Oktoviandi Sawasemariay
Prodi D III Keperawatan Manokwati, Poltekkes Kemenkes Sorong

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN PABRIK SEMEN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI DISTRIK MANOKWARI SELATAN Oktoviandi Sawasemariay
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 11 No 3 (2020): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v11i3.677

Abstract

Reformasi berdampak pada perubahan mendasar di hampir semua sektor termasuk sektor kehutanan, kesehatan. Dalam konteks kebijakan kehutanan terjadi perubahan dalam bentuk produk kebijakan menjadi densentralistik. Desentralisasi tata kelola kehutanan telah berdampak pada degradasi dan defortasi hutan yang akut. Insiden malaria di Indonesia pada tahun 2013 meningkat 1,9% (16.000 kasus) dari tahun sebelumnya. Dari jauh tersebut, hanya 50% yang mendapatkan pengobatan. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Hubungan Alih Fungsi Lahan Pabrik Semen Terhadap kejadian Malaria Di Distrik Manokwari Selatan tahun 2020. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat sebanyak 628 kepala keluarga, yang difokuskan pada 4 kampung yaitu Kampung Misap Meysi, Hing, Maruni dan Dobut. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik kuota sampling. Data di analisis secara univariat dengan menggunakan rumus disrtibusi frekuensi untuk menentukan distribusi frekuensi kejadian malaria, uji bivariat menggunakan chi-square. Hasil penelitian dengan uji chi-square didapatkan bahwa ada hubungan alih fungsi lahan pabrik semen terhadap kejadian malaria dengan p value 0,008 (p≤0,05). Berdasarkan distribusi frekuensi responden hubungan alih fungsi lahan pabrik semen 63 responden didapatkan hasil 39 responden (62%) menunjukan hubungan alih fungsi lahan pabrik semen berdampak negatif, sedangkan 24 responden (38%) menunjukkan bahwa hubungan alih fungsi lahan berdampak positif. Berdasarkan distribusi frekuensi kejadian malaria, dari 63 responden didapatkan hasil 46 responden (73%) mengatakan kejadian malaria meningkat, sedangkan 17 responden (27%) mengatakan kejadian malaria tidak meningkat.Kesimpulan ada hubungan alih fungsi lahan pabrik semen terhadap kejadian malaria di Distrik Manokwari Selatan Tahun 2020.
STUDI KASUS: PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN NEONATUS DI RUANG NEONATUS RSUD MANOKWARI Yayuk Nuryanti; Oktoviandi Sawasemariay
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 11 No 2 (2020): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v11i2.685

Abstract

Latar Belakang : Masa neonataus merupakan masa sejak bayi lahir sampai 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 28 hari sesudah lahir. Nutrisi merupakan proses pemasukan serta pengolahan makanan bagi tubuh yang digunakan untuk energi. Dibandingkan dengan orang dewasa, kebutuhan gizi pada bayi memang lebih kecil. Namun, jika diukur berdasarkan persentase berat badan, kebutuhan bayi akan zat gizi ternyata hampir dua kali lipat dari orang dewasa. Tujuan : penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pemenuhan kebutuhan nutrisi pada neonatus. Metode penelitian deskriptif, dengan populasi seluruh pasien neonatus di ruang neonatus, sampel yang diambil 2 pasien neonatus hari pertama. Tindakan yang dilakukan memenuhi kebutuhan nutrisi selama 3 hari. Hasil : hasil pengkajian didapatkan data yang mendukung diagnosa keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan refleks isap kurang baik. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari, kebutuhan nutrisi terpenuhi, masalah teratasi, dan pasien boleh pulang. Kesimpulan : masalah kebutuhan nutrisi pada neonatus dapat teratasi dengan melakukan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, merumuskan diagnosa, menyusun rencana tindakan, dan mengevaluasi tindakan yang telah diberikan, Saran : Diharapkan perawat tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi bayi sesuai berat badan, dan memberikan informasi kepada ibu bayi tentang cara pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi