Devi Manuhua
Fakultas Kehutanan Universitas Papua

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ASPEK EKOWISATA RHODODENDRON: TINJAUAN POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA DI DAERAH INTAN JAYA Matheus Beljai; Yubelince Y. Runtuboi; Devi Manuhua; Meliza S. Worabai; Dominggas M. H. Renwarin
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol2.Iss1.43

Abstract

Ekowisata merupakan kegiatan wisata yang menarik perhatian besar terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan sebagai salah satu isu utama dalam kehidupan manusia. Rhododendron secara ekologi maupun ekonomi memiliki arti penting. Rhododendron juga memiliki arti penting dalam aspek estetikanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tumbuhan Rhododendron sebagai salah satu potensi ekowisata dan menyusun alternatif strategi pengembangannya di daerah Bilai kabupaten Intan Jaya. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif dengan teknik survei. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa Rhododendron di kampung Bilai memiliki karakteristik morfologi menarik berdasarkan warna bunganya. Dalam upaya konservasinya, tumbuhan ini potensial untuk dikembangkan sebagai tanaman pekarangan. Strategi lainnya yang dapat dikembangkan untuk pelestarian Rhododendron sebagai daya tarik ekowisata ialah dengan mengoleksinya dalam satu areal eksitu berupa Kebun Koleksi Rhododendron.
PENDUGAAN DAERAH RAWAN LONGSOR BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI CAGAR ALAM PEGUNUNGAN ARFAK Saremay MR Sawaki; Hans FZ Peday; Devi Manuhua
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol4.Iss2.102

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerentanan longsor dan peta penyebarannya di kawasan Cagar Alam Pegunungan Arfak dimana dari hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan informasi secara umum tentang tingkat kerentanan longsor pada daerah rawan longsor di kawasan CAPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan melihat pengaruh dari masing-masing variabel longsor guna menentukan tingkat kerentanan longsor dengan variable utama yang diamati antara lain: faktor kelerengan, curah hujan dan jenis tanah. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat beberapa kelas lereng pada kasawan CAPA dimana sebagian besar wilayah berada pada tingkat kelerengan > 45°. Sementara jenis tanah yang dominan yakni dari jenis kompleks podsolik, alluvial dan latosol. Namun secara umum, intensitas curah hujan terlihat cukup kecil. Dari hasil analisis, luas kawasan yang rawan terjadi longsor sebesar 53.753,78 (64,56%), luas Kawasan dengan tingkat kerawanan sedang sebesar 25.815,58 (31,00%) dan luas kawasan yang tidak rawan sebesar 3.681,65 (4,42%).
KAJIAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAN PENGINDERAAN JAUH DI DISTRIK ORANSBARI, MANOKWARI SELATAN Feronika Womsiwor; Francina F. Kesaulija; Devi Manuhua
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol5.Iss1.114

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji bentuk-bentuk penggunaan lahan serta mengukur laju perubahan penggunaan lahan pada tahun 2006 sampai tahun 2014 di wilayah Distrik Oransbari Kabupaten Manokwari Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penginderaan jauh dengan pendekatan spektral, yaitu klasifikasi penggunaan lahan melalui analisis lebih dari satu saluran citra landsat dengan data yang bersumber dari citra digital landsat 8 tahun perekaman 2014. Hasil penelitian mengidentifikasi luas kawasan sebesar 33.518,69 ha yang terdiri atas 11 bentuk penggunaan lahan, yaitu hutan lahan kering primer seluas ± 18.808,92 ha (56,11%), hutan lahan kering sekunder seluas ± 4.525,49 ha (13,50%), hutan mangrove seluas ± 362,07 ha (1,08%), pemukiman seluas ± 431,98 ha (1,29%) , perkebunan seluas ± 991,65 ha (2,96%), pertanian lahan kering seluas ± 1.174,61 ha (3,50%), savana seluas ± 732,93 ha (2,19%), sawah seluas ± 514,14 ha (1,53%), semak belukar seluas ± 1.570,29 ha (4,68%), tanah terbuka seluas ± 49,23 ha (0,15%) dan badan air seluas ± 95,67 ha (0,29%). Sebelas penggunaan lahan di Distrik Oransbari juga terbagi dalam tiga fungsi kawasan hutan yaitu cagar alam, hutan lindung dan hutan produksi konversi.