Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERBANDINGAN DEFLEKSI ABSOLUT MAKSIMUM DARI PELAT ORTOTROPIK SEMI RIGID DENGAN BERBAGAI MACAM JENIS TANAH YANG DIMODELKAN MENGGUNAKAN PEMODELAN PASTERNAK AKIBAT BEBAN IN-PLANE TEKAN DAN BEBAN DINAMIK TRANSVERSAL Kuncoro, Riyawan Adi; Alisjahbana, Sofia
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i1.1452

Abstract

Di dalam paper ini, analisa respons dinamik dari pelat ortotropik diteliti. Pelat ortotropik memiliki perletakan semi rigid yang mencerminkan keadaan sebenarnya dari pelat. Pelat ortotropik didukung dengan tanah yang dimodelkan dengan menggunakan pemodelan yang diusulkan oleh Pasternak. Pemodelan elastis ini digunakan untuk dapat mengakomodasi interaksi gaya geser antar elemen pegas. Modified Bolotin Method (MBM) dengan dua buah persamaan transcedental digunakan untuk menyelesaikan permasalah respons dinamik dari pelat. Respons dinamik dari pelat diperoleh dengan basis ortogonalitas dari fungsi eigen yang dapat diekspresiskan dalam bentuk integral, sehingga dapat diselesaikan dengan mudah menggunakan Metode Duhamel. Beban transversal dimodelkan sebagai sebuah beban terpusat yang bergerak dengan kecepatan konstan di arah x yang dapat diselesaikan dengan menggunakan karakteritsik khusus dari Dirac-delta, sedangkan beban in-plane diasumsikan sebagai beban static dari kedua arah (x dan y axis).
MODEL SYSTEMS DYNAMICS UNTUK MEMINIMALKAN PENYIMPANGAN BIAYA MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI INDUSTRI Insja, Davied; Alisjahbana, Sofia W.; Gondokusumo, Onnyxiforus
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v1i1.437

Abstract

Penyimpangan biaya adalah fenomena yang sangat sering terjadi dan terkait dengan hampir semua proyek dalam industri konstruksi. Kecenderungan ini semakin meningkat pada proyek-proyek konstruksi yang terletak di daerah dengan aksesibilitas yang relatif sulit. Dalam rangka untuk mencegah dan mengurangi penyimpangan biaya, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan