Linda Puji Astutik
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI USIA 6 BULAN Linda Puji Astutik; Heni Purwanti
Indonesian Journal for Health Sciences Vol 5, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.498 KB) | DOI: 10.24269/ijhs.v5i2.3841

Abstract

ASI Eksklusif adalah ASI saja yang diberikan pada bayi sejak lahir selama 6 (enam) bulan. Banyak manfaat yang didapat dari pemberian ASI eksklusif. Angka pencapaian pemberian ASI eksklusif mengalami trend peningkatan namun angka gizi buruk dan gizi kurang masih di atas angka nasional. Tujuan penelitian untuk  mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan penambahan berat badan bayi usia 6 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Menggunakan Total sampling sebanyak 189 bayi yang berusia 6 bulan yang memeriksakan diri pada bulan Januari sampai Maret 2019 menggunakan intrumen berupa dokumen kohort bayi. Uji statistik yang digunakan yaitu koefisien kontingensi. Hasil penelitian diketahui bahwa p-value (0,003) α (0,05) dengan nilai C (0,211) yang artinya ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan penambahan berat badan bayi usia 6 bulan dengan tingkat keeratan hubungannya lemah namun bernilai positif
Kesehatan Lingkungan, Pasangan Usia Subur 4 Terlalu dan Keluarga Berisiko Stunting Berdasarkan Pendataan Keluarga 2021 di Provinsi Kalimantan Tengah Yena Wineini Migang; Dhini; Linda Puji Astutik
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 8 No. 1 (2025): JUNI
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v8i1.37671

Abstract

Stunting berisiko gangguan perkembangan otak. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024 menargetkan stunting 14%. Studi status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 prevalensi stunting Indonesia (24,4%). Kalimantan Tengah (Kalteng) tahun 2021, data stunting (27,4%). Harapan bangsa Indonesia tahun 2045, membangun sumber daya manusia (SDM). BKKBN tahun 2021 melaksanakan pendataan keluarga (PK21) salah satu variabel, keluarga berisiko stunting. Data PK21 untuk membuat kebijakan upaya percepatan penurunan stunting. Tujuan penelitian menghitung distribusi frekuensi data PK21 variabel indikator menentukan keluarga beresiko stunting berdasarkan 6 variabel; sumber air minum utama layak, kepemilikan jamban layak dan PUS 4 terlalu (Terlalu muda hamil < 20 tahun; Terlalu tua hamil (35-49 tahun); terlalu dekat jarak melahirkan < 2 tahun; Terlalu banyak anak ≥ 3 anak) dan membuat policy brief. Metode kualitatif dan kuantitatif. Desain penelitian cross sectional, analisa data univariat data sekunder dari PK21 dan analisa kualitatif focus group discussion dengan pemerintah daerah kabupaten Barito Timur. Tehnik sampling purposive sampling, jumlah sampel 340332 pasangan usia subur usia 10 tahun sampai dengan 49 tahun. Hasil penelitian: Data PK21 Provinsi Kalteng, keluarga beresiko stunting (63,65), sumber air minum utama tidak layak (21,55%), kepemilikan jamban tidak layak (23,2%), terlalu muda hamil < 20 tahun (1,6%), terlalu tua hamil > 35 tahun(25,1%), < 2 tahun jarak melahirkan (0,6%), ≥ 3 anak (29,1%). Manajemen program upaya percepatan penurunan stuntig di Kabupaten Barito Timur sebagai salah satu lokus stunting masih memerlukan regulasi yang mengatur pembagian kerja berdasarkan sasaran pada Perpres no 72 tahun 2021. Keluarga beresiko stunting masih masih tinggi di provinsi Kalteng. Saran: Perlu upaya percepatan penurunan stunting melalui kerjasama komprehensif, terintegrasi, sistematis dengan memilah sasaran berdasarkan kelompok remaja, calon pengantin, ibu hamil dan balita usia 0-23 bulan, balita 24-59 bulan. Masalah dan intervensi dipetakan berdasarkan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Secara teknis peneliti merangkum dalam kebijakan manajemen konvergensi komprehensif upaya percepatan penanganan stunting di Indonesia.