Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MODEL SYSTEMS DYNAMICS UNTUK MEMINIMALKAN PENYIMPANGAN BIAYA MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI INDUSTRI Insja, Davied; Alisjahbana, Sofia W.; Gondokusumo, Onnyxiforus
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v1i1.437

Abstract

Penyimpangan biaya adalah fenomena yang sangat sering terjadi dan terkait dengan hampir semua proyek dalam industri konstruksi. Kecenderungan ini semakin meningkat pada proyek-proyek konstruksi yang terletak di daerah dengan aksesibilitas yang relatif sulit. Dalam rangka untuk mencegah dan mengurangi penyimpangan biaya, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan yang mempengaruhi penyimpangan biaya dan termasuk tindakan perbaikan, tindakan pencegahan atau mitigasi penyimpangan biaya pada proyek konstruksi industri. Kuesioner survei dibagikan kepada para profesional dan data dianalisis melalui metode statistik. Dari 74 faktor yang diidentifikasi melalui studi literatur kemudian diklasifikasikan menjadi 13 peristiwa risiko dan 61 sumber risiko. Dengan memanfaatkan metode Delphi dan analisis faktor akhirnya diperoleh 9 peristiwa risiko dan 25 sumber risiko. Selanjutnya, melalui evaluasi risiko, diperoleh rekomendasi untuk pencegahan dan mitigasi dampak dari penyimpangan biaya material dalam proyek konstruksi. Tindakan pencegahan dan mitigasi diperlukan untuk mengurangi penyimpangan biaya. Namun, pada saat yang sama, diperlukan biaya untuk menjalankan tindakan pencegahan dan mitigasi itu sendiri. Sehubungan dengan itu, untuk mengetahui lebih lanjut tentang biaya aktual akhir, digunakan  metode simulasi seperti metoda system dynamics dengan pendekatan kuantitatif dalam bentuk implementasi alokasi biaya dan sumberdaya.Pemilihan metode system dynamics juga disebabkan oleh faktor risiko yang saling berinteraksi satu sama lain dan berubah-ubah menurut waktu tertentu. Hasil dari simulasi model system dynamics menunjukkan bahwa biaya penyimpangan material dapat dikurangi apabila dilakukan intervensi.Kata kunci: cost overrun, proyek konstruksi industri, peristiwa risiko, sumber risiko
PENERAPAN METODE LINEAR PROGRAMMING UNTUK ANALISIS PEMOTONGAN BESI TULANGAN PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNG DI JAKARTA Margaretta, Jennyfer; Gondokusumo, Onnyxiforus
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v1i2.1029

Abstract

Material besi tulangan merupakan komponen yang penting dalam sebuah proyek konstruksi gedung bertingkat. Pada proyek di lapangan tidak dapat dihindari munculnya sisa material besi tulangan yang menyebabkan pengeluaran anggaran biaya yang sia-sia. Pemotongan besi tulangan yang tidak optimal di lapangan merupakan penyebab terjadinya waste besi yang cukup tinggi, sehingga diperlukan solusi untuk mengurangi waste besi. Metode Linear Programming merupakan salah satu solusi untuk mengurangi waste besi dan jumlah besi tulangan. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pemotongan besi tulangan yang optimal dengan waste besi dan biaya yang kecil. Selain itu juga mengetahui perbedaan sisa pemotongan besi tulangan di lapangan dengan sisa pemotongan besi tulangan menggunakan Metode Linear Programming. Untuk menghasilkan nilai waste besi dan jumlah besi tulangan dari model Linear Programming diperlukan bantuan program LINDO. Penelitian ini dilakukan pada dua proyek konstruksi gedung bertingkat di Jakarta. Dalam penelitian ini terdapat dua cara yang digunakan dalam menghasilkan persentase penghematan, yaitu cara pertama, mengerjakan berdasarkan diameter pada pekerjaan masing-masing dan cara kedua, mengerjakan berdasarkan diameter yang digabungkan. Untuk cara pertama didapatkan 3,6% untuk proyek X dan 3,9% untuk proyek Y, sedangkan untuk cara kedua didapatkan 4% untuk proyek X dan 4,51% untuk proyek Y. Berdasarkan hasil tersebut, maka disimpulkan bahwa cara pertama yang lebih layak untuk dilaksanakan di lapangan karena tidak membutuhkan waktu pengerjaan yang lama.Kata kunci: waste besi, Linear Programming, program LINDO, besi tulangan, Bar Bending Schedule
ANALISIS BIAYA PRELIMINARIES PROYEK BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT (STUDI PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR X) Devin, Rafael; Gondokusumo, Onnyxiforus
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v1i1.438

