Hokbyan Angkat
Universitas Tarumanagara

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS ATP-WTP PENUMPANG KERETA BANDARA LINTAS MANGGARAI-SOEKARNO HATTA Calvin Viryananda; Dewi Linggasari; Hokbyan Angkat
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 4, Nomor 1, Februari 2021
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v0i0.10452

Abstract

In determining public transport rates, it is necessary to compare the value of Ability to Pay (ATP) and Willingness to Pay (WTP) for Soekarno-Hatta Airport Train service users to pay a sum of money to pay for the services and facilities they receive. The purpose of this research is to analyze the value of ATP and WTP of Soekarno-Hatta Airport Train service users. The method of collecting research data online is to all respondents of the Soekarno-Hatta Airport Train who have used this service. The research data obtained were then processed and analyzed to obtain the results of the characteristics of the respondents, the ATP value, and the WTP value. The results of the analysis on the existing tariff at the BNI City / Manggarai Station are Rp. 70,000, - the ATP and WTP values are Rp. 75,260, - and Rp. 63,887, -. The ATP and WTP values for Duri Station are Rp. 75,260, - and Rp. 64,424, -. The results of this study indicate that the ATP value is greater than the WTP and the WTP value is smaller than the existing tariff. This data shows that the prevailing tariffs are not commensurate with the services received.ABSTRAKDalam menentukan tarif angkutan umum perlu dibandingkan nilai Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) pengguna jasa Kereta Bandara Soekarno Hatta untuk membayar sejumlah uang untuk membayar jasa dan fasilitas yang diterimanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis besaran nilai ATP dan WTP pengguna jasa Kereta Bandara Soekarno-Hatta. Metode pengumpulan data penelitian secara online kepada seluruh responden Kereta Bandara Soekarno-Hatta yang pernah menggunakan jasa tersebut. Data penelitian yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan hasil karakteristik responden, nilai ATP, dan nilai WTP. Hasil analisis pada tarif eksisting pada Stasiun BNI City/Manggarai sebesar Rp.70.000,- didapat nilai ATP dan WTP masing-masing adalah Rp. 75.260,- dan Rp. 63.887,-. Nilai ATP dan WTP untuk Stasiun Duri masing-masing adalah Rp. 75.260,- dan Rp. 64.424,-. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai ATP lebih besar dibandingan WTP dan nilai WTP lebih kecil dibandingan tarif eksisting. Data ini menunjukkan bahwa tarif yang berlaku saat ini tidak sepadan dengan pelayanan yang diterima.
ANALISIS TINGKAT KETEPATAN WAKTU KRL COMMUTER LINE LINTAS TANAH ABANG-RANGKASBITUNG (STUDI KASUS: STASIUN CISAUK) Giovanni Bintang; Dewi Linggasari; Hokbyan Angkat
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 3, Agustus 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i3.8404

Abstract

Commuter Line trains are one of the modes of transportation that are very popular with the Jabodetabek community. KRL Commuter Line is capable of reducing the level of congestion in urban areas, so it is expected that the KRL Commuter Line is able to meet the needs of the community with punctuality in performance. This study’s purpose is to identify the timeliness of Green Line KRL departures by scheduling it and classify the level of Green Line KRL departure delays and determine solutions that can be applied to reduce the level of KRL Green Line departure. The research method used to collect data by online surveys and field studies. Then analyzed with Gap Analysis in order to obtain information about individual characteristics, characteristics of travel, and perceived delays according to KRL Green Line users. From the results of the analysis, it was found that KRL users have 3 late tolerance limits according to the Ministerial Regulation set a delay tolerance limit of 5 minutes while the results of the perception of KRL users on the Green Line lane tolerance limit of 5 minutes and finally according to KRL users at Cisauk Station tolerate delays by 10 minutes.  ABSTRAKKereta Commuter Line adalah salah satu moda transportasi yang sangat diminati masyarakat Jabodetabek. KRL Commuter Line juga dinilai mampu mengurangi tingkat kemacetan di perkotaan, sehingga diharapkan KRL Commuter Line mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan ketepatan waktu dalam kinerjanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi ketepatan waktu keberangkatan KRL Green Line dengan penjadwalannya serta mengklasifikasikan tingkat keterlambatan keberangkatan KRL Green Line dan menentukan solusi yang dapat diterapkan untuk mengurangi tingkat keterlambatan keberangkatan KRL Green Line. Metode Penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan survey online dan studi lapangan. Lalu dianalisis dengan Gap Analysis agar didapatkan informasi mengenai karateristik individu, karateristik perjalanan, dan persepsi keterlambatan menurut pengguna  KRL Green Line. Dari hasil analisis, didapat bahwa pengguna KRL mempunyai 3 batasan toleransi keterlambatan yaitu menurut Peraturan Menteri ditetapkan batas toleransi keterlambatan sebesar 5 menit sedangkan hasil dari persepsi pengguna KRL jalur Green Line batas toleransi keterlambatan sebesar 5 menit dan yang terakhir menurut pengguna KRL di Stasiun Cisauk menoleransikan keterlambatan sebesar 10 menit.
ANALISIS PERILAKU PENUMPANG BUS TRANSJAKARTA BLOK M-KOTA PADA MASA PANDEMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP POLA PERJALANAN Octa Rianto; Widodo Kushartomo; Hokbyan Angkat
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 4, Nomor 2, Mei 2021
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v0i0.10502

Abstract

The population in Jakarta continues to increase and the Covid-19 Virus had a huge impact when using Transjakarta buses, The government and the community participate in solving it. Solution is to increase self-awareness The Transjakarta busway corridor 1 is one of the most crowded corridors because there are several transit stops and routes are in urban areas, it’s estimated that corridor serves 500,000 - 600,000 people or more/day, after policies on Covid-19 implemented by the Government such as restrictions the number of passengers on the busway and enforcement of the Health protocol for passengers and officers. The existence of these restrictions causes the effect of transportation travel. This research was conducted to determine the level of awareness of Transjakarta Bus passengers' behavior towards the Health protocol that is applied when carrying out activities outside the home and its effect on travel patterns, the policies realized by Transjakarta busway operator officers. The research data were obtained through questionnaire, then processed by normative and descriptive analysis methods. From the results of the analysis, it was found that passengers and officers were considered to be quite aware and good at implementing existing policies and passengers revealed that this policy affected their travel patterns. ABSTRAKPenduduk di Jakarta terus meningkat dan Virus Covid-19 pun berdampak sekali pada saat menggunakan bus transjakarta, ada kalamya pemerintah dan masyarakat berpartisipasi dalam menyelesaikannya.Salah satu solusinya adalah meningkatkan kesadaran diri-sendiri terhadap hal tersebut.Pada Halte busway tranjakarta koridor 1 ( Blok M – Kota ) merupakan salah satu koridor yang paling ramai karena ada beberpa halte yang transit dan rutenya pun di perkotaan, perkiraan koridor 1 yang melayani 500.000 – 600.000 orang bahkan lebih per hari, Setelah kebijakan-kebijakan tentang Covid-19 yang diterapkan oleh Pemerintah seperti pembatasan jumlah penumpang pada busway dan pemberlakuan protokol kesehatan untuk penumpang maupun petugas. Adanya Batasan-batasan ini menyebabkan pengaruh perjalanan transportasi. Penelitian ini dilakkan untuk mengetahui tingkat kesadaran perilaku penumpang Bus Transjakarta terhadap protokol kesehatan yang diterapkan ketika melakukan kegiatan di luar rumah dan pengaruhnya terhadap pola perjalanannya, juga untuk mengetauhi kebijakan yang direalisasikan oleh petugas operator busway Transjakarta. Data penelitian didapatkan melalui kuesioner, lalu diolah dengan metode analisis normative dan deskriptif. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa baik penumpang maupun petugas dinilai sudah cukup sadar dan baik dalam menerapkan kebijakan yang ada dan penumpang mengungkapkan dengan adanya kebijakan ini memperngaruhi pola perjalanannya.
ANALISIS ATP-WTP PENUMPANG KERETA REL LISTRIK LINTAS BOGOR-JAKARTA KOTA Jeffry Nathanael; Dewi Linggasari; Hokbyan Angkat
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 4, Nomor 1, Februari 2021
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v0i0.10454

