Ni Putu Wulan Purnama Sari
Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Jawa Timur, Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Fungsi Kognitif dengan Kualitas Hidup Pada Lansia Maria Manungkalit; Ni Putu Wulan Purnama Sari; Ninda Ayu Prabasari
Adi Husada Nursing Journal Vol 7 No 1 (2021): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/ahnj.v7i1.186

Abstract

Seiring dengan bertambahnya usia yang menjadi tua, banyak kemunduran yang akan dialaminya salah satu adalah fungsi kognitif. Fungsi kerja otak dalam proses mengingat atau mengembalikan memori atau daya ingat merupakan bagian dalam kerja fungsi kognitif. Apabila fungsi kerja tersebut tidak dapat berfungsi maksimal maka akan mempengaruhi aktivitas atau kegiatan sehari-hari yang akan berdampak pada kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan hubungan fungsi kognitif dengan kualitas hidup lansia. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di salah satu panti werdha di Surabaya yang berjumlah 150 orang. Jumlah sampel yang didapat berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini sebanyak 145 responden. Alat ukur yang digunakan pada variabel independen fungsi kognitif adalah kuesioner Mini Mental State Exam (MMSE) sedangkan variabel dependen kualitas hidup adalah Older People Quality of Life (OPQOL). Hasil didapat sebagian besar lansia memiliki fungsi kognitif normal dengan kualitas hidup mayoritas cukup. Dilakukan uji analisa menggunakan Spearman’s Rho (α<0,05) dan didapat hasil ada hubungan fungsi kognitif dengan kualitas hidup lansia dengan nilai p value 0.008. Proses menua mengalami penurunan atau kemunduran fungsi kognitif dan akan berdampak terhadap kualitas hidupnya. Kata kunci: Fungsi Kognitif, Kualitas Hidup, Lansia
Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Penderita Ulkus Diabetikum Maria Manungkalit; Ni Putu Wulan Purnama Sari
Adi Husada Nursing Journal Vol 8 No 1 (2022): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/ahnj.v8i1.213

Abstract

Ulkus diabetikum merupakan komplikasi yang sering dijumpai pada penderita Diabetes Mellitus (DM). Jika tidak diobati dengan baik maka dapat mengakibatkan amputasi. Mengingat kebanyakan penderita dirawat di rumah, dukungan keluarga menjadi variabel penting terutama dalam melakukan perawatan pada ulkus diabetikum. Karena lama menderita penyakit kronis dengan komplikasi luka, terkadang ditemukan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada penderita ulkus diabetikum. Penelitian korelasional ini menggunakan pendekatan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita ulkus diabetikum di Rumah Luka Sidoarjo (N=100). Sampel adalah seluruh anggota populasi. Besar sampel adalah 100 orang yang dipilih secara total sampling (n=100). Variabel independen adalah dukungan keluarga yang diukur dengan 24 item dalam kuesioner yang valid dan reliabel (r = .217-.785, = .889), sedangkan variabel dependen adalah tingkat kecemasan yang diukur dengan 14 item dalam HARS (r = .529- .727, = .756). Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman (α=.05). Sebagian besar responden berusia lanjut (76%), perempuan (58%), menikah (77%), lulusan SD (39%), kerabat dekat adalah pasangan dan anak (96%), dirawat oleh anak (55%), menderita DM selama 1-5 tahun (44%), menderita ulkus kurang dari 1 tahun (56%), melakukan perawatan luka secara teratur (90%) dengan frekuensi satu atau tiga kali seminggu (@ 38%). Sebagian besar responden melaporkan dukungan keluarga yang tinggi (97%) dan tidak ada kecemasan (80%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pda penderita ulkus diabetikum (p = 0,077). Tidak adanya hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada penderita ulkus diabetikum potensial akibat tingginya dukungan keluarga yang diterima sehingga penderita merasa tidak cemas dengan masalah perawatan luka dan pengobatannya. Keywords: Anxiety, diabetes mellitus, diabetic ulcer, elderly, family support