Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENINGKATAN % REDUKSI TERHADAP PENGHALUSAN BUTIR DAN SIFAT MEKANIK PADUAN Cu-Zn 70/30 SETELAH DEFORMASI PADA SUHU 400°C Eka Febriyanti; Amin Suhadi; Rini Riastuti; Dedi Priadi
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 3 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v10i3.155

Abstract

 Paduan Cu-Zn 70/30 banyak digunakan dalam berbagai aplikasi industri karena memiliki sifat yang unggul dan belum ada penggantinya. Untuk memperoleh paduan Cu-Zn 70/30 dengan sifat mekanik yang tinggi maka dilakukan riset baik modifikasi dari jenis material yang sudah ada ataupun material baru agar sesuai dengan kebutuhan industri. Untuk mengurangi biaya produksi, namun tetap menghasilkan sifat mekanik yang baik tanpa penambahan paduan maka dikembangkan metode penghalusan butir. Salah satu alternatif proses fabrikasi untuk mengoptimalkan sifat mekanik paduan Cu-Zn 70/30 yaitu dengan metode warm rolling. Warm rolling yang dilakukan pada pelat paduan Cu-Zn 70/30 menggunakan % reduksi sebanyak 29,03%, 34,4%, dan 38,16% pada suhu 400°C secara double pass reversible. Untuk paduan Cu-Zn 70/30, rentang pengerjaan warm rolling berada pada suhu 0,4 s/d 0,6 Tm (melting point) yaitu berkisar antara 382°C-573°C. Hasil metalografi didapat ukuran butir yang semakin menurun sebesar 30,03 µm di bagian tepi dan 33,45 µm di bagian tengah pada % reduksi 38,16%. Hasil uji tarik dengan % reduksi 38,16% menghasilkan nilai ultimate tensile strength (UTS) sebesar 478 MPa, yield strength (YS) sebesar 434 MPa, dan persentase elongasi sebesar 9%. Untuk hasil uji kekerasan menghasilkan nilai kekerasan sebesar 135,8 HV di bagian tepi dan 128,4 HV di bagian tengah pada % reduksi 38,16%. 
PENCEGAHAN KONTAMINASI OLI PADA MESIN PEMBANGKIT JGS 420 DENGAN MEMANFAATKAN BAJA TAHAN KARAT PADA MANUFAKTUR PENDINGIN UDARA amin suhadi; Tomi Abdillah
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 1 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v11i1.1733

Abstract

Perusahaan pembangkit listrik PT.XYZ mengoperasikan mesin pembangkit type JGS 420denganbahanbakar gas. Masa pakai pelumas mesin lebihpendekdari yang di standarkan sehingga tidak efisien. Hasilpenelitianterhadappelumasmenunjukkanbahwapelumasbanyakmengandung kontaminasi padat yang berasal dari partikel tembaga (Cu)sebanyak 137 sampai 204 ppm. Pemeriksaanlebihlanjutditemukanbahwakontaminasitersebutberasaldarisiripsirippendinginudara yang terbuatdaritembagadanmengalamikorosiselamaberoperasi. Kondisi ini terjadi karena faktor kelembaban yang tinggi di negeri tropis. Karena itupenelitianinibertujuanuntukmemperbaikikarakteristik pendingin udara tersebut agar terhindardari korosi dengan memanfaatkan material tahan korosi yaitu baja tahan karat 304. Metode penelitian dilakukan dengan observasi dilapangan, pengujian oliesebelum dilakukan pergantian material dan perbandingan setelah pergantian, simulasi Ansys dan monitoring reliabilitas mesin.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa pemanfaatan material baja tahan karat sebagai sirip pendingin udara sebagai pengganti material tembaga mampu mengurangi kontaminasi tembaga sehinggapemakaian pelumaslebihefisien.
FATIGUE AND CORROSION PHENOMENON ON FAILURE OF WATER WALL TUBE BOILER Eka Febriyanti; Amin Suhadi; Laili Novita Sari
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 14 No. 1 (2020): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v14i1.3565

Abstract

Water wall tube is one of a boiler components which has a function to transform water to be vapour so that it is normally called steam generating tubes. Any failure on wall tube will affect to the whole boiler system.  The purpose of this research is to find out root cause of failure of wall tube in order to avoid similar case in the future.  Research is conducted by examining and testing the specimens on all aspects including visual, fractography, metallography, chemical analysis, hardness test and tensile test. Examination on the fracture surface by fractographic method found the evidence of fatigue fracture with the presence of beachmark. Another examination on uninstalled boiler tube shows indication of fabrication defect and trans-granular cracks which allowed corrosive agent infiltrated into the microstructure of the tube. However, the result of chemical analysis and tensile test indicated that the tubes investigated are in accordance with ASTM A 210 Grade C specifications. Therefore, the failure of the tube is not caused by wrong material selection, but through the combination of fatigue fracture and corrosion attack where initiated at fabrication defect that acted as stress raisers.