Diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan, penularan penyakit diare dapat terjadi secara secara fekal-oral, melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi agen yang berasal dari air yang tercemar maupun dari tinja yang terkontaminasi. Sanitasi dasar rumah sangat erat hubungannya dengan angka kejadian penyakit menular terutama diare, Lingkungan rumah sangat berpengaruh terhadap terjadinya kajadian penyakit diare. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara sanitasi dasar dengan kejadian diare pada anak Balita di Wilayah kerja Puskesmas Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu. Jenis penelitian ini adalah analitik dalam bentuk survey yang bersifat observasional dengan metode pendekatan Case Control yaitu rancangan penelitian yang membandingkan antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol yang sudah diketahui kejadiannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara kualitas fisik air dengan kejadian diare pada anak balita dengan nilai P Value 719 (>0,05) dan ada hubungan antara kondisi jamban dengan kejadian diare P Value 0,000 (<0,05) serta kondisi tempat sampah 0,000 (<0,05) namun tidak ada hubungan yang bermakna antara kepemilikan saluran pembuangan air limbah (SPAL) dengan kejadian diare pada anak balita dengan nilai P Value 497(>0,05), dan ke empat variabel tersebut merupakan faktor risiko terhadap kejadian diare pada anak balita. Hasil penelitian menyarankan agar instansi kesehatan lebih melakukan penyuluhan tentang sanitasi dan penyuluhan tentang penyakit diare.