Hadi Pranata
Universitas Tarumanagara

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EVALUASI STRUKTUR GEDUNG DENGAN SISTEM RANGKA BETON PEMIKUL MOMEN KHUSUS BERBASIS KINERJA Richard Geraldi; Daniel Christianto; Hadi Pranata
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 2, Mei 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i2.4300

Abstract

Indonesia merupakan salah satu wilayah yang memiliki resiko tinggi terhadap terjadinya gempa bumi. Gempa bumi yang terjadi dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar, salah satunya adalah korban jiwa dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu, diperlukannya suatu bangunan tahan gempa untuk mengurangi kerugian yang dapat terjadi. Perencanaan gempa yang umum digunakan saat ini adalah perencanaan berbasis gaya, dimana respons struktur terhadap gempa dianalisis pada kondisi elastis. Namun, pada kondisi sebenarnya struktur akan mengalami kondisi inelastis ketika terkena gempa. Untuk mengatasi kekurangan itu, berkembanglah perencanaan berbasis perpindahan dimana gaya gempa desain ditentukan berdasarkan perpindahan maksimum yang diizinkan pada kondisi inelastik dan kinerja minimum yang diharapkan dari suatu gedung berdasarkan fungsinya. Peraturan gempa yang ada saat ini menggunakan perencanaan berbasis gaya sehingga diperlukan evaluasi terhadap bangunan untuk memastikan kinerjanya pada tingkat minimum yang diizinkan. Untuk menganalisis bangunan pada kondisi inelastik, digunakan analisis pushover dan Direct Displacement Based Design yang diharapkan dapat menggambarkan kondisi bangunan yang sebenarnya. Tingkat kinerja dari struktur bangunan yang didesain berdasarkan SNI 1726:2012 dievaluasi dengan menggunakan metode kapasitas spektrum yang diatur dalam ATC-40 dan FEMA 440 serta metode koefisien perpindahan yang diatur dalam FEMA 356 dan FEMA 440. Hasil yang diperoleh menggambarkan bahwa bangunan yang didesain dengan SNI 1726:2012 ini memiliki tinkat kinerja Immediate Occupancy yang berarti bahwa bangunan ini memenuhi tingkat kinerja minimum yang ditetapkan, yaitu life safety.
EVALUASI STRUKTUR GEDUNG DUAL SYSTEM DENGAN DINDING GESER BERSAYAP C MENGGUNAKAN PUSHOVER ANALYSIS Albert Albert; Daniel Christianto; Hadi Pranata
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 4, November 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i4.8380

Abstract

ABSTRACTAlthough elastic analysis gives a good indication of the elastic capacity and behavior of a building, but the elastic method can’t predict when the first yield will occur, and the failure mechanism and account for redistribution of member forces when the plastic hinges progressively formed. The use of inelastic procedure for evaluation is an attempt made by engineer in the past days to better understand how the structure will behave when subjected to strong earthquake, assuming the elastic capacity of the structure will be exceeded. In this research the pushover analysis was done using the modelling criteria of FEMA 356. The modeling of C-flanged shear was done using line element with the equivalent strength and stiffness properties. Target displacement was calculated using the displacement coefficient method of FEMA 356. Based on the analysis the triangular load pattern resulted in larger target displacement than the uniform load. But the uniform load pattern gives larger seismic response than the triangular load pattern. The uniform load pattern resulted in Life Safety performance level, while the triangular load pattern resulted in Immediate Occupancy, based on the two load patterns used the structure resulted in Life Safety performance level.ABSTRAKWalaupun analisis elastik memberikan indikasi yang baik mengenai kapasitas dan perilaku elastik dari suatu gedung, tetapi metode elastik tidak dapat memperkirakan kapan pelelehan pertama terjadi, serta mekanisme kegagalan apa yang mungkin terjadi pada bangunan tersebut, dan memperkirakan redistribusi dari gaya- gaya dalam ketika pembentukan sendi plastis secara progresif terjadi. Fungsi dari analisis inelastik, sebagai prosedur untuk mengevaluasi bangunan, yang merupakan usaha dari insinyur-insinyur terdahulu memahami bagaimana struktur akan berperilaku apabila dikenai gempa kuat, dimana diasumsikan bahwa kapasitas elastik gedung telah terlampaui. Dalam penelitian ini dilakukan pushover analysis menggunakan kriteria pemodelan berdasarkan FEMA 356. Pemodelan dari dinding geser bersayap C dilakukan menggunakan line element dengan kekuatan dan kekakuan yang ekivalen. Target perpindahan dianalisis menggunakan metode coefficient of displacement dari FEMA 356. Berdasarkan analisis yang dilakukan didapat bahwa pembebanan segitiga lebih besar dibandingkan pembebanan merata. Namun, respons seismik yang didapat akibat beban merata, lebih besar dibandingkan beban segitiga. Pembebanan merata menghasilkan tingkatan kinerja Life Safety, sedangkan pembebanan segitiga menghasilkan tingkatan kinerja Immadiate Occupancy, berdasarkan kedua pembebanan tersebut didapat kinerja dari struktur tersebut adalah Life Safety.
PERBANDINGAN ANALISIS MULTI-TOWER DENGAN MODEL PENDEKATAN TERPISAH DAN MODEL UTUH Raynaldo Raynaldo; Hadi Pranata; Daniel Christianto
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 4, November 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i4.8812

Abstract

In this study a multi-tower analysis comparison is conducted by comparing a separate approach model and a complete model. There are three approach models used for multi-tower building analysis which are model with unattached towers and podium (Type 1), model with a single tower connected to a cut podium (Type 2) and model with a single tower connected to a whole podium (Type 3). The approach model is analyzed with response spectrum response and the results were compared with the complete model analyzed with response spectrum and time history. The building structure model in this study uses a dual system. The analysis procedure is carried out based on SNI 1726:2012 with ETABS. Based on the analysis results, the type 2 model produces the building period that is the closest to the complete model building period. Type 1 model is not suitable for use as an approach model in multi-tower building analysis. The type 2 model is most ideal for use as an approach model. Type 3 model is a very conservative approach and can be used if more conservative design is desired. The tensile stress that occurs on the podium roof is insignificant in the multi-tower building under study.Pada penelitian ini dilakukan perbandingan analisis multi-tower dengan model pendekatan terpisah dan model utuh. Ada tiga model pendekatan yang digunakan untuk analisis gedung multi-tower yaitu pemodelan menara dan podium terpisah (Tipe 1), pemodelan dengan menara tunggal terhubung pada podium terpotong (Tipe 2) dan pemodelan dengan menara tunggal terhubung pada podium utuh (Tipe 3). Model pendekatan dianalisis dengan prosedur respons spektrum dan hasilnya dibandingkan dengan model utuh yang dianalisis dengan respons spektrum dan riwayat waktu. Model struktur bangunan pada penelitian ini menggunakan sistem struktur ganda yaitu kombinasi antara sistem rangka pemikul momen dan sistem dinding geser. Prosedur analisis dilakukan berdasarkan SNI 1726:2012 dengan bantuan program ETABS. Berdasarkan hasil analisis, model tipe 2 menghasilkan periode bangunan yang paling mendekati dengan periode bangunan model utuh. Model tipe 1 kurang cocok untuk digunakan sebagai model pendekatan pada analisis bangunan multi-tower. Model tipe 2 paling ideal untuk digunakan sebagai model pendekatan. Model  tipe 3 adalah model pendekatan yang sangat konservatif dan dapat digunakan jika ingin memperoleh desain yang konservatif. Tegangan tarik yang terjadi pada atap podium tidak signifikan pada bangunan multi-tower yang ditinjau.
EVALUASI STRUKTUR SISTEM RANGKA GEDUNG DENGAN DINDING GESER BERBASIS KINERJA Bobby Septianto; Daniel Christianto; Hadi Pranata
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 2, Mei 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i2.4299

Abstract

Indonesia merupakan daerah dengan resiko gempa tinggi, dimana dibutuhkan perencanaan tahan gempa. Struktur penahan gaya gempa secara umum memakai konsep Force Based Design. Konsep dari Force Based Design hanya berdasarkan kondisi elastis struktur dan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya dimana struktur gedung mengalami kondisi inelastis ketika mengalami guncangan gempa. Sehingga perlu dilakukan analisis evaluasi kinerja struktur untuk mengetahui kinerja gedung ketika mencapai kondisi inelastis yang merupakan konsep Performance Based Design. Dalam penelitian ini terdapat dua metode yang dipakai untuk analisis gedung ketika mengalami kondisi inelastis, yaitu metode Direct Displacement Based Design (DDBD) dan metode analisis statik nonlinier Pushover. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengindentifikasi hasil output dari kurva kapasitas dan kinerja struktur dari metode ATC-40, FEMA 356, dan FEMA 440, serta membandingkan nilai gaya geser dasar antara SNI 1726:2012 dengan metode DDBD. Tipe struktur bangunan yang dimodelkan berupa bangunan sistem rangka gedung dengan dinding geser. Dari hasil analisis, untuk sistem rangka gedung dengan dinding geser, gaya geser dasar yang diperoleh dari perhitungan dengan metode Direct Dipslacement Based Design lebih kecil dari gaya geser dasar analisis gempa menurut SNI 1726:2012. Dari berbagai metode yang direncanakan sesuai dengan peraturan SNI 1726:2012 menghasilkan level kinerja yang sama menurut ATC-40, FEMA 356, dan FEMA 440 yaitu Immediate Occupancy.