Bangunan dengan bentuk denah tak beraturan tampaknya lebih rentan terhadap deformasi dan kerusakan ketika dikenai pergerakan gempa bumi dibandingkan dengan bentuk denah beraturan karena adanya eksentrisitas gaya terhadap pusat massa bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja seismik bangunan dengan bentuk denah tak beraturan, berupa perpindahan (displacement) dan simpangan antar tingkat (drift), sesuai dengan kinerja batas layan dan kinerja batas ultimit. Objek penelitian adalah bangunan Tower Arlington Bekasi. Metode evaluasi yang digunakan adalah analisis statis non-linear (Pushover analysis) yang merupakan salah satu metode untuk mengevaluasi kinerja seismik gedung. Analisis Pushover dilakukan dengan memberikan beban statis dalam arah lateral yang ditingkatkan secara bertahap(increment) hingga mencapai target perubahan bentuk (displacement) tertentu. Penelitian ini berpedoman pada SNI-1726-2012, ATC-40 dan FEMA 356. Hasil analisis menunjukkan gaya lateral maksimal sebesar 59433,375 KN terjadi pada step-10 pushover analysis dengan displacement (perpindahan) sebesar 0,256 m, maximum drift = 0.003647 m. Hal ini berarti gedung termasuk dalam level kinerja IO (Immediate Occupancy). Meskipun terjadi kerusakan mulai dari kecil sampai dengan tingkat sedang, tetapi masih mempunyai ambang yang cukup besar terhadap keruntuhan, yang berarti bangunan aman terhadap gempa.