Abstract

The determination of Kereta Rel Listrik (KRL) rates needs to consider the value of Ability to Pay (ATP) and Willingness to Pay (WTP) of service users to spend a certain amount of money for the services they get. The purpose of this research was to determine the value of the Ability to Pay (ATP) and Willingness to Pay (WTP) of KRL service users across Bogor-Jakarta Kota. The method of collecting research data online is by giving questionnaires to respondents who use KRL cross Bogor-Jakarta Kota. The research data obtained were then analyzed and information was obtained about the individual characteristics of the respondent, the characteristics of the respondent's trip, the amount of ATP value, and the amount of the WTP value. Based on the analysis results on the existing tariff of Rp. 3,000, - obtained the value of ATP and WTP is Rp. 3,770, - and Rp. 3,974, -. This shows that the tariff is smaller than ATP, smaller than WTP, so that the current rate is still affordable for users. The 100% condition for ATP and WTP sensitivity is a condition where the increased tariff is proportional to the service received. ABSTRAKPenetapan tarif Kereta Rel Listrik (KRL) perlu mempertimbangkan antara nilai Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) pengguna jasa untuk mengeluarkan sejumlah uang demi pelayanan jasa yang didapatkannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besaran nilai Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) pengguna jasa KRL lintas Bogor-Jakarta Kota. Metode pengumpulan data penelitian secara online dengan cara memberikan kuesioner kepada responden yang menggunakan KRL lintas Bogor-Jakarta Kota. Data penelitian yang diperoleh kemudian dianalisis dan didapatkan informasi mengenai karakteristik individu responden, karakteristik perjalanan responden, besaran nilai ATP, dan besaran nilai WTP. Berdasarkan hasil analisis pada tarif eksisting sebesar Rp. 3.000,- didapat besaran nilai ATP dan WTP adalah Rp. 3.770,- dan Rp. 3.974,-. Hal ini menunjukkan bahwa tarif tersebut lebih kecil dari ATP lebih kecil dari WTP sehingga tarif yang diberikan saat ini masih dapat terjangkau bagi pengguna. Kondisi 100% pada sensitivitas ATP dan WTP merupakan kondisi dimana tarif yang ditingkatkan sebanding dengan pelayanan yang diterima.
ANALISIS TINGKAT KETEPATAN WAKTU KRL COMMUTER LINE LINTAS TANAH ABANG-RANGKASBITUNG (STUDI KASUS: STASIUN JURANGMANGU) Felix Jonathan Christy; Dewi Linggasari; Hokbyan Angkat
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 3, Agustus 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i3.8411

Abstract

One of the modes of transportation that are of interest to the Jabodetabek community is the Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line. The title of this research is the Analysis of the Level of Late Departure of the Green Line KRL Against GAPEKA at Jurangmangu Station. The purpose of this study is to identify the timeliness of Green Line KRL departures by scheduling them at Jurangmangu Station and to classify the delay level of Green Line KRL departures and determine solutions that can be applied to reduce the level of KRL Green Line late departures, especially at Jurangmangu Station. The research method used to collect data on passenger characteristics and train delays is to online survey using a questionnaire and research at the station. Delay is analyzed by Gap Analysis by comparing the time in the field and the GAPEKA. The time difference is assessed based on the tolerance of delay from the Ministerial Regulation and passenger tolerance at Jurangmangu Station. Delay tolerance according to Ministerial Regulation is 6 minutes and according to passengers is 10 minutes. The results showed that the delay of train departures at Jurangmangu Station was still below the tolerance limit for delays.  ABSTRAKSalah satu moda transportasi yang diminati masyarakat Jabodetabek adalah Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line. Judul penelitian ini adalah Analisis Tingkat Keterlambatan Keberangkatan KRL Green Line Terhadap GAPEKA di Stasiun Jurangmangu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi ketepatan waktu keberangkatan KRL Green Line dengan penjadwalannya di Stasiun Jurangmangu serta mengklasifikasikan tingkat keterlambatan keberangkatan KRL Green Line dan menentukan solusi yang dapat diterapkan untuk mengurangi tingkat keterlambatan keberangkatan KRL Green Line terutama di Stasiun Jurangmangu. Metode Penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data karakteristik penumpang dan keterlambatan kereta adalah dengan survei secara online dengan menggunakan kuesioner dan penelitian langsung di stasiun. Keterlambatan dianalisis dengan Gap Analysis dengan membandingkan antara waktu di lapangan dan Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA). Kemudian perbedaan waktu tersebut dinilai berdasarkan toleransi keterlambatan dari Peraturan Menteri dan toleransi penumpang di Stasiun Jurangmangu. Toleransi keterlambatan menurut Peraturan Menteri adalah 6 menit dan menurut penumpang adalah 10 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlambatan keberangkatan kereta di Stasiun Jurangmangu masih di bawah batas toleransi keterlambatan.
ANALISIS ATP-WTP TERHADAP TARIF KRL LINTAS TANAH ABANG-RANGKASBITUNG (STUDI KASUS: STASIUN JURANG MANGU) Felix Casey Ignatius; Dewi Linggasari; Hokbyan Angkat
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 3, Agustus 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i3.8412

