Khamada Wafi Fahdia
UIN Sunan Ampel Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tradisi Perjodohan Notop Kocca di Desa Sogiyan Omben Sampang Madura Khamada Wafi Fahdia; M Harish; Muhammad Ilmi Andika; Istakhul Rochman; Muhammad Azmi Fakhri; Muhammad Ilham Mubin; Ni’matus Zakiyah; Sayyidah Alifah Sa’adah; Nur Lailatul Musyafa’ah
Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum Vol. 1 No. 3 (2020): Juni
Publisher : Laboratorium Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6196.099 KB) | DOI: 10.15642/mal.v1i3.14

Abstract

Abstract: This matchmaking tradition is  a hedetary tradition in Desa Sogiyan Kecamatan Omben Kabupaten Sampang Madura wich matched their offspring since they were still in the womb and when they was baligh, the parents will ask about their agreement to continuing the tradition or not. But in the application, just a little of descendant who reject it. The results of the research conclude that the arranged marriage tradition Notop Kocca process in Desa Sogiyan Kecamatan Omben Kabupaten Sampang Madura is the arranged marriage tradition that give maslahah When revewed with ‘urf theory so this tradition has been carried out by the people in Desa Sogiyan Kecamatan Omben Kabupaten Sampang Madura for generations, when someone violates or does not want to obey theese tradition, it is believed he will get a danger, even though in practice there is a freedom to choose of continuing the arranged marriage tradition or not. Based of the conclusion above, the advice that needs to be said is  the people in Desa Sogiyan Kecamatan Omben Kabupaten Sampang Madura give more freedom to their offspring in choosing to continue the arranged marriage tradition or not without any sense of hatred for who chooses not no continuing that tradition. Keyword : Engagement Tradition, Notop Kocca, ‘Urf Abstrak: Tradisi perjodohan Notop Kocca di Desa Sogiyan Kecamatan Omben Kabupaten Sampang Madura merupakan tradisi turun temurun yang menjodohkan anak keturunan mereka sejak masih dalam kandungan dan ketika memasuki usia baligh mereka akan ditanyai lagi perihal persetujuannya untuk melanjutkan perjodohan atau tidak. Namun pada aplikasinya, sangat sedikit keturunan di Desa Sogiyan Kecamatan Omben Kabupaten Sampang Madura yang menolak hal tersebut. Hasil penelitian menyimpulkan bahwasanya tradisi perjodohan Notop Kocca adalah tradisi perjodohan yang memberikan maslahah dikaji dengan teori ‘urf, maka tradisi perjodohan Notop Kocca ini sudah dilakukan oleh masyarakat di Desa Sogiyan Kecamatan Omben Kabupaten Sampang Madura secara turun-temurun, dimana seseorang yang melanggar atau tidak mau mematuhi adat tersebut diyakini akan mendapatkan mara bahaya, meskipun pada praktiknya terdapat suatu kelonggaran untuk memilih melanjutkan perjodohan atau tidak. Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang perlu disampaikan adalah supaya anggota masyarakat di Desa Sogiyan Kecamatan Omben Kabupaten Sampang Madura lebih memberikan ruang kebebasan kepada anak keturunan mereka ketika dewasa untuk memilih melanjutkan perjodohan Notop Kocca atau tidak tanpa adanya rasa kebencian bagi mereka yang memilih untuk tidak melanjutkan perjodohan tersebut. Kata Kunci : Tradisi Perjodohan, Notop Kocca, 'Urf
Ketahanan Keluarga dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 di Kecamatan Taman Sidoarjo Khamada Wafi Fahdia; Indasah, Awiddah Rif’atul Ulya, Lutfia Choirun Nisa, Mohammad Hatta
Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum Vol. 2 No. 4 (2021): Agustus
Publisher : Laboratorium Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4145.705 KB) | DOI: 10.15642/mal.v2i4.93

Abstract

Abstract: Family resilience is a tool to measure the achievement of families in carrying out their roles, functions, and responsibilities in realizing the welfare of members. The behavior of individuals and society determines the level of family resilience. This research was conducted in Taman Sidoarjo District and is qualitative. Data were collected by observation and interviews. The data collected were analyzed descriptively. The purpose of this study is to explore how the community's efforts are in maintaining family resilience during the Covid-19 pandemic and how to overcome them. The study results found several things; namely, the people of Taman Subdistrict have been able to maintain the resilience of their families well and were able to overcome some of the problems that occurred in their families during the Covid-19 pandemic. The existence of mutual understanding, mutual communication, and a vast sense of patience has made them able to survive during this Covid-19 pandemic. Keywords: Family resilience, District Park, Covid-19 Pandemic. Abstrak Ketahanan keluarga merupakan alat untuk mengukur pencapaian keluarga dalam melaksanakan peran, fungsi dan tanggung jawabnya dalam mewujudkan kesejahteraan anggota. Tingkat ketahanan keluarga ditentukan oleh perilaku individu, dan masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Taman Sidoarjo dan bersifat kualittaif. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana upaya masyarakat dalam menjaga ketahanan keluarga selama pandemi Covid-19 dan bagaimana cara mengatasinya. Hasil penelitian menemukan beberapa hal yakni, masyarakat warga Kecamatan Taman sejauh ini dapat mempertahankan ketahanan keluarganya dengan baik dan dapat mengatasi beberapa masalah yang terjadi dalam keluarga mereka selama pandemi Covid-19 ini. Adanya rasa saling mengerti, saling menjaga komunikasi, juga rasa sabar yang sangat besar, membuat mereka bisa bertahan pada masa pandemi Covid-19 ini. Kata Kunci: Ketahanan keluarga, Kecamatan Taman, Pandemi Covid-19