Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Manuju : Malahayati Nursing Journal

Potensi Keuntungan Mindfulness-Based Stress Reduction terhadap Kecemasan saat Pandemi Covid-19 pada Orang Dewasa Dean Ascha Wijaya; Ernawati Ernawati; Yohanes Firmansyah; Fernando Nathaniel; Refael Alfa Budiman
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 8 (2023): Volume 5 Nomor 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i8.10957

Abstract

ABSTRACT The COVID-19 pandemic has had extensive and severe impacts on the mental welfare of individuals worldwide. Anxiety is a primary issue faced by adults during this crisis. Hence, it is crucial to discover effective strategies for alleviating this anxiety. One promising approach is Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR), which combines mindfulness practices with an understanding of stress and its management. This literature review aims to identify and assess the potential advantages of MBSR in reducing anxiety among adults during the COVID-19 pandemic. Through an extensive analysis of relevant empirical studies, we have found that MBSR holds significant potential for decreasing anxiety levels in adults amidst the COVID-19 pandemic. MBSR interventions enable individuals to cultivate awareness of their present thoughts, emotions, and bodily sensations. By honing this skill, adults can consciously recognize and respond to anxiety symptoms. Several studies have also indicated that MBSR can enhance mental resilience and adaptive coping mechanisms, thereby contributing to anxiety reduction. Furthermore, MBSR has been associated with additional benefits, including improved sleep, enhanced concentration, and increased overall happiness. These aspects are especially valuable during a pandemic, as excessive anxiety can disrupt sleep patterns, hinder concentration, and impact emotional well-being. Consequently, MBSR represents a highly advantageous approach for reducing anxiety among adults during the COVID-19 pandemic. Such programs provide individuals with valuable tools to manage stress and enhance their mental well-being. Keywords: Adult, Anxiety, Covid-19,  Mindfullness-Based Stress Reduction  ABSTRAK Pandemi COVID-19 telah menimbulkan konsekuensi yang luas dan serius terhadap kesejahteraan mental masyarakat di seluruh dunia. Kecemasan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh orang dewasa selama masa pandemi ini. Oleh karena itu, penting untuk mencari strategi yang efektif dalam mengatasi kecemasan tersebut. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR), yang menggabungkan latihan meditasi mindfulness dengan pemahaman tentang stres dan cara mengelolanya. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi keuntungan MBSR dalam mengurangi kecemasan pada orang dewasa selama pandemi COVID-19. Melalui tinjauan literatur yang komprehensif, kami menganalisis studi empiris yang relevan dengan topik ini. Hasil kajian menunjukkan bahwa MBSR memiliki potensi yang signifikan dalam mengurangi tingkat kecemasan pada orang dewasa selama pandemi COVID-19. Intervensi MBSR memungkinkan individu untuk mengembangkan kesadaran terhadap pikiran, perasaan, dan sensasi tubuh mereka saat ini. Dengan melatih kemampuan ini, orang dewasa dapat mengenali dan merespons dengan sadar terhadap gejala kecemasan yang timbul. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa MBSR dapat meningkatkan ketahanan mental dan koping adaptif, yang berkontribusi pada pengurangan kecemasan. Selain itu, MBSR juga dikaitkan dengan manfaat tambahan, termasuk peningkatan kualitas tidur, peningkatan konsentrasi, dan peningkatan kebahagiaan secara keseluruhan. Hal ini sangat penting dalam konteks pandemi, dimana kecemasan yang berlebihan dapat mengganggu tidur dan konsentrasi, serta mempengaruhi kesejahteraan emosional. MBSR memiliki potensi besar dalam mengurangi kecemasan pada orang dewasa selama pandemi COVID-19. Program ini dapat memberikan alat yang berharga bagi individu untuk mengatasi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka. Kata Kunci: Cemas, Covid-19, Dewasa, Mindfullness-Based Stress Reduction
Profil Neuropati Perifer dan Korelasinya dengan Kadar Gula Darah Sewaktu di Panti Lansia Santa Anna Alfred Sutrisno Sim; Dean Ascha Wijaya; Fernando Nathaniel; Giovanno Sebastian Yogie; Yohanes Firmansyah; Hans Sugiarto; Stephanie Amadea; Alexander Halim Santoso
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 9 (2023): Volume 5 Nomor 9 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i9.11121

