Lisnawaty Simatupang
Politeknik Negeri Balikpapan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Refleksi “Kemerdekaan” Warganet dalam Kolom Komentar Akun Media Sosial Jokowi dan Ma’ruf Amin: Kajian Pargmatik Lisnawaty Simatupang
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v6i1.1287

Abstract

The conditions, expressions, a priori, and people's views about independence are expected to be reflected through communication and interaction between the community and the government on various social media platforms. However, there are few studies that examine various notions and a priori independence that have arisen in society. As a result, this study examines society's opinions (netizen) on independence as stated in their comments. The researcher classifies speech forms, implicatures, and reflections of independence to fully comprehend the meaning of each comment. Assertive, expressive, and directive speech were found to be the most frequently applied forms of speech. Implications can be seen in the form of satire in netizen comments.  57.7% of comments reflect those netizens also feel "independence", 10.4% do not feel "independence", and 31.9 are neutral with some indications. The findings of this study reveal that netizens' comments reflect the community's perception of "independence."AbstrakKomunikasi dan interaksi antara masyarakat dan pemerintah di berbagai platform media sosial dinyana merefleksikan kondisi, ekspresi, apriori, dan gagasan masyarakat tentang kemerdekaan. Namun, belum banyak ditemukan kajian yang membahas berbagai gagasan dan apriori kemerdekaan yang berkembang di masyarakat. Oleh karena itu, kajian ini menganalisis pandangan kemerdekaan masyarakat yang diekspresikan dalam kolom komentar media sosial Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Dalam memahami makna setiap komentar, penulis melakukan klasifikasi terhadap bentuk tuturan, implikatur, dan refleksi kemerdekaan. Refleksi kemerdekaan ditelaah berdasarkan makna semantis tuturan yang memenuhi definisi operasional kemerdekaan dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bentuk tuturan yang paling banyak digunakan masyarakat dalam merefleksikan pandangan “kemerdekaan” mereka adalah asertif, ekspresif, dan direktif. Implikatur ditemukan dalam komentar berisi sindiran. 57,7% komentar mencerminkan masyarakat turut merasakan “kemerdekaan”, 10,4% tidak merasakan “kemerdekaan”, dan 31,9 netral dengan beberapa indikasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa komentar dapat merefleksikan gagasan atau keadaan “kemerdekaan” yang dirasakan oleh masyarakat.
Kajian Penamaan Kuliner di Balikpapan Menggunakan Teori Semantik Ogden-Richard Lisnawaty Simatupang; Ria Setyawati
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 7, No 1 (2023): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v7i1.1601

Abstract

Fokus masalah pada penelitian ini merupakan terdapat perbedaan sistem penamaan usaha yang menghadirkan sebuah fenomena kebahasaan yang berkaitan dalam biang kuliner. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena kebahasaan dalam penamaan kuliner di Balikpapan. Bahasa dan kuliner merupakan bagian dari budaya. Namun, tidak banyak penelitian yang mengkaji kaitan ke dua hal tersebut. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian dikumpulkan dari 78 usaha berupa warung, café, restaurant, dan usaha atau bisnis kuliner lainnya. Data dikumpulkan dengan mengunjungi beberapa palaku bisnis kuliner untuk mendapatkan informasi mengenai alasan atau faktor yang memengaruhi pemberian nama pada menu tertentu. Instrumen pengumpulan data berupa kamera yang digunakan untuk mendokumentasikan nama makanan atau minuman unik. Nama-nama menu makanan dan minuman yang dikumpulkan dianalisis dari 3 aspek, yaitu (1) bentuk kebahasaan, (2) makna, dan (3) faktor yang memengaruhi penamaan kuliner. Analisis makna penelitian dilakukan dengan memanfaatkan teori semantik Ogden-Richard. Hasil penelitian menunjukkan pelaku usaha kuliner memberikan nama menu makanan dan minuman dengan berbagai bentuk kebahasaan, yaitu (1) menggunakan bentuk kata secara utuh, (2) menggunakan sistem singkatan, (3) menggunakan sistem campur kode, dan (4) membuat istilah baru (istilah buatan). Melalui fenomena kebahasaan tersebut kemudian ditemukan, mayoritas nama menu makanan dan minuman memiliki makna leksikal dan referensial. Meskipun demikian, ditemukan pula makna-makna nonreferensial dalam nama menu makanan dan minuman. Dalam memberikan nama makanan dan minuman, faktor bentuk atau tampilan, rasa, bahan, dan teknik pengolahan diketahui cukup mendominasi. Peneleitian ini menemukan pelaku usaha sengaja menggunakan bahasa secara kreatif untuk memberikan kesan atau ciri khas pada menu kuliner masing-masing.