This Author published in this journals
All Journal Agroteksos
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KERAGAAN HASIL DAN KOMPONEN HASIL BEBERAPA GALUR KEDELAI BIJI COKLAT PADA KONDISI CEKAMAN NAUNGAN Kisman .; I Wayan Sutresna; IGP Muliarta A.; Idris .; AAK Sudharmawan
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 26 No 1 (2016): jurnal agroteksos 1 April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.28 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan hasil dan komponen hasil beberapa galur kedelai biji coklat hasil persilangan kedelai hitam x kedelai kuning pada kondisi cekaman naungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan percobaan lapang menggunakan pot percobaan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor: faktor genotype (G) yang terdiri atas tujuh galur kedelai biji coklat, hasil persilangan tetua kedelai hitam (Ceneng, Detham-1) dengan kedelai kuning (Lokal Godek, Burangrang), dan faktor naungan (N) yang terdiri atas naungan 65% dan tanpa naungan. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 42 pot percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Keragaan hasil dan komponen hasil galur kedelai biji coklat mengalami perubahan (penurunan) hingga 50% pada kondisi naungan 65% dibandingkan pada kondisi tanpa naungan. (2). Galur G1, G2, G3, dan G4 hasil persilangan Ceneng x Lokal Godek dan Ceneng x Burangrang tergolong tahan terhadap naungan 65%, sedangkan G5, G6, dan G7 hasil persilangan Detham-1 x Lokal Godek dan Detham-1 x Burangrang tergolong rentan atau peka terhadap cekaman naungan 65%. ABSTRACT The objective of this study was to know the performance of yield and yield components of brown seeded soybean lines under shade stress. The experimental method and Completely Randomized Design with two factors were used in this study. These two factors were 7 lines of brown seeded soybean and shading factors. Each of combination factors were in three replicates. The results of this study showed that: (1). Performance of yield and yield components of brown seeded soybean lines changed (decreased about 50%) under 65% shading compare to no shading. (2). Four lines (G1, G2, G3, G4) were relatively tolerant to shade stress, while G5, G6, and G7 were relatively susceptible to shade stress.
PENAMPILAN GENOTIPE JAGUNG UNGGUL DAN TOLERANSINYA TERHADAP KETERBATASAN AIR DALAM SISTEM PENGEMBANGAN AGROTEKNOLOGI BERBEDA SEBAGAI PENUNJANG PROGRAM PIJAR DI PULAU LOMBOK NTB I Wayan Sutresna; Wayan Wangyana; Ni Wayan Dwiani
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 26 No 1 (2016): jurnal agroteksos 1 April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.237 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk Mengkaji kemampuan daya adaptasi beberapa genotype jagung pada dua lingkungan tumbuh (paket teknologi) dengan keterbatasan air terhadap pertumbuhan dan hasil. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan percobaan di lapangan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) yang terdiri atas dua factor. Sebagai Petak Utama adalah Paket teknologi sebagai lingkungan tumbuh (T), sedangkan sebagai Anak Petak adalah genotipe potensial/varietas (G). Percobaan dilaksanakan di Lombok Barat mulai Juni sampai dengan September 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Kedua Paket teknologi sederhana maupun teknologi yang telah diperbaiki belum mampu meningkatkan bobot biji kering pipil tanaman jagung kecuali terhadap panjang tongkol, dan bobot 100 butir biji kering; Hibrida Pioner menunjukkan bobot biji kering pipil terberat setara dengan 12,58 ton.-1. ha, pada kondisi paket teknologi sederhana maupun paket teknologi yang telah diperbaiki; Varietas unggul Lamuru dan Sukmaraga menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dan komponen hasil yang lebih tinggi sedangkan Arjuna, BISI 2 dan BISI 18 hanya terhadap komponen hasil. Diharapkan Hibrida Pioner dapat dipertimbangkan untuk dibudidayakan pada lingkungan tumbuh dengan penerapan paket teknologi sederhana maupun yang telah diperbaiki ABSTRACT This study aimed to evaluate adaptability of various maize genotypes to two dryland growing environments (technology packages) on maize growth and yield. Research method applied was experimental method by conducting a field experiment. The experiment was designed according to Split Plot Design in three blocks, with two treatment factors. The main plots were production technology packages as the growth environments (T), while the subplot were maize genotypes/varieties (G). The experiment was conducted in the area of West Lombok, from June to September 2015. Results indicated that both the technology packages either the simple or the improved technology have not been able to increase grain yield of the maize genotypes except for the cob length and weight of 100 dry grains; the Pioneer hybrid showed the highest dry grain yield, which was equivalent to 12.58 tons/ha under simple and improved technology packages; the superior varieties Lamuru and Sukmaraga showed better growth and higher yield components; while Arjuna, BISI 2, and BISI 18 were only high in yield components. It is reccommended that the Pioneer hybrid can be considered to be cultivated in a growing environment with an application of either the simple technology or the improved technology packages.