Leonardus Ivan
Universitas Tarumanagara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS DINAMIK PERILAKU GEDUNG DENGAN KETIDAKBERATURAN MASSA PADA MASING-MASING TINGKAT TERHADAP BEBAN GEMPA Leonardus Ivan; Edison Leo
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 3, Agustus 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i3.5836

Abstract

Di Indonesia, gempa bumi merupakan bencana alam yang sangat sering terjadi. Intensitas terjadinya gempa yang tinggi di Indonesia akibat posisinya yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik dan posisinya yang berada di daerah Cincin Api Pasifik yang merupakan sabuk gempa bumi terbesar di dunia. Namun, sebenarnya bukan gempa bumi yang menyebabkan korban, melainkan disebabkan oleh bangunan yang rubuh karena tidak mampu merespons dengan baik getaran gempa. Ketidakmampuan struktur merespons getaran gempa, salah satunya adalah akibat terdapatnya ketidakberaturan struktur. Ketidakberaturan struktur yang akan dibahas pada Skripsi ini adalah ketidakberaturan massa. Struktur yang dimodelkan adalah gedung bertingkat yang memiliki ketidakberaturan massa sebesar 300% pada setiap tingkat secara terpisah. Gedung yang dimodelkan memiliki 10 tingkat dan terletak pada Kota Lombok. Gedung dianalisis secara dinamik menurut SNI 1726:2012 dengan bantuan program ETABS, terhadap beban gempa. Analisis dinamik yang digunakan adalah analisis ragam respons spektrum dan analisis ragam riwayat waktu. Respons gedung yang ditinjau adalah gaya geser tingkat, simpangan lateral tingkat, dan simpangan antar lantai tingkat pada masing-masing pemodelan gedung. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa beban gempa hasil kedua analisis dinamik memiliki deviasi yang kecil. Dengan demikian, kedua analisis dinamik relatif dapat menggambarkan beban gempa yang akan terjadi sebenarnya. Hasil analisis yang didapat menggunakan kedua metode analisis dinamik tersebut, menunjukkan bahwa ketidakberaturan massa dinyatakan relatif aman jika berada pada 10-20% ketinggian gedung and dinyatakan berbahaya jika diletakkan pada ketinggian paling atas dan 90%, 70%, 40%, dan 30% dari ketinggian gedung.