Abstract

Determination of public transport fares needs to be compared to the value of the Ability to Pay (ATP) and Willingness to Pay (WTP) of Kereta Rel Listrik (KRL) service users to pay a sum of money for the services received. The purpose of this study is to analyze the amount of ATP and WTP value of Green Line KRL services’ users, especially those through the Jurang Mangu Station. Primary research data collection methods through surveys with online questionnaire to respondents who have used the Green Line KRL. The research data obtained will be processed and analyzed to obtain the results of respondents’ characteristics, ATP values, and WTP values. The analysis results on the existing tariffs of KRL Green Line with a base rate of Rp. 3.000,- shows the value of ATP and WTP of Rp. 5.057,- and Rp. 4.825,-. The ATP and WTP values respectively for those going through the Jurang Mangu Station are Rp. 5.167,- and Rp. 4.875,-. The results of this study indicate that the ATP value is lower when compared to the WTP value, but this ATP value is greater than the existing tariff. This data shows that the current tariff is proportional to the service received.ABSTRAKPenetapan tarif angkutan umum perlu dibandingkan nilai Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) pengguna jasa Kereta Rel Listrik (KRL) untuk membayar sejumlah uang demi pelayanan jasa yang diterima. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis besaran nilai ATP dan WTP pengguna jasa KRL pada lintas Green Line khususnya yang melalui Stasiun Jurang Mangu. Metode pengumpulan data penelitian secara primer melalui survei dengan panduan kuesioner secara online kepada responden yang pernah menggunakan KRL Green Line. Data penelitian yang diperoleh akan diolah dan dianalisis untuk mendapatkan hasil karakteristik responden, nilai ATP, dan nilai WTP. Hasil analisis pada tarif eksisting KRL Green Line dengan tingkat tarif dasar Rp. 3.000,- didapat nilai ATP dan WTP masing-masing adalah Rp. 5.057,- dan Rp. 4.825,-. Nilai ATP dan WTP untuk yang melalui Stasiun Jurang Mangu masing-masing adalah Rp. 5.167,- dan Rp. 4.875,-. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai ATP lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai WTP, tetapi nilai ATP ini lebih besar daripada tarif eksisting. Data ini menunjukkan bahwa tarif yang berlaku saat ini sebanding dengan pelayanan yang diterima.
ANALISIS PERILAKU PENUMPANG KA BANDARA MANGGARAI – SOETTA PADA MASA PANDEMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP POLA PERJALANAN Malvin - Malvin; Dewi Linggasari; Hokbyan Angkat
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 4, Nomor 2, Mei 2021
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v0i0.10453

