Stunting merupakan kurangnya gizi kronik yang dimana penyebab dari hal ini adalah asupan gizi yang tidak memadai atau sedikitdengan jangka waktu yang sangat lama serta menjadi penjelas gagalnya pertumbuhan yang dialami oleh balita terhitung mulai dari sebelum sampai sesudah kelahiran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan riwayat BBLR dan ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 2–5. Metode penelitian yang dipakai adalah penelitian observasi analitik, dengan pendekatan pengumpulan data kasus kontrol dengan jumlah sampel 120 orang ibu yang memiliki balita (2–5 tahun) yang dibagi menjadi dua kelompok kasus dan kontrol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2018. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dan dilakukan matching terhadap kelompok ibu yang memiliki anak pertama. Variabel independen penelitian ini adalah ASI eksklusif dan BBLR sedangkan variabel dependen kejadian stunting. Hasil penelitian didapatkan hubungan ASI eksklusif dengan stunting sebesar 2.5% dengan nilai p 0,018 dan bayi berat lahir rendah sebesar 3% dengan nilai p 0,006, dengan nilai p 0,000 bahwa ada hubungan ASI eksklusif dan Bayi berat lahir rendah dengan kejadian stunting. Simpulan, pemberian asi eksklusif dan berat lahir rendah merupakan faktor risiko yang menyebabkan kejadian stunting. Kata kunci: ASI eksklusif, Bayi berat lahir rendah, stunting