Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaturan Kecepatan Aliran Darah (Quick Of Blood) terhadap Rasio Reduksi Ureum pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis di Unit Hemodialisis RSUD Kota Semarang Imam Hadi Yuwono; Yunie Armiyati; - Chanif
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2013: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.147 KB)

Abstract

Pasien PGK stadium akhir memerlukan terapi pengganti ginjal salah satunya dengan hemodialisis, yang bertujuan mengeluarkan sisa metabolisme, kelebihan air dan mengatur keseimbangan asam basa. Hemodialisis disebut adekuat bila mencapai RRU sebesar 65%. QB adalah salah satu faktor yang mempengaruhi hasil RRU. Kecepatan aliran darah dari tubuh pasien ke mesin digambarkan dengan quick of blood . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengaturan QB terhadap RRU. Desain penelitian menggunakan pendekatan croossectional denganmembedakan RRU dari QB 150 ml/menit, 175 ml/menit dan 200 ml/menit. Hasil uji pairedsamples T-test menunjukkan ada perbedaan ureum sebelum dan sesudah hemodialisis yang signifikan pada setiapkelompok QB. Rata-rata hasil RRU dari QB 150 ml/menit adalah 52,0%,QB 175 ml/menit adalah 64,2% dan QB 200ml/menit sebesar 66,3%.Uji one way anova menunjukkan hasil antara QB 150 ml/menit denganQB 175 ml/menit dan 200 ml/menit mempunyai pengaruh yang signifikan(sig < 0,000) atau sig < 0,05. QB 175ml/menit dengan 200 ml/menittidak mempunyai pengaruh yang signifikan (sig =0,666) atau sig > 0,05.Rekomendasi yang dapat diberikan adalah pengaturan QB harus disesuaikan dengan berat badan predialisis.Perawat dialisis mengaturQB sesuai dengan berat badan dan harus mempertimbangkan kecepatanaliran darah pada akses vaskuler.Kata kunci : hemodialisis, quick of blood dan RRU
PENGATURAN KECEPATAN ALIRAN DARAH (QUICK OF BLOOD) TERHADAP RASIO REDUKSI UREUM PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI UNIT HEMODIALISIS RSUD KOTA SEMARANG Imam Hadi Yuwono
FIKkeS Vol 7, No 2 (2014): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.872 KB)

Abstract

Pasien PGK stadium akhir memerlukan terapi pengganti ginjal salah satunya dengan hemodialisis, yang bertujuan mengeluarkan sisa metabolisme, kelebihan air dan mengatur keseimbangan asam basa. Hemodialisis disebut adekuat bila mencapai RRU sebesar 65%. QB adalah salah satu faktor yang mempengaruhi hasil RRU. Kecepatan aliran darah dari tubuh pasien ke mesin digambarkan dengan quick of blood . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengaturan QB terhadap RRU. Desain penelitian menggunakan pendekatan croos-sectional dengan membedakan RRU dari QB 150 ml/menit, 175 ml/menit dan 200 ml/menit. Hasil uji paired-samples T-test menunjukkan ada perbedaan ureum sebelum dan sesudah hemodialisis yang signifikan pada setiap kelompok QB. Rata-rata hasil RRU dari QB 150 ml/menit adalah 52,0%, QB 175 ml/menit adalah 64,2% dan QB 200 ml/menit sebesar 66,3%. Uji one way anova menunjukkan hasil antara QB 150 ml/menit dengan QB 175 ml/menit dan 200 ml/menit mempunyai pengaruh yang signifikan (sig < 0,000) atau sig < 0,05. QB 175 ml/menit dengan 200 ml/menit tidak mempunyai pengaruh yang signifikan (sig = 0,666) atau sig > 0,05. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah pengaturan QB harus disesuaikan dengan berat badan predialisis. Perawat dialisis mengatur QB sesuai dengan berat badan dan harus mempertimbangkan kecepatan aliran darah pada akses vaskuler.Kata kunci : PGK, hemodialisis, quick of blood dan RRU
Factors Affecting Intradialytic Hypertension Yuwono, Imam Hadi; Anggorowati, Anggorowati; Hidayati, Wahyu
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 5 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i5.6276

Abstract

Intradialytic hypertension, defined as an increase in blood pressure during or immediately after hemodialysis which results in postdialysis hypertension, has long been recognized to complicate the hemodialysis procedure, yet it is often largely ignored. Intradialytic hypertension affects the quality of life of patients undergoing hemodialysis and reduces their survival and increases mortality in CKD patients on hemodialysis. Objective to identify other factors that influence the occurrence of intradialytic hypertension. We conducted a literature search through the ScienceDirect, Scopus, and PubMed databases. The keywords used are "blood pressure" AND "hypertension" AND "dialysis" AND "intradialytic hypertension" AND "factor." The method used to compile information in this article is a scoping review, covering the period from 2020 to 2025, with article screening guided by the PRISMA flow. The article search selection results from ScienceDirect (n=45), PubMed Database (n=74), and Scopus Database (n=50) show that 9 articles can be selected according to the criteria. Articles were selected that correlate with the theme, specifically those discussing factors influencing intradialytic hypertension. Sodium dialysate, intradialytic weigh gian, diabetes mellitus, malnutrition, endothelial dysfunction, duration of hemodialysis, injection of erythropoietin hormone, blood phosphorus, and zinc level, are some factor all affect intradialytic hypertension.