The country of Indonesia is one of the largest multicultural countries in the world, this can be seen from the socio-cultural and geographical conditions of Indonesia which are so complex, diverse and extensive. Indonesia consists of various ethnic, cultural, and religious groups. The findings show that the ethnological world of education in SMA Negeri 8 Kupang is filled with students from various religions, ethnicities and races who in class or outside the classroom can learn each other. In fact, education in SMA Negeri 8 Kupang adheres to a philosophy that the people of Kupang believe in "Lil Au Nol Dael Banan" which means that building and maintaining Kupang City for the better is the duty of all citizens who seek life in it regardless difference. The handle to live in harmony in good conditions in schools and in the community is important as the values of local wisdom that support so that harmony is maintained. Local wisdom values such as, "Nusi" (mutual cooperation), "Butukila" (tie and hold a sense of brotherhood) and "Suki Toka Apa" (mutual support and help) and "Muki Nena" (a sense of belonging and belonging). And these are the values of local wisdom that continue to be implemented in the lives of students at SMA Negeri 8 Kupang as little as possible to be implemented and practiced in everyday life. Negara Indonesia adalah salah satu negara multikultur terbesar di dunia. Hal ini dapat terlihat dari kondisi sosiokultural maupun geografis Indonesia yang begitu kompleks, beragam, dan luas. Indonesia terdiri atas sejumlah kelompok etnis, budaya, agama yang beraneka ragam. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan pentingnya niali-nilai pendidikan multikultural untuk dilestarikan dan diparaktikkan siswa dalam kehidupan sehari-hari di sekolah dan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara etnologis dunia pendidikan di SMA Negeri 8 Kupang dipenuhi oleh para siswa dari berbagai agama, suku, dan ras yang dalam pembelajaran di kelas maupun di luar kelas saling berinteraksi. Pendidikan di SMA Negeri 8 Kupang mempunyai sebuah falsafah sebagai simbol kearifan lokal yakni “Lil Au Nol Dael Banan” yang memiliki arti bahwa dalam membangun dan menjaga Kota Kupang untuk menjadi lebih baik merupakan tugas semua warga yang mencari kehidupan di dalamnya tanpa memandang perbedaan. Pegangan untuk hidup rukun dalam berinteraksi baik di sekolah dan masyarakat menjadi hal penting sebagai nilai-nilai kearifan lokal yang mendukung sehingga kerukunan tetap terjaga. Nilai-nilai kearifan lokal seperti, “Nusi” (gotong royong), “Butukila” (ikat dan pegang rasa persaudaraan) dan “Suki Toka Apa” (saling mendukung dan menolong) dan “Muki Nena” (rasa saling memiliki dan mempunyai). Inilah nilai-nilai kearifan lokal yang terus diimplementasikan dalam kehidupan peserta didik di SMA Negeri 8 Kupang sedini mungkin untuk dipahami dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.