Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM RANGKA EDUKASI DAN SKRINING GULA DARAH DAN ANEMIA DALAM RANGKA MENJAGA KESEHATAN HIDRASI KULIT Sukmawati Tansil Tan; Alexander Halim Santoso; Fernando Nathaniel; Fladys Jashinta Mashadi; Linginda Soebrata; Astin Mandalika; Dean Ascha Wijaya
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19802

Abstract

Kulit kering (xerosis senilis) umum terjadi pada lanjut usia, dengan prevalensi sekitar 30-58% populasi lanjut usia keseluruhan. Penyebabnya melibatkan faktor internal seperti penuaan dan faktor eksternal seperti paparan sinar matahari, kebiasaan membersihkan tubuh secara kasar, aktivitas luar ruangan dengan paparan sinar ultraviolet, penggunaan obat diuretik, riwayat rawat inap, dehidrasi dan frailty berperan dalam kulit kering. Pria cenderung mengalami kulit kering lebih tinggi. Menggunakan moisturizer dapat membantu meningkatkan hidrasi kulit. Diabetes melitus dapat meningkatkan risiko xerosis kutis dan pruritus kronik. Hiperglikemia yang berkelanjutan bisa merusak barrier epidermis dan mempercepat penuaan kulit. Anemia defisiensi zat besi juga dapat menyebabkan kulit kering dan gatal. Kulit kering dapat meningkatkan risiko luka, infeksi, dan masalah kesehatan lainnya, yang memengaruhi kualitas hidup lanjut usia, terutama penderita diabetes. Kegiatan konseling dan pemantauan hidrasi kulit bertujuan untuk mencegah masalah kulit kering dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga hidrasi kulit. Pengabdian kesehatan masyarakat di kecamatan cipondoh yang diikuti sebanyak 103 peserta dengan rerata usia 51,7 tahun. Rata-rata kadar gula darah sewaktu dan hemoglobin responden yaitu masing-masing sebesar 122,01 mg/dL dan 12,37 g/dL. Melalui kegiatan ini, peserta dapat memahami faktor risiko kulit kering, terutama dampak gula darah dan anemia terhadap kulit kering. Selain itu, dilakukan pemantauan untuk mendeteksi masalah hidrasi kulit secara dini dan memberikan rekomendasi perawatan. Diharapkan dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang hidrasi kulit, mereka akan mengadopsi praktik perawatan yang tepat dan mencegah kulit kering. Kegiatan ini berkontribusi secara signifikan pada peningkatan kesehatan kulit dan kualitas hidup peserta.
Kegiatan Penapisan Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu terhadap Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 pada Populasi Lanjut Usia di Panti Werda Hana Ernawati Ernawati; Marendra Shinery Kartolo; Fladys Jashinta Mashadi; Yovian Timothy Satyo; Junius Kurniawan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2024): Juni : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/pengabmas.v6i2.498

Abstract

Insulin and glucagon, hormones secreted by the pancreas, regulate blood glucose, the main source of energy for cells. Insulin facilitates glucose uptake and glycogen synthesis, whereas glucagon increases blood glucose by stimulating glycogenolysis and gluconeogenesis in the fasting state. An increase in blood glucose above normal over a long period of time can cause diabetes mellitus. The prevalence of type 2 diabetes among the elderly in Indonesia is 6.2%, with a projected increase to 12 million cases by 2030. The causes include genetic factors, aging, unhealthy eating patterns, a lack of movement, and comorbidities such as obesity and hypertension. This activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Action) method, which aims to carry out blood glucose checks as an early detection of type 2 diabetes mellitus. The Hana Nursing Home in South Tangerang hosted this activity, which involved 61 participants. The results of the blood glucose examination showed that 15 people (24.58%) had diabetes and 33 people (54.1%) had pre-diabetes. Early detection and effective management are essential to prevent complications and maintain functional status.