Stres di tempat kerja merupakan salah satu masalah yang banyak dihadapi oleh karyawan, termasuk di sektor pendidikan. Sedangkan Resiliensi, yang didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk bangkit kembali dan beradaptasi dalam menghadapi situasi stres atau krisis, telah diidentifikasi sebagai faktor penting dalam mengelola stres kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Resiliensi Terhadap Tingkat Stress Kerja Pada Karyawan Universitas Mohammad Husni Thamrin. Penelitian ini dilakukan menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian yaitu karyawan Universitas Mohammad Husni Thamrin, sebanyak 104 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan responden yang terlibat mayoritas berumur 46-55 tahun sebanyak 38 orang (36,5%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 67 orang (64,4%), berasal dari Fakultas Kesehatan sebanyak 51 orang (49%), mayoritas dari luar program studi sebanyak 32 orang (30,8%) dan sebagai karyawan tetap sebesar 84 orang (80,8%), memiliki resiliensi tinggi sebesar 60 orang (57,7%), tingkat stress nya berada ada rentang normal sebesar 61 orang (58,7%). Hasil Analisis menunjukan dengan korelasi Spearman Rank, diperoleh nilai koefisien korelasi (ρ) sebesar –0,243 dengan nilai signifikansi p = 0,013 (p < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara resiliensi dengan tingkat stres karyawan.Arah hubungan negatif berarti bahwa semakin tinggi resiliensi yang dimiliki karyawan, maka semakin rendah tingkat stres yang dialaminya, dengan nilai ρ = –0,243, kekuatan hubungan termasuk dalam kategori lemah. Rekomendasi perlunya edukasi untuk pencegahan dampak lebih lanjut dari tingkat stress karyawan.