President Venuz Venezea Lema
Universitas Nusa Cendana

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OEPOI President Venuz Venezea Lema; Kresnawati Wahyu Setiono; Regina Maya Manubulu
Cendana Medical Journal Vol 7 No 2 (2019): Cendana Medical Journal
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.507 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i2.1797

Abstract

Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama. Stunting sebagai akibat dari pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kejadian stunting, namun tiap daerah memiliki perbedaan yang dapat mempengaruhi terjadinya stunting. Tujuan penelitian ini menganalisis faktor risiko kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Oepoi. Metode yang digunakan penelitian observasional analitik dengan rancangan case control study dengan 114 sampel. Teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling untuk kelompok kasus yaitu 57 balita stunting dan kelompok kontrol yang terdiri dari 57 balita normal. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square dan Odds Ratio. Hasil uji analisis faktor risiko dengan kejadian stunting yaitu nilai variabel asupan energi (OR: 6,143; p: 0,000), asupan protein (OR: 7,500; p: 0,000), status ekonomi keluarga (OR: 3,338; p: 0,004), jenis kelamin (OR: 0,513; p: 0,125), berat badan lahir balita (OR: 2,487; p: 0,178), status imunisasi (OR: 1,698; p: 0,556), pemberian ASI eksklusif (OR: 0,612; p: 0,546), riwayat penyakit infeksi (OR: 1,810; p: 0,334), pendidikan orang tua (OR: 1,950; p: 0,125), dan pekerjaan orang tua (OR: 0,525; p: 0,315). Kesimpulan penelitian ini faktor risiko dari kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Oepoi adalah asupan energi, asupan protein, dan status ekonomi keluarga