Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tech-Rich Instruction: Raising Students’ Awareness against Plagiarism in Academic Writing Zaini Rohmad; Dewi Sri Wahyuni
Leksika: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : University of Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.247 KB) | DOI: 10.30595/lks.v12i2.3807

Abstract

Plagiarism is an intolerant action in the circumstances of education; it is stealing or cheating any papers, ideas, and things related to someone’s works. This is a harmful offence with academic, professional, legal, and monetary consequences when someone is proved as a plagiarist. Students can be expelled from the class when they cheat colleagues’ works; the worst is that the university can retract their certificate of graduation when their manuscripts are investigated and proved as result of copying other works. Regarding to its danger, pla-giarism has to be avoided trough establishing curriculum in higher level of education. Teacher and lecturer should provide their lessons, especially in language skills, with awareness of the plagiarism danger to the students. A skill of language that most easily susceptible and detected in plagiarism is writing. Since writing is not a gift skill as listening, students need to learn how to write properly. Simply, when they are not able to rewrite someone’s statements with their own wording, students are doing plagiarism. This article reporting at a descriptive qualitative research aimed at describing the teaching method to raise students’ awareness toward the danger of plagiarism which is applied by a lecturer in Academic Writing Class of EED - UNS for the academic year 2016. She believes that when the students have awareness in the risks or consequences of plagiarism, they will act for not doing plagiarism in their works. She supports her conventional way of teach-ing with technology of plagiarism checker. The method of enrichment traditional teaching with technology is known as Tech-Rich Instruction (not blended learning). This Tech-Rich Instruction she applied is successful-ly raising her students’ awareness in the danger of plagiarism and leads to the efforts of avoiding plagiarism in academic writing.
Strategi Komunikasi Masyarakat Samin dalam Membangun Ketahanan Pangan Lokal Agung Wibowo; Zaini Rohmad; Padmaningrum Padmaningrum; Bekti Wahyu Utami
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 10, No 3 (2012)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v10i3.42

Abstract

Masyarakat Samin masih bertahan di beberapa wilayah di Kabupaten Blora. Ada keunikan masyarakat Samin di dalam membangun ketahanan pangan Prinsip masyarakat Samin adalah bahwa untuk memenuhi kebutuhan pangan tidak harus makan nasi, mereka tetap memelihara keanekaragaman pangan. Hal ini menarik untuk ditelusuribagaimana strategi-strategi komunikasiyang dilakukan oleh masyarakat Samin untuk membangun ketahanan pangan lokal. Penelitian ini dilaksanakandi Kabupaten Blora. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis studi kasus tunggal dengan menggunakan model analisis interaktif, yakni;reduksi data,sajian data dan menarik kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi-strategi komunikasi masyarakat Samin di dalam memelihara tradisi dan membangun ketahanan pangan lokal adalah direfleksikan di dalam tradisi lisan dan simbolsimbol. Komunikator, baik orang tua-orang tua mereka dan juga sesepuh masyarakat Samin adalah factor paling dominan yang mempengaruhi efektifitas di dalam komunikasi. Saluran-saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan tentang nilai-nilai kehidupan dan tradisi Samin adalah saluran saluran interpersonal, melalui tradisi kumpul bersama untuk mendiskusikan dan meminta nasihat di rumah sesepuh Samin. Efektivitas komunikasi dalam pewarisan nilai tradisi antara lain tercermin kelestarian tradisi budaya Samin yang masih diterapkan masyarakat Samin sampai sekarang.