Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Literatur: Asosiasi Teh, Kopi dan Osteoporosis Shoafa Marwah
Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences Vol 2 No 2 (2021): Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences: October 2021
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.664 KB)

Abstract

Osteoporosis merupakan suatu kelainan skeletal yang ditandai oleh massa tulang yang rendah dan kemunduran mikroarsitektur jaringan tulang sehingga terjadi peningkatan kecenderungan fraktur. Osteoporosis menduduki peringkat kedua, di bawah penyakit jantung sebagai masalah kesehatan utama dunia. Hasil penelitian white paper yang dilaksanakan Bersama perhimpunan osteoporosis Indonesia tahun 2007, melaporan bahwa proporsi penderita osteoporosis pada penduduk yang berusia di atas 50 tahun adalah 32,3% pada wanita dan 28,8% pada pria. Faktor risiko osteoporosis dapat dibedakan berdasarkan sifatnya yaitu tidak dapat diubah dan yang dapat diubah. Beberapa penelitian sebelumnya telah mengevaluasi faktor risiko yang berkaitan dengan terjadinya osteoporosis, terutama yang berkaitan dengan konsumsi teh dan kopi. Masih banyak yang menyatakan pro dan kontra terhadap hubungannya dengan osteoporosis. Penelitian bertujuan untuk menyajikan ringkasan tentang hubungan teh dan kopi dengan kejadian osteoporosis. Metode penelitian menggunakan literature review tipe naratif dari berbagai jurnal internasional dan lokal berjumlah 59 artikel dan yang hanya digunakan adalah 27 artikel. Penulisan ini berdasarkan hasil pencarian sumber literatur Google Cendekia dan NCBI Pubmed. Kata kunci yang digunakan untuk mencari literature review adalah “teh”, “coffee” dan “oesteoporosis” sesuai melalui analisis tujuan, kesesuaian topik, metode penelitian yang digunakan dan hasil dari setiap artikel. Teh adalah minuman yang memiliki kandungan polyphenol untuk metabolisme tulang dalam menjaga bone mineral density. Sedangkan kopi adalah minuman yang memiliki kandungan kafein yang dapat meningkat diuresis sehingga reabsorbsi kalsium menurun. Terdapat beberapa penelitian yang menunjukan bahwa terdapat hubungan antara teh dan kopi pada osteoporosis.
Studi Literatur: Asosiasi Teh, Kopi dan Osteoporosis Shoafa Marwah
Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences Vol 2 No 2 (2021): Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences: October 2021
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijnhs.v2i2.307

Abstract

Osteoporosis merupakan suatu kelainan skeletal yang ditandai oleh massa tulang yang rendah dan kemunduran mikroarsitektur jaringan tulang sehingga terjadi peningkatan kecenderungan fraktur. Osteoporosis menduduki peringkat kedua, di bawah penyakit jantung sebagai masalah kesehatan utama dunia. Hasil penelitian white paper yang dilaksanakan Bersama perhimpunan osteoporosis Indonesia tahun 2007, melaporan bahwa proporsi penderita osteoporosis pada penduduk yang berusia di atas 50 tahun adalah 32,3% pada wanita dan 28,8% pada pria. Faktor risiko osteoporosis dapat dibedakan berdasarkan sifatnya yaitu tidak dapat diubah dan yang dapat diubah. Beberapa penelitian sebelumnya telah mengevaluasi faktor risiko yang berkaitan dengan terjadinya osteoporosis, terutama yang berkaitan dengan konsumsi teh dan kopi. Masih banyak yang menyatakan pro dan kontra terhadap hubungannya dengan osteoporosis. Penelitian bertujuan untuk menyajikan ringkasan tentang hubungan teh dan kopi dengan kejadian osteoporosis. Metode penelitian menggunakan literature review tipe naratif dari berbagai jurnal internasional dan lokal berjumlah 59 artikel dan yang hanya digunakan adalah 27 artikel. Penulisan ini berdasarkan hasil pencarian sumber literatur Google Cendekia dan NCBI Pubmed. Kata kunci yang digunakan untuk mencari literature review adalah “teh”, “coffee” dan “oesteoporosis” sesuai melalui analisis tujuan, kesesuaian topik, metode penelitian yang digunakan dan hasil dari setiap artikel. Teh adalah minuman yang memiliki kandungan polyphenol untuk metabolisme tulang dalam menjaga bone mineral density. Sedangkan kopi adalah minuman yang memiliki kandungan kafein yang dapat meningkat diuresis sehingga reabsorbsi kalsium menurun. Terdapat beberapa penelitian yang menunjukan bahwa terdapat hubungan antara teh dan kopi pada osteoporosis.
Pendekatan Holistik Pada Pria Usia 52 Tahun Dengan Tinea Cruris Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Shoafa Marwah; Reni Zuraida
Medula Vol 13 No 5 (2023): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v13i5.758

Abstract

In Indonesia, dermatophytosis is 52% of all dermatomycosis and Tinea Cruris is the most common dermatophytosis. This disease is important to be managed comprehensively so that treatment goals can be achieved. Family doctor practice are evidence based medicine by identifying risk factors, clinical problems, and patient management based on patient problems with a patient centered and family approach. This study is a case report. Primary data were obtained through history taking, physical examination, labs exam and home visits to assess the physical environment. Assessment based on a holistic diagnosis from the beginning to the end. Before intervention, the patient's knowledge about the disease and personal hygiene was lacking. The family's knowledge of Tinea Cruris is still low. After the intervention, there was an improvement in the knowledge score of patients and their families which increased by 50 points. A holistic management has been carried out with the approach of a family doctor, Mr. I was 52 years old with Tinea Cruris based on initial holistic diagnostics. The interventions carried out have increased patient knowledge and changed some of the behavior of patients and their families, as indicated by improvements in the final holistic diagnostic