Dalam meningkatkan cakupan kesembuhan pada penderita Tuberculosis (TBC) Paru, Pemerintah membuat program Strategi DOTS (Directly Observed Treatmet Shorth-Course), yaitu program pengobatan dengan menitikberatkan pada pengawasan untuk menjamin kepatuhan pasien TBC Paru dalam menelan obat. Dalam strategi tersebut pengawas minum obat (PMO) dan keluarga memiliki peran yang sangat besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesembuhan orang yang mengalami TBC Paru dengan Penyakit Penyerta Diabetes Melitus. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan pendekatan studi cross sectional dengan sampel penelitian sebanyak 119 responden diambil dengan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengalami TB Paru dengan penyerta DM di Wilayah Dinas Kesehatan Kota Cilegon sebagian besar patuh dalam minum OAT (62,2%), sebagian besar memiliki PMO (79,8%), hampir sebagian besar mendapat dukungan yang baik dari keluargganya (54,6%) dan hampir seluruhnya sembuh setelah menjalani pengobatan (80,7%). Terdapat hubungan antara kepatuhan minum OAT (pv:0,005), ketersediaan PMO (pv:0,019) dan dukungan keluarga (pv:0,0001) dengan kesembuhan penderita TB Paru dengan penyerta DM. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa PMO dan keluarga adalah variabel yang sangat penting dalam pengobatan penderita TBC Paru, peran mereka yang utama adalah memastikan penderita TBC Paru patuh dalam menjalani pengobatannya sesuai program yang telah ditentukan. Diharapkan PMO dan keluarga lebih meningkatkan lagi perannya dalam pengobatan penderita TBC Paru, terutama dalam mengawasi kepatuhan minum obat. Kata kunci : TB paru, PMO, dukungan keluarga, penyakit penyerta, DM Kata kunci : TB paru, penyakit penyerta, dm.