Abstract

In the current era of globalization, transportation is a fundamental need for all human, to carry out daily displacement activities. The journey to the airport is one of the activities that occur every day but the heavy traffic in Jakarta, makes people leave early so that the airport train is presented by PT. Railink. But, during COVID-19 pandemic, all transportation experience restrictions to reduce the number positive of COVID-19, restrictions by limiting the number of passengers in all transportation so the risk of it’s spread can be minimized. This affects community activities because all transportation implements health protocols so that community is difficult doing activities. This research was conducted to determine the behavior of airport train passengers towards health protocols implemented by the government, whether they are aware of the dangers of COVID-19 so they realize the importance of implementing health protocols outdoors. The data for research was obtained through questionnaire, then processed using normative and descriptive analysis methods. The results of this study concluded that the awareness of each passenger and officer at the station or train is the most important thing to remind each other in implementing health protocols and obeying to the regulation recommended by the government. ABSTRAKPada era globalisasi seperti saat ini, transportasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi semua manusia, guna melakukan suatu kegiatan perpindahan sehari-hari. Perjalanan menuju ke bandara merupakan salah satu aktivitas yang terjadi setiap hari namun padatnya lalu lintas di Jakarta, membuat masyarakat berangkat lebih awal sehingga dihadirkan kereta api bandara oleh PT. Railink. Namun ditengah pandemi COVID-19 ini semua perjalanan transportasi mengalami pembatasan untuk mengurangi jumlah positif COVID-19, pembatasan yang dilakukan dengan cara membatasi jumlah penumpang di semua transportasi sehingga resiko penyebarannya dapat diminimalisir. Hal ini sangat mempengaruhi aktivitas masyarakat karena semua transportasi menerapkan protokol kesehatan sehingga masyarakat sulit melakukan aktivitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku dari para penumpang kereta api bandara terhadap protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah, apakah mereka sadar akan bahaya COVID-19 sehingga menyadari pentingnya melaksanakan protokol kesehatan di luar ruangan. Data untuk penelitian didapatkan melalui kuesioner, lalu diolah menggunakan metode analisis normatif dan deskriptif. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa kesadaran masing-masing penumpang maupun petugas yang berada di stasiun maupun kereta merupakan hal yang terpenting untuk saling mengingatkan dalam melaksanakan protokol kesehatan dan patuh kepada peraturan yang dianjurkan pemerintah.
ANALISIS PERILAKU PENUMPANG KRL BOGOR – JAKARTA KOTA PADA MASA PANDEMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP POLA PERJALANAN Yohanes William Lois; Dewi Linggasari; Hokbyan Angkat
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 4, Nomor 1, Februari 2021
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v0i0.10464

Abstract

Transportation is a primary need that cannot be separated from life to continue their daily activities, especially nowadays which require a trip bya transportation. Transportation has many options, one of the primadonna for trips in the city of Jabodetabek is the KRL Commuter Line, provided by PT. Kereta Commuter Indonesia. However, currently the Covid-19 pandemic has an impact on transportation trips, including the KRL Commuter Line. Since then, policies regulated by the government have been implemented to stop the spread of Covid-19, such as limiting the number of passengers and enforcing health protocols for passengers and officers. The existence of these restrictions has an effect on transportation travel. This research was conducted to determine the level of awareness of KRL passengers behavior toward the health protocols applied when carrying out activites outside the home and the effect on their travel patterns, as wel as to find out the policies realized by KRL operator officers. The research data were obtained through a questionnaire, then processed by normative anda descriptive analysis methods. From the analysis, it was found that both passengers and officers were quite alert and good at implementing existing policies and passengers revealed that this policy affects their travel patterns. ABSTRAKTransportasi merupakan kebutuhan primer yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan untuk menyambung kegiatannya sehari-hari khususnya pada masa sekarang yang memerlukan suatu perjalanan dengan transportasi. Transportasi punya banyak pilihan, yang menjadi salah satu primadona perjalanan dalam kota Jabodetabek adalah KRL Commuter Line, yang disediakan oleh PT. Kereta Commuter Indonesia. Namun, saat ini adanya wabah pandemi Covid-19 memberikan dampak dalam perjalanan transportasi tidak terkecuali pada KRL Commuter Line. Semenjak itu diterapkanlah kebijakan-kebijakan yang diatur pemerintah guna memutus penyebaran Covid-19, seperti pembatasan jumlah penumpang dan pemberlakuan protokol kesehatan untuk penumpang maupun petugas. Adanya batasan-batasan ini menyebabkan pengaruh pada perjalanan transportasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesadaran perilaku penumpang KRL terhadap protokol kesehatan yang diterapkan ketika melakukan kegiatan di luar rumah dan pengaruh terhadap pola perjalanannya, juga untuk mengetahui kebijakan yang direalisasikan oleh petugas operator KRL. Data penelitian didapat melalui kuesioner, lalu diolah dengan metode analisis normatif dan deskriptif. Dari hasil analisis, didapatkan baik penumpang maupun petugas sudah cukup awas dan baik dalam menerapkan kebijakan yang ada dan penumpang mengungkapkan dengan adanya kebijakan ini mempengaruhi pola perjalanannya.