Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PERGUMULAN PEMIKIRAN POLITIK KONTEMPORER Menjelajah Urgensi Politik Islam Pada Era Global Yusuf, Himyari
JURNAL TAPIS Vol 8 No 2 (2012): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v8i2.1567

Abstract

AbstrakPergumulan politik kontemporer  telah melahirkan berbagai bencana kemanusiaan. Dunia politik menampakkan wajah yang terlalu mementingkan kekuasaan pribadi, kelompok dan golongan.Universalitas kepentingan masyarakat menjadi tercabik-cabik dan terabaikan, dan masyarakat menjadi terkotak-kotak. Berbeda halnya dengan politik Islam yang secara ontologis memandang manusia secara holistik dan universal kemudian secara epistemologis bersumber pada Wahyu Tuhan  Kuasa dan Sunnah Rasul-Nya.Namun secara historis politik Islam terbilang timbul tenggelam akibat terpaan badai politik  Barat sekuler yang haus kekuasaan. Berdasarkan kedua paradigma politik tersebut     di atas, maka yang menjadi persoalan adalah bagaimanakah pergumulan politik pada era kontemporer dan adakah urgensi politik Islam dalam era globalisasi dewasa ini. Tulisan ini menggunakan analisis kefilsafatan, sehingga diharapkan dapat menunjukkan politik Islam merupakan model politik yang paling relevan dalam menjawab berbagai problem kemanusiaan yang timbul sebagai ekses dari perpolitikan kontemporer yang tidak berpihak kepada kemanusiaan.Kata Kunnci: Politik, Kemanusiaan, Keadilan dan Kesejahteraan.
EKSISTENSI DAN KARAKTERISTIK POLITIK ISLAM SUATU INSPIRASI BAGI FORMULASI POLITIK KONTEMPORER Yusuf, Himyari
JURNAL TAPIS Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v10i1.1601

Abstract

AbstrakDunia politik menampakkan wajah yang menyeramkan, karena berorientasi kepada kepentingan kekuasaan pribadi, kelompok dan atau golongan. Dimensi sosil kemasyarakatan menjadi tercabik-cabik, masyarakat menjadi terkotak-kotak dalam kelompok-kelompok yang memiliki kekuasaan dan kekuatan kapital. Hal semacam ini semakin mempertajam pola hidup yang kapitalistik, individualistik dan hedonistik dan berakibat pada kesenjangan antara satu dengan lainnya. Berbeda halnya dengan karakteristik politik Islam yang secara ontologis memandang manusia secara holistik dan universal dan secara epistemologis politik Islam bersumber pada Wahyu Tuhan yang Maha Kuasa dan Sunnah Rasul-Nya. Pada tataran historis politik Islam terbilang timbul tenggelam apabila dibandingkan dengan politik Barat sekuler. Berdasarkan kedua tampilan politik tersebut di atas, maka yang menjadi persoalan dan sekaligus akan dikaji dalam tulisan ini adalah, bagaimanakah karakteristik politik Islam bila ditinjau dari perspektif filsafat. Kata Kunci: Politik Islam, Kemanusiaan, dan Kesejahteraan.
KEBUDAYAAN NASIONAL DAN KETAHANAN BANGSA Meneropong Jiwa Nasionalisme Masyarakat Kontemporer Yusuf, Himyari
JURNAL TAPIS Vol 11 No 2 (2015): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v11i2.1640

