian adalah kuantitatif, desain penelitian analitik dengan pendekatancross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader di Wilayah kerja Puskesmas NatarKab. Lampung Selatan tahun 2016 sebesar 61 orang, dan menggunakan 61 responden sebagaisampel. Analisa data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi squareHasil penelitian : Uji bivariat didapat dari 41 responden dengan pengetahuan kategori kurang baikada sebanyak 29 orang (70,7%) kader Posyandu tidak aktif, sedangkan pada responden denganpengetahuan kategori baik dari 20 orang ada sebanyak 13 orang (65,0%). Dan dari 38 respondendengan penghargaan kategori kurang baik ada sebanyak 28 orang (73,3%) kader posyandu tidakaktif, sedangkan pada responden dengan penghargaan kategori baik dari 23 orang ada sebanyak 15orang (65,2%). Hubungan pengetahuan dengan keaktifan kader p value=0,017, hubunganpenghargaan dengan keaktifan kader p value=0.006.Kesimpulan : Ada hubungan antara pengetahuan dan penghargaan dengan keaktifan kaderPosyandu di Wilayah kerja Puskesmas Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2016
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN ASUPAN KALSIUM PADA WANITA PREMENOPAUSE DI PUSKESMAS CINANGKA BANTEN TAHUN 2017 Tessa Sjahriani; Inesia Putri Wulandari
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): Volume 5 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.446 KB) | DOI: 10.33024/.v5i1.784

Abstract

Latar Belakang: Penelitian terbaru dari International Osteoporosis Foundation (IOF) mengungkapkan bahwa 1 dari 4 perempuan di Indonesia dengan rentang usia 50- 80 tahun memiliki risiko terkena osteoporosis. Badan Litbang Gizi Depkes RI tahun 2006,menunjukkan angka prevalensi osteopenia (osteoporosis dini) adalah 41,7% dan prevalensi osteoporosis sebesar 10,3% yang berarti 2 dari 5 penduduk Indonesia berisiko terkena osteoporosis. Hasil analisa Depkes yang dilakukan di 14 propinsi menunjukkan masalah osteoporosis telah mencapai pada tingkat perlu diwaspadai yaitu sekitar 19,7% dari jumlah lansia yang ada (Depkes RI, 2006).Hal itu ditandai juga dengan rendahnya konsumsi kalsium rata-rata orang Indonesia, yakni hanya 254 mg per hari (Thanaseelan, 2010).Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang osteoporosis dengan asupan kalsium pada wanita premenopause di Puskesmas Cinangka, BantenTahun 2017.Metode Penelitian: Jenis penelitian kuantitatif, desain analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu menggunakan data primer dengan populasi penelitian adalah wanita dalam periode premenopause yang berusia antara 40-50 tahun sebanyak 3960 orang, dengan sampel sebanyak 128 orang.Teknik sampling penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling. Analisis data menggunakan UjiChi Square.Hasil: Terdapat hubungan tingkat pengetahuan tentang osteoporosis dengan asupan kalsium (p 0,000) OR=13,765.Kesimpulan:Terdapat hubungan tingkat pengetahuan tentang osteoporosis dengan asupan kalsium pada wanita premenopause di Puskesmas Cinangka, BantenTahun 2017.