Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Potensi Interaksi Obat Pada Resep Pasien Diabetes Melitus Rawat Jalan di RS X Jakarta Pusat Khalida Handayani; Yardi Saibi
Pharmaceutical and Biomedical Sciences Journal (PBSJ) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.883 KB) | DOI: 10.15408/pbsj.v1i1.12853

Abstract

 Interaksi obat merupakan bagian dari masalah terkait obat yang dapat mempengaruhi terapi pasien. Kemungkinan interaksi obat meningkat 2,5 kali lipat untuk setiap obat yang ditambahkan dalam resep pasien. Pasien diabetes melitus termasuk yang rentan terhadap kejadian interaksi obat. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui gambaran potensi interaksi obat pada peresepan obat antidiabetik oral di RS X Jakarta Pusat periode Januari sampai Maret 2014. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan rancangan deskriptif dan data diambil secara retrospektif. Seluruh resep yang yang mengandung obat antidiabetes oral dijadikan populasi. Besaran sampel dihitung dengan rumus Slovin. Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Analisa data dilakukan secara univariat untuk mendeskripsikan persentase kejadian interaksi obat dan analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan uji statistik kai kuadrat . Dari total 310 resep yang menjadi sampel, terdapat 56,13% resep yang berpotensi mengalami interaksi obat dengan 79,24% interaksi terdapat pada resep dengan ≥5 obat. Mekanisme interaksi secara farmakodinamik mendominasi dengan 214 kasus (40,30%). Uji statistik memperlihatkan terdapat hubungan bermakna antara jumlah obat yang ada dalam resep dengan potensi  interaksi obat yang teridentifikasi (p<0,05). Hasil odds ratio menunjukan bahwa pasien yang menerima jumlah obat ≥5 beresiko 10,278 kali lebih tinggi mengalami potensi interaksi obat (95% CI, 5.933-17.806). Potensi interaksi obat pada resep pasien rawat jalan di RS X Jakarta masih cukup tinggi. Apoteker perlu melakukan skrining terhadap resep pasien diabetes melitus sebagai bagian dari pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian khususnya dalam mendeteksi potensi interaksi obat