Abstract

Abstrak  Kebudayaan nasional secara struktural ada kaitannya dengan ketahanan bangsa. Sebab ketahanan bangsa merupakan salah satu sub sistem dari kebudayaan nasional. Dengan kata lain bagaimana karakteristik kebudayaan nasional dapat dilihat pada ketahanan bangsa, atau pada jiwa nasionalis masyarakat, dan sebaliknya, jiwa nasionalis juga dapat merupakan cerminan dari kebudayaan nasional.Persoalannya adalah bahwa, baik kebudayaan nasional maupun ketahanan bangsa dan jiwa nasionalis masyarakat bangsa pada dekade akhir-akhir ini tidak terlihat secara jelas kesejatiannya, apalagi dalam kehidupan masyarakat yang sedang menggelabal saat ini. Secara reflektif ketidak jelasan itu menunjukkan bahwa tidak konsistennya masyarakat bangsa ini terhadap kometmen yang telah dibangun bersama, yaitu Pancasila sebagai dasar dan falsafah hidup bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan berkebudayaan. Artinya secara idealita kebudayaan nasional adalah kebudayaan Pancasila.Persoalan tersebut akan dikaji dengan menggunakan pendekatan kefilsafatan, dan secara kontempaltif akan menghasilkan tampilan kebudayaan nasional yang berkaitan dengan ketahanan bangsa dan hakikat jiwa nasionalis yang sejatinya, sesuai dengan kerohanian masyarakat bangsa Indonesia.   Kata Kunci : “Kebudayaan Nasional, Ketahanan Bangsa dan Jiwa Nasionalis Masyarakat Bangsa”.
PEMIKIRAN SENI KARL MARX DALAM PANDANGAN MIKHAIL LIFTSCHITZ (Menelusuri Kesejatian Seni Bagi Kehidupan Manusia) Yusuf, Himyari
AL-ADYAN Vol 9 No 2 (2014): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ajsla.v9i2.1416

Abstract

Seni dan eksistensi manusia merupakan dua hal yang tidak terpisahkan, karena pada hakikatnya seni merupakan ekspresi jiwa yang paling indah dan cerminan tujuan hidup manusia. Selain itu seni juga bersifat religio magis yang diekspresikan dalam dunia seni sebagai simbol ketaatan. Oleh karena itu secara fungsional seni adalah cermin jiwa dan tujuan hidup manusia. Fakta sejarah menunjukkan bahwa seni mengemuka semenjak abad Yunani. Namun pada perkembangan berikutnya seni mengalami perubahan dan pergeseran sejalan dengan perkembangan pemikiran dan ilmu pengetahuan manusia. Secara spesifik pada abad modern dan seterusnya, seni tidak lagi bersifat religio magis tetapi sudah menjadi alat dalam politik dan ekonomi, antara masyarakat borjuis dengan masyarakat proletar. Perubahan inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengkaji pemikiran seni Karl Marx yang akan dilihat dengan sudut pandang Mikhail Liftschitz. Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan filsafat, karena pemikiran yang menjadi objek kajiannya adalah pemikiran filsafat.
ASAL USUL KOSMOS MENURUT PAUL DAVIES (Menelusuri Ayat-ayat Allah Pada Hamparan Alam) Yusuf, Himyari
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 9 No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/al-dzikra.v9i2.1706

Abstract

Asal mula kejadian alam sudah lama menjadi objek kajian para pemikir, khususnya para filosof alam. Kajian semacam ini sudah berlangsung semenjak zaman Yunani kuno, semisal Thales, Anaximandros, Anaximenes dan seterusnya. Secara faktual kajian tentang asal kejadian alam tersebut masih tetap berlangsung hingga dewasa ini, walaupun dalam format yang berbeda. Namun fakta menunjukkan bahwa kajian tersebut belum menunjukkan hasil yang dapat diterima oleh semua kalangan, apalagi fokus kajiannya kebanyakan hanya terpusat pada hal-hal yang bersifat material kebendaan, sehingga berimplikasi kurang baik bagi kehidupan manusia.               Kajian ini difokuskan pada asal kejadian alam dalam pokok pikiran Paul Davis. Pemikiran tokoh ini sangat unik dan menarik, karena secara esensial ada relevansinya dengan asal kejadian alam dalam Islam. Oleh karena itu masalahnya bagaimana pokok pikiran Paul Davis tentang asal kejadian alam dan adakah relevansinya dengan Islam. Kajian ini termasuk kajian filsafat, maka akan menggunakan pendekatan kefilsafatan.Setelah merunut berbagai pokok pemikiran Paul Davis tentang asal kejadian alam, maka ditemukan beberapa hal yang ada relevansinya dengan Islam. Oleh karena itu secara reflektif dan kontemplatif dapat dikatakan bahwa pemikiran Paul Davis tentang asal kejadian alam merupakan bagian dari penjelasan ayat-ayat Tuhan yang terhampar, yang harus digali dan dipahami secara berkesinambungan agar dapat berimplikasi positif bagi manusia. Kata Kunci : Asal mula kejadian alam, Dentuman Besar, Hamparan alam dan kehidupan manusia.