Amirul Khoirunnisa
Program Studi Penyuluhan Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandar Lampung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tingkat Kesetaraan Gender Pada Rumah Tangga Petani Sawi di Pekon Campang Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus Indah Nurmayasari; Abdul Mutolib; Agus Hudoyo; Nama Helvi Yanfika; Amirul Khoirunnisa; Ragil Ayu Mangesti; Risa Rahmadanti
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 4, No 1 (2020): JSHP (JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v4i1.783

Abstract

This study determine the role of women and the factors that influence gender equality in mustard vegetable farm households.  The research method uses a quantitative approach with a survey method with research locations in Pekon Campang, Gisting District, Tanggamus Regency. The site selection was done purposively, with the consideration that the location was the center of vegetables in Tanggamus Regency. The number of respondents were 30 samples. The data used are primary data and secondary data. Data analysis uses the Harvard gender equality approach.The level of gender equality in mustard farmer households is measured through an activity profile approach which includes 1) the division of reproductive work, 2) the division of productive work, and 3) the division of social work and the profile of access and control of resources and benefits which include: 1) the level of equality in access to resources, 2) level of equality in access to benefits, 3) level of equality in control of resources, and 4) level of equality in control of benefits. The study was conducted in August to September 2019. The results of the study illustrate that in general women in mustard farmer families in Pekon Campang already have equality with men in domestic, farming, public / social activities with gender responsive classification. This can be seen from the participation of women in various activities both domestic, farming, and the public even though the Pekon Campang community adheres to a patriarchal culture but still pays attention to the role of women in various activities carried out both domestic, farming, and the public. Factors affecting gender equality in mustard farmer households include socio-cultural factors, beliefs, economic needs and community perceptions of the division of labor in the household and farming. Keywords: gender, mustard farming, trust, patriarchy, and farm household ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perempuan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetaraan genderdalam rumah tangga petani sawi.   Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan dengan metode survey dengan lokasi penelitian di Pekon Campang Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus.Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan sentra sayuran di Kabupaten Tanggamus.Jumlah responden sebanyak 30 sampel.  Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.Analisis data menggunakan pendekatan kesetaraan gender model Harvard.  Tingkat kesetaraan gender dalam rumah tangga petani sawi diukur melalui pendekatan profil aktifitas yang meliputi: 1) pembagian kerja reproduktif, 2)  pembagian kerja produktif, dan 3)  pembagian kerja sosial serta profil akses dan kontrol terhadap sumberdaya dan manfaat yang meliputi : 1) tingkat kesetaraan dalam akses terhadap sumberdaya, 2) tingkat kesetaraan dalam akses terhadap manfaat, 3) tingkat kesetaraan dalam kontrol terhadap sumberdaya, dan 4) tingkat kesetaraan dalam kontrol terhadap manfaat.Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2019.  Hasil penelitian memberikan gambaran bahwasecara umum perempuan pada keluarga petani sawi di Pekon Campang telah memiliki kesetaraan dengan laki-laki dalam aktivitas domestik, usahatani,publik/sosial dengan klasifikasi responsif gender. Hal ini dapat dilihat dari partisipasi perempuan dalam berbagai kegiatan baik domestik, usahatani, dan publik meskipun masyarakat Pekon Campang menganut budaya patriarki tetapi tetap memperhatikan peran perempuan dalam berbagai kegiatan yang dilakukan baik yang bersifat domestik, usahatani, dan publik.  Faktor-faktor yang memperngaruhi kesetaraan gender dalam rumah tangga petani sawi meliputi faktor sosial budaya, kepercayaan, kebutuhan ekonomi dan persepsi masyarakat terhadap pembagian kerja dalam rumah tangga dan usahatani. Kata kunci :gender, usahatani sawi, kepercayaan, patriarki, dan rumah tangga