Basuki Anondho
Program Studi Sarjana Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS BESARAN KOEFISIEN KETIDAKPASTIAN ENVIRONMENTAL UNCERTAINTY (EU) YANG BERPENGARUH PADA PERHITUNGAN BUFFER PADA CRITICAL CHAIN PROJECT MANAGEMENT (CCPM) DI JAKARTA Ignatius Edward Lianto; Basuki Anondho
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 2, November 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i2.2671

Abstract

Proyek konstruksi rentan terhadap berbagai macam kendala, seperti kompleksitas proyek, kelangkaan sumber daya, dan ketidakpastian durasi proyek. Terdapat sebuah metode untuk penjadwalan konstruksi yang bernama Critical Chain Project Management (CCPM). Terdapat dua tantangan dalam implementasi CCPM pada penjadwalan konstruksi, salah satunya adalah pengukuran buffer. Buffer memiliki peran penting untuk memastikan keberhasilan manajemen jadwal. Metode Uncertainty-Aware Method (UAM) digunakan untuk menghasilkan buffer yang proporsional dengan memperhitungkan beragam ketidakpastian. Salah satu jenis ketidakpastian pada UAM adalah Environmental Uncertainty (EU). Penelitian ini bertujuan mengetahui koefisien Environmental Uncertainty dengan penyebaran kuesioner pada proyek di Jakarta. Metode Relative Importance Index (RII) digunakan untuk menganalisis data. Berdasarkan koefisien yang diperoleh dari hasil perhitungan, proyek di Jakarta mempunyai ketidakpastian Environmental Uncertainty yang besar.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL TERUKUR TERHADAP DURASI PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PLS-SEM Kelvin Ngunadi; Basuki Anondho
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 2, November 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i2.2680

Abstract

Pada jaman modern ini, pembangunan sangat memiliki peran penting khususnya untuk negara khususnya negara berkembang. Waktu, biaya dan kualitas merupakan tiga parameter yang paling signifikan dalam menentukan keberhasilan penuh pada suatu proyek konstruksi. Banyak faktor yang menyebabkan kerugian pada bidang konstruksi, khususnya faktor keterlambatan atau durasi proyek. Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya keterlambatan pada proyek konstruksi. Faktor ekternal menjadi salah satu pengaruh dalam durasi proyek konstruksi. Pada penelitian ini memperlihatkan pengaruh faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi durasi proyek. Pengumpulan data telah didapat 53 data dari beberapa proyek yang sedang berjalan di sekitar Jakarta dan sekitarnya. Dalam penelitian ini PLS-SEM digunakan sebagai metode untuk menganalisa data. Faktor ekonomi, faktor sumber daya manusia, dan faktor teknologi menjadi varibel yang memiliki pengaruh dalam durasi proyek konstruksi. Namun luas lantai dan jumlah lantai juga berperan dalam menghitung durasi proyek.
PENGGUNAAN VARIABEL DUMMY UNTUK MENINGKATKAN NILAI DETERMINASI FAKTOR EKSTERNAL TERUKUR TERHADAP DURASI Astrid Dwi Lestari; Basuki Anondho
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 2, November 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i2.2663

Abstract

Keberhasilan suatu proyek konstruksi dapat dilihat berdasarkan ketepatan waktu yang telah dijadwalkan, ketepatan standar mutu, dan ketepatan biaya yang telah dianggarkan. Salah satu faktor penting pada keberhasilan proyek adalah faktor eksternal, dimana faktor eksternal tersebut mempengaruhi durasi proyek konstruksi dan dapat menyebabkan keterlambatan proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan variabel fungsi bangunan sebagai variabel dummy berpengaruh terhadap durasi proyek konstruksi, bersamaan dengan faktor eksternal yang telah diidentifikasi. Penyebaran kuisioner dan pengambilan data teknis proyek ongoing dilakukan pada wilayah Jakarta dan sekitarnya. Analisis faktor dan analisis regresi linier berganda dilakukan untuk menguji hubungan faktor eksternal terhadap durasi estimasi proyek konstruksi. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa hanya variabel PDB dan suku bunga yang berpengaruh secara signifikan terhadap durasi proyek konstruksi. Peningkatan hasil koefisien determinasi pada analisis regresi menggunakan variabel dummy sebesar 10.75% menandakan bahwa variabel dummy yang dipakai pada penelitian ini, yaitu fungsi bangunan juga berpengaruh terhadap durasi proyek konstruksi.
PERBANDINGAN ANTARA PLS SEM DAN ANALISIS FAKTOR UNTUK IDENTIFIKASI FAKTOR PENGARUH EKSTERNAL PROYEK Glenn Jonathan; Basuki Anondho
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 2, November 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i2.2668

Abstract

Proyek konstruksi gedung merupakan sektor industri yang sedang marak di Indonesia. Proyek konstruksi gedung memiliki nilai rata-rata sebesar 36% dari nilai total keseluruhan proyek konstruksi yang ada di Indonesia (konstruksi jalan, konstruksi bendungan, dll.) terhitung dari tahun 2004 hingga 2012. Sedangkan untuk DKI Jakarta sendiri bangunan gedung memiliki nilai  konstruksi rata-rata sebesar 35,3% terhitung dari tahun 2007 hingga tahun 2011 (Data Badan Pusat Statistik). Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, keterlambatan dan kelebihan biaya merupakan permasalahan yang pada umumnya sering terjadi. Keterlambatan diartikan sebagai kelebihan waktu, kelebihan yang melewati batas waktu penyelesaian yang telah ditentukan dalam kontrak atau melewati batas waktu serah terima yang telah disetujui oleh pihak-pihak yang terkait. Keterlambatan pada proyek konstruksi memberikan dampak pada setiap tahap pekerjaan, mengurangi produktivitas kerja, peningkatan biaya pada proyek itu sendiri, hingga menyebabkan pemutusan kontrak. Maka banyak penelitian terdahulu dan sekarang cenderung untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek konstruksi. Metode pembahasan dimulai dari tahap mencari faktor-faktor yang berhubungan dengan keterlambatan proyek konstruksi melalui studi literatur. Tahap selanjutnya adalah pengolahan data kuesioner dengan menggunakan analisis faktor untuk memperoleh hubungan antar faktor. Dari hasil analisis data, diperoleh faktor keterlambatan yang berpengaruh yaitu desain bangunan atau desain struktur yang kompleks, koordinasi antar pemangku kepentingan proyek (kontraktor, owner, subkontraktor, dan konsultan) selama proses konstruksi berlangsung, kerusakan peralatan/equipment selama proses konstruksi berlangsung, keterlambatan owner dalam membayar progress kepada kontraktor, jumlah pekerja yang tersedia di lapangan. Dengan diperolehnya faktor-faktor tersebut, model ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengidentifikasi faktor dominan penyebab keterlambatan proyek di Jakarta.
BEBAN KERJA TENAGA KERJA TUKANG BESI DI JAKARTA Ryan Hartono; Basuki Anondho
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 2, November 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i2.2712

Abstract

Pekerjaan konstruksi adalah pekerjaan yang berat secara fisik. Pekerjaan yang menuntut fisik menyebabkan kelelahan fisik yang dikaitkan dengan penurunan produktivitas. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan beban kerja terhadap tenaga kerja konstruksi Pengukuran fisiologis dari data pengeluaran energi dikumpulkan dari 51 tukang besi yang melakukan beberapa pekerjaan konstruksi. Pengukuran pengeluaran energi selama kegiatan konstruksi dianggap sebagai tolak ukur yang baik dari beban kerja fisiologis yang dialami oleh pekerja konstruksi. Data yang diukur dievaluasi terhadap pedoman yang diterbitkan untuk tingkat kinerja fisik yang dapat diterima. Seluruh hasil perhitungan didasarkan pada data hasil kuesioner yang telah diisi dengan mengkonversikannya dengan nilai pengeluaran energi pada penelitian terdahulu. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa beban kerja yang dimiliki tukang besi termasuk dalam kategori sangat berat. Hal ini menunjukan perlunya menerapkan konsep fisiologi kerja di tempat kerja untuk kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik bagi tenaga kerja konstruksi khususnya di Jakarta.
ANALISIS PERINGKAT FAKTOR KEPUTUSAN VALUE ENGINEERING PADA BANGUNAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) Niko Nathanael; Basuki Anondho
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 6, Nomor 1, Februari 2023
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v6i1.21245

Abstract

Water Supply System (WTP) is a provider of drinking water that was developed to fulfill the water needs in Indonesia. Currently, many construction projects uses value engineering to save costs. However, the implementation of construction projects in Indonesia especially the Water Supply System still very limited. Evaluation is one of the phase in value engineering that works to choose one alternative from various alternatives resulting from the creative phase. In decision making, the choice is influenced by several factors. Therefore, it is necessary identify the factors related to decisions on WTP buildings through a literature study, and then the results found are to be shared with WTP workers. The data processing uses relative importance index (RII) method to rank the influence factors. The calculation result of relative importance index (RII) shows that availability of water sources is ranked first with a score of 0,9371 and the factor labor that is needed is ranked last with a score of 0,8. With the result as the basis, hopefully it can be used as a reference to help the decision makers on WTP construction project and in taking decisions on other factors in choosing alternatives on Water Supply System buildings.   Abstrak Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) merupakan penyedia air layak konsumsi yang diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan air minum di Indonesia. Saat ini, banyak proyek konstruksi menerapkan rekayasa nilai untuk penghematan biaya. Namun, implementasi pada proyek konstruksi di Indonesia khususnya Sistem Penyediaan Air Minum masih sangat terbatas. Evaluasi merupakan satu tahap rekayasa nilai yang bertujuan untuk memilih satu alternatif dari berbagai alternatif hasil tahap kreatif. Dalam pengambilan keputusan pemilihan alternatif dipengaruhi oleh beberapa faktor. Oleh sebab itu, perlu adanya identifikasi terkait faktor pengaruh keputusan pada bangunan Sistem Penyediaan Air Minum melalui studi literatur, lalu hasil identifikasi faktor disusun menjadi kuesioner dan disebarkan kepada para pekerja SPAM. Pengolahan data menggunakan metode indeks kepentingan relatif (RII) untuk mengurutkan peringkat faktor pengaruh. Hasil perhitungan RII menunjukkan bahwa faktor ketersediaan sumber air merupakan peringkat pertama dengan nilai RII sebesar 0,9371 dan faktor jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan merupakan peringkat terakhir dengan nilai RII sebesar 0,8. Berdasarkan hasil tersebut diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengambil keputusan pada proyek bangunan SPAM dan pengambil keputusan dapat memperhatikan faktor-faktor lain dalam pemilihan alternatif pada bangunan Sistem Penyediaan Air Minum.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS EXCAVATORS PADA PEKERJAAN GALIAN DI SOLO DAN MANADO Farry Yusak Mokoagow; Basuki Anondho
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 6, Nomor 1, Februari 2023
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v6i1.21744

Abstract

Managing heavy equipment in an efficient manner is one of the keys to achieving profitability in a project. Therefore, the planning of equipment, especially those related to the involvement of heavy equipment, should be considered carefully. Excavators are the main heavy equipment for carrying out the digging process in excavation work and can be said to be productive when used continuously without being idle. To achieve good machine management, it is important to consider the productivity value of the equipment and the factors that affect the equipment. With appropriate methods, construction projects can minimize the cost and duration of the project. Therefore, it is necessary to conduct specific research on what factors affect the productivity of excavators in excavation work. The results of the calculation and ranking of factors show that the factor of swell, bucket fill factors, and field conditions are the most influencing factors in the productivity of excavators in excavation work with each RII value of 0.976; 0.96; and 0.952. Followed by other factors such as weather, tools and management. Abstrak Pengelolaan alat berat dengan cara yang efisien merupakan salah satu kunci mencapai profitbilitas dalam suatu proyek. Oleh karena itu perencanaan peralatan khususnya yang berkaitan dengan keterlibatan alat-alat berat sebaiknya diperhatikan secara teliti. Excavators merupakan alat berat pokok untuk mengerjakan proses menggali pada pekerjaan penggalian dan dapat dikatakan produktif apabila digunakan secara terus menerus tanpa menganggur, Untuk mencapai manajemen alat berat yang baik, penting untuk dipertimbangkan nilai produktivitas peralatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi peralatan tersebut. Dengan metode yang sesuai, proyek konstruksi dapat meminimalkan biaya dan durasi proyek. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian secara spesifik mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produktivitas excavators pada pekerjaan galian. Hasil perhitungan dan pengurutan faktor menunjukan bahwa faktor kedalaman sudut putar, koreksi alat gali, dan kondisi lapangan merupakan faktor paling mempengaruhi dalam produktivitas excavators pada pekerjaan galian dengan masing-masing nilai RII sebesar 0,976; 0,96; dan 0,952. Disusul dengan faktor lainnya seperti cuaca, alat dan manajemen.
ANALISIS JUMLAH CARBON FOOTPRINT SEMEN PADA PEKERJAAN PLESTER DINDING PROYEK RUMAH TINGGAL Marcell Marcell; Basuki Anondho
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 6, Nomor 2, Mei 2023
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v6i2.21884

Abstract

In the world of construction, Occupational Health, Safety and Environment (OHS) is very important to do, and in OHS it is not only the occupational health and safety of construction workers that comes first. Environmental health also needs to be considered. One of the environmental pollution that occurs in construction is the carbon footprint. Carbon footprint is greenhouse gas emissions obtained from the calculation of carbon dioxide (CO2) emissions. The ongoing carbon footprint is causing global warming to hit the earth. The process of making cement to managing cement into residential wall plaster, causing carbon footprint. Carbon footprint is reviewed from the cement manufacturing process, cement transportation process, to the management process into residential cement wall plaster. The purpose of this study is to be able to calculate the amount of carbon dioxide (CO2) gas on the plastering of the walls of a residential house. There are differences and deviations in the thickness of the plastering of the walls of each house, therefore the analysis will compare the results of the differences in the thickness of the wall plaster. From the results of the analysis conducted on 5 different houses located in Sunter, North Jakarta, there were only 2 houses that met the threshold value standard of 5.000 ppm or 0,005 Tons / m3. The average emission result for 5 residential projects if the difference in cement wall plaster thickness is not taken into account is 0,005242 Tons / m3, while in reality on the ground it is 0,005381 Tons / m3. Abstrak Dalam dunia konstruksi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) sangat penting untuk dilakukan, dan dalam K3L bukan hanya kesehatan dan keselamatan kerja para pekerja konstruksi saja yang diutamakan. Kesehatan lingkungan juga perlu untuk diperhatikan. Pencemaran lingkungan yang terjadi dalam konstruksi salah satunya adalah carbon footprint. Carbon footprint merupakan emisi gas rumah kaca yang didapatkan dari perhitungan emisi gas karbon dioksida (CO2). Carbon footprint yang sedang berlangsung menyebabkan pemanasan global yang melanda bumi. Proses pembuatan semen sampai dengan pengelolaan semen menjadi plesteran rumah tinggal, menimbulkan carbon footprint. Carbon footprint ditinjau dari proses pembuatan semen, proses transportasi semen, sampai dengan proses pengelolaan menjadi plesteran rumah tinggal. Tujuan dalam penelitian ini untuk dapat menghitung jumlah gas karbon dioksida (CO2) pada plesteran dinding rumah tinggal. Terdapat adanya perbedaan dan penyimpangan ketebalan plesteran dinding dari tiap masing-masing rumah, oleh karena itu analisis akan membandingkan hasil akibat dari adanya perbedaan dari ketebalan plesteran. Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap 5 rumah yang berbeda yang terletak di Sunter Jakarta Utara, hanya terdapat 2 rumah yang memenuhi standar nilai ambang batas sebesar 5.000 ppm atau 0,005 Ton/m3. Hasil rata-rata emisi untuk 5 proyek rumah tinggal jika perbedaan tebal plesteran tidak diperhitungkan adalah sebesar 0,005242 Ton/m3, sedangkan pada kenyataan di lapangan adalah sebesar 0,005381 Ton/m3.
ANALISIS VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PERUMAHAN X DI TANGERANG SELATAN Robert chandra; Arianti Sutandi; Basuki Anondho
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 6, Nomor 2, Mei 2023
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v6i2.22080

Abstract

The cost of building a construction project is very important and requires good control so that the project can run according to plan. The research was conducted in one of the residential housing projects located in South Tangerang, the cost for architectural work is greater than other costs, for that an engineering value assessment was carried out to find out the cost savings of architectural work in project x, by identifying which work tends to incur high costs through the phase information, construction phase, analysis phase, development phase and recommendation phase, and using paired comparison and decision matrix methods. Furthermore, the determining factors are sought to be used as a substitute for the design. The cost of working on a red brick wall for a 7x10 type house is Rp. 2,468,993,947.28, after doing value engineering with alternative 1 (replacing red brick walls with bricks) a cost of Rp. 2,048,059,320.60 savings of Rp. 420,934,626.68 (17.04% of the total cost of wall work) and for a 7×12 type house a savings of Rp. 643,039,928.39 (17.60% of the total wall work cost). AbstrakBiaya pembangunan proyek konstruksi sangat penting dan memerlukan kontrol yang baik agar proyek dapat berjalan sesuai rencana. Penelitian dilakukan di salah satu proyek perumahan residensial yang terletak di Tangerang Selatan, biaya untuk pekerjaan arsitektural lebih besar dari biaya lainnya, untuk itu dilakukan penilaian value engineering untuk mengetahui penghematan biaya pekerjaan arsitektural di proyek x, dengan mengidentifikasi pekerjaan mana yang cenderung mengeluarkan biaya tinggi melalui fase informasi, fase konstruksi, fase analisis, fase pengembangan dan fase rekomendasi, dan menggunakan metode paired comparison dan decision matrix. Selanjutnya dicari faktor penentu untuk digunakan sebagai pengganti desain. Pengeluaran biaya pekerjaan dinding bata merah untuk rumah tipe 7×10 adalah sebesar Rp. 2.468.993.947,28, setelah dilakukan value engineering dengan alternatif 1 (mengganti dinding bata merah dengan dinding batako) didapatkan biaya sebesar Rp. 2.048.059.320,60 didapatkan penghematan Rp. 420.934.626,68 (17.04% dari total biaya pekerjaan dinding) dan untuk rumah tipe 7×12 didapatkan penghematan sebesar Rp. 643.039.928,39 (17.60% dari total biaya pekerjaan dinding).