Abstract

ABSTRACT Diabetes, as a global disease, continues to increase worldwide without being limited by location. The burden of diabetes in the elderly population is a significant health issue. Peripheral neuropathy caused by diabetes is strongly associated with physical limitations in older individuals. This cross-sectional study aims to determine the characteristics of peripheral neuropathy in participants who meet the criteria, using a total sampling at Santa Anna on July 15, 2023, and explore its correlation with blood sugar levels. Evaluation of sensory and motor clinical symptoms using Neuropathy Symptom Score (NSS) questionnaire. Abnormal reflexes and sensory function were assessed using Neuropathy Deficit Score (NDS) questionnaire. Blood sugar levels were measured using POCT method following standard procedures. Statistical analysis using the Kruskall Wallis test. Out of the 68 participants, the average age was 74.06 years, with 67.6% of the participants being female. The overall average blood sugar level was found to be 115.82 mg/dL. Based on the NSS and NDS classifications, 8.8% and 23.5% of the total participants were categorized as having severe symptoms, respectively. The statistical analysis revealed a significant difference in mean blood sugar levels between the NSS groups (p-value: 0.003). However, no significant difference was observed in mean blood glucose levels between the NDS groups (p-value: 0.264). Clinically, the severe symptom group had a higher median blood glucose level compared to the normal group. It is noteworthy that elevated transient blood sugar levels tend to impact the subjective symptoms (NSS) of peripheral neuropathy earlier than the objective symptoms (NDS). Keywords: Blood Glucose, Clinical Symptom, Peripheral Neuropathy  ABSTRAK Sebagai penyakit yang tersebar di seluruh dunia, diabetes terus berkembang tanpa memandang tempat dengan jumlah pasien yang semakin meningkat. Beban diabetes pada populasi lanjut usia merupakan masalah kesehatan yang krusial. Neuropati perifer yang diakibatkan oleh diabetes dikaitkan dengan disabilitas fisik yang signifikan pada populasi lanjut usia. Penelitian potong lintang ini bertujuan untuk mengetahui profil neuropati perifer pada responden yang memenuhi kriteria dengan menggunakan total sampling di Panti Santa Anna pada 15 Juli 2023 serta korelasinya dengan kadar gula darah sewaktu. Evaluasi gejala klinis sensorik dan motorik menggunakan kuesioner Neuropathy Symptom Score (NSS). Refleks tidak normal dan penilaian sensorik dieevaluasi menggunakan kuesioner Neuropathy Deficit Score (NDS). Gula darah sewaktu diukur menggunakan POCT sesuai prosedur standar. Analisis statistik menggunakan uji Kruskall Wallis. Dari 68 responden, rata-rata usia adalah 74,06 tahun dengan 67,6% responden adalah perempuan. Dari seluruh responden, didapatkan rata-rata gula darah sewaktu sebesar 115,82 mg/dL. Berdasarkan NSS dan NDS, persentase responden yang termasuk dalam klasifikasi berat adalah sebesar 8,8% dan 23,5% dari keseluruhan responden. Hasil uji statistik Kruskall Wallis menyatakan adanya perbedaan rerata kadar gula darah sewaktu antar kelompok NSS (p-value : 0,003). Namun, didapatkan tidak adanya perbedaan rerata kadar gula darah sewaktu antar kelompok NDS (p-value : 0,264). Secara klinis, kelompok dalam kategori berat memiliki nilai median kadar gula darah sewaktu lebih tinggi dibanding kelompok normal. Kadar gula darah sewaktu yang tinggi cenderung mempengaruhi gejala subjektif (NSS) dari neuropati perifer terlebih dahulu dibandingkan dengan gejala objektif (NDS) dari neuropati perifer. Kata Kunci: Gejala Klinis, Gula Darah, Neuropati Perifer
Sinusitis-Induced Orbital Apex Syndrome with Unusual Presentation of Facial Nerve Palsy In HIV-Positive Patient Fernando Nathaniel; Irawaty Hawari; Yohanes Firmansyah; Dean Ascha Wijaya
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 8 (2023): Volume 5 Nomor 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i8.10962

Abstract

ABSTRACT Orbital Apex Syndrome (OAS) is a rare ophthalmological disorder characterized by complex symptoms originating from lesions at the orbital apex. Herein, we report a 60-year-old man with a history of diabetes mellitus and hypertension presented with a swollen left eye and sudden visual loss. He also had nasal symptoms before his admission. Treatment includes broad-spectrum antibiotics and antifungals with additional diabetes management and HIV evaluation. OAS, a severe and uncommon complication of a sinusitis infection, can present with diverse symptoms and cause nerve damage in the orbital apical area. The disease can be easily missed or overlooked when it exhibits atypical symptoms in its initial stages. It is crucial to be vigilant and consider the possibility of complications related to the orbital apex for early detection and appropriate treatment. Keywords: Facial Nerve Palsy, HIV, Orbital Apex Syndrome, Sinusitis