Yulius Kelvin
Program Studi Sarjana Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Letjen S.Parman No.1 Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH PRODUKTIVITAS TERHADAP BIAYA PEKERJAAN FABRIKASI BESI PROYEK INDONESIA 1 DENGAN METODE CREW BALANCE CHART Yulius Kelvin; Hendrik Sulistio
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 2, November 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i2.2618

Abstract

Produktivitas merupakan faktor yang mempengaruhi berbagai macam hal dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Pada proyek konstruksi banyak ditemukan pemborosan biaya dikarenakan rendahnya produktivitas dari pekerja, yang cenderung disebabkan oleh banyaknya waktu tidak produktif yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan. Untuk memperoleh data produktivitas, proses pelaksanaan suatu pekerjaan akan didata dan ditampilkan dalam bentuk diagram yang disebut Crew Balance Chart (CBC). Besaran produktivitas ini kemudian akan ditingkatkan untuk membandingkan biaya dari pekerjaan fabrikasi tulangan pada proyek Indonesia 1 dalam kondisi real dan optimal serta menghitung kerugian yang diperoleh akibat rendahnya produktivitas. Penelitian ini akan menggunakan metode observasi dengan video camera dan wawancara untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Data yang diambil dengan cara merekam dan mencatat waktu produktif dan waktu tidak produktif dari pekerjaan fabrikasi tulangan. Waktu produktif dan tidak produktif ini akan diproses dan dihitung dengan matematika sederhana untuk mendapatkan waktu produktivitas tenaga kerja dan mengetahui koefisien produktivitas tenaga kerja. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikatakan bahwa produktivitas para pekerja yang terlibat kurang baik. Hal ini terbukti dari rendahnya waktu produktif para pekerja selama bekerja di lapangan, di mana waktu produktif dari para pekerja berkisar di angka 50%. Hal ini berimbas pada timbulnya pemborosan biaya pekerjaan fabrikasi tulangan. Pekerjaan yang seharusnya hanya memakan biaya sebesar Rp 287.799.030,30, justru mengeluarkan biaya sebesar Rp 301.564.489,40. Akibatnya, timbul kerugian akibat kelebihan biaya pekerjaan fabrikasi tulangan ini, yaitu sebesar Rp 13.765.459,14.