Abstract

Biaya preliminaries adalah sebuah biaya pendukung dalam sebuah proyek konstruksi yang tidak menghasilkan secara fisik sebagai suatu bangunan. Biaya preliminaries merupakan suatu komponen penting dalam anggaran proyek karena pada umumnya merupakan kunci yang menentukan keuntungan maupun kerugian sebuah proyek konstruksi. Berdasarkan pengalaman yang sudah terjadi selama ini, hampir semua biaya realisasi preliminaries proyek menyimpang dari anggaran yang sudah disepakati di awal. Tentunya akan menjadi suatu kerugian besar bagi kontraktor apabila semua proyek berjalan mengalami hal yang sama seperti ini. Penentuan rasio biaya preliminaries diperlukan dalam penyusunan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP). Pada umumnya, penentuan biaya preliminaries dilakukan tanpa memperhatikan tipe proyek yang akan dilaksanakan, hanya dilakukan berdasarkan kuantitas kebutuhan yang ada. Pada penelitian ini, tipe proyek yang ditinjau adalah tipe proyek Hotel, tipe proyek Kantor, dan tipe proyek Mall. Persentase biaya Realisasi (REAL) pada ketiga tipe proyek tersebut selalu lebih besar dari anggaran awal yang telah disepakati yaitu nilai Real Cost (RC) dan nilai RAP. Persentase biaya preliminaries antara tipe proyek Hotel dan tipe proyek Kantor berada pada persentase 11,24%-13,61%, sedangkan tipe proyek Mall berada pada persentase 8,31%-8,84%. Hubungan antara RC dan RAP adalah memiliki nilai yang relatif tidak jauh berbeda dengan deviasi sekitar 0,5%, sedangkan Realisasi cenderung selalu lebih besar daripada RAP dengan deviasi sekitar 1,8%. Biaya preliminaries jika diurutkan dari persentase yang paling dominan adalah biaya karyawan, biaya peralatan, biaya persiapan, biaya umum, dan biaya keuangan. Dari hasil analisis regresi dapat disimpulkan bahwa variabel Total Nilai Kontrak Proyek sangat berpengaruh terhadap Realisasi Preliminaries dengan koefisien determinasi lebih dari 80%.Kata kunci: preliminaries, real cost (RC), rencana anggaran pelaksanaan (RAP), biaya realisasi (REAL)
PENJADWALAN PROYEK GEDUNG SEKOLAH DI SURABAYA MENGGUNAKAN OPTIMASI TIME-COST TRADE-OFF DENGAN DISCOUNTED CASH FLOW Albert Mahendra Tanurahardja; Onnyxiforus Gondokusumo
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 5, Nomor 1, Februari 2022
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v5i1.16842

Abstract

In construction projects, time and cost factors are the keys to the success of a project. Project scheduling plays an important role in it. The Time-Cost Trade-Off method is a project scheduling technique using the Critical-Path Method which aims to find the optimum project duration, which is the duration with the minimum total cost. To get the minimum total cost, the addition of Direct & Indirect Cost should be made as small as possible. The usual Time-Cost Trade-Off does not take into account the time value of money. The time value of money has an effect on cash flow in a project. Therefore, a Time-Cost Trade-Off analysis is needed that takes into account the time value of money (Discounted Cash Flow). Future costs must be equalized to the same point in time or we can say the present time (when the project start time). The main purpose of this study is to determine the effect of time value of money on the minimum cost and optimal duration of a project. In the object of this research, the scheduling that is made after calculating the discounted cash flow will result in a smaller minimum total cost with an optimum duration.Pada proyek konstruksi, faktor waktu dan biaya merupakan kunci keberhasilan suatu proyek. Penjadwalan proyek ikut berperan penting di dalamnya. Metode Time-Cost Trade-Off adalah teknik penjadwalan proyek dengan menggunakan Critical-Path Method bertujuan untuk mencari durasi proyek yang optimum, yaitu durasi dengan biaya total yang minimum. Untuk mendapatkan biaya total yang minimum, maka penambahan Direct & Indirect Cost harus dibuat sekecil mungkin. Time-Cost Trade-Off yang biasa dilakukan tidak memperhitungkan nilai waktu terhadap uang (time value of money). Nilai time value of money berpengaruh pada arus kas pada suatu proyek. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisis Time-Cost Trade-Off yang memperhitungkan nilai waktu terhadap uang (Discounted Cash Flow). Biaya di waktu mendatang harus disetarakan ke titik waktu yang sama atau bisa dikatakan waktu sekarang (saat waktu mulai proyek). Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh time value of money terhadap biaya minimum dan durasi optimal sebuah proyek. Pada objek penelitian ini, penjadwalan yang dibuat sesudah memperhitungkan discounted cash flow akan menghasilkan biaya total minimum yang lebih kecil dengan durasi yang optimum.