Wahyu Budi Mursanto
Politeknik Negeri Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGGUNAAN ALAT PENGERING PADA PRODUKSI OLAHAN KUDAPAN TRADISIONAL KOLONTONG Wahyu Budi Mursanto; Siti Saodah; Sri Utami
Jurnal Difusi Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/difusi.v1i1.1030

Abstract

Industri pengolahan makanan ringan di Jawa Barat menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan mendapat respon baik dari masyarakat. Salah satu produk olahan dari industri tersebut adalah kudapan khas tanah Sunda seperti kolontong, wajit, ciwol, rangginang dan masih banyak jenis lainnya. Untuk menjaga kelestarian warisan kuliner khas tersebut diperlukan upaya menjaga keberlangsungan industri yang memproduksinya. Kelompok usaha kecil yang hingga saat ini masih memproduksi dan mempertahankan olahan makanan tersebut adalah Sari Ketan yang terletak di RT 14 dan 15 RW 01 Desa Ciwaruga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Mitra tersebut memiliki produk unggulan yaitu kolontong. Salah satu proses terpenting dalam pembuatan makanan ringan atau kudapan adalah proses pengeringan. Proses pengeringan yang masih dilakukan selama ini oleh industri skala kecil pada umumnya menggunakan cara konvensional yang hanya mengandalkan sinar matahari. Kekurangan dari metode tersebut adalah lamanya waktu pengeringan, higienitas olahan makanan, dan ketergantungannya terhadap cuaca yang tidak menentu. Proses pengeringan alternatif telah digunakan oleh mitra, yakni dengan menggunakan sumber panas dari kompor LPG yang dinyalakan di dalam ruangan tempat penyimpanan olahan yang akan dikeringkan. Namun metode pengeringan tersebut rentan terhadap ketidakefisienan penggunaan energi serta mempengaruhi kualitas dan kuantitas produk. Untuk itu diperlukan suatu alat pengering yang efektif dan efisien dalam mengeringkan olahan produk. Pengujian pengeringan kolontong dilakukan pada suhu 400C dengan memakan waktu 5 jam. Perbedaan yang mencolok dari produk kolontong dengan penggunakan alat pengering adalah bentuk yang tidak terlalu besar, tetapi dari sisi tekstur dan kerenyahan, sama dengan produk kolontong yang diolah secara tradisional. Dalam kegiatan pengabdian ini, telah menghasilkan luaran berupa alat pengering makanan berkapasitas 1,5 kg dengan metoda konveksi beserta peralatan pendukungnya, modul pelatihan dan SOP pengoperasian.Kata kunci: sistem informasi geografis on line, data penduduk, aset
Pelatihan instalasi PLTS rumah tangga Rooftop untuk siswa dan siswi Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMKN 6 Bandung I Made Wiwit Kastawan; Achmad Mudawari; Wahyu Budi Mursanto; Alvera Apridalianti Melkias; Jakariya Jakariya
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): Februari
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v7i1.1861

Abstract

Teknologi di berbagai bidang terus berkembang dari waktu ke waktu. Salah satu diantaranya adalah teknologi konversi energi dari sumber energi baru terbarukan (EBT). Pemanfataan sumber primer surya untuk pembangkitan energi listrik dapat mendukung program pemerintah terkait energi bersih dan ramah lingkungan.  Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 6 Bandung merupakan salah satu SMKN terbesar di kota Bandung, yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta Komplek Riung Bandung, Kecamatan Gede Bage. SMKN 6 Bandung memiliki beberapa jurusan, salah satunya adalah jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL). hasil survei awal ke jurusan TITL SMKN 6 Bandung menunjukkan bahwa secara umum siswa-siswinya belum memiliki bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan terkait teknologi pembangkitan energi listrik dari sumber energi surya (PLTS), termasuk PLTS untuk rumah tangga (PLTS Rooftop). Tujuan dari pelatihan ini akan difokuskan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan siswa-siswi jurusan TITL SMKN 6 Bandung mengenai PLTS yang dibangun khusus untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di sebuah rumah tangga (PLTS Rooftop) serta meningkatkan keterampilan instalasi PLTS Rooftop yang mengarah pada sertifikasi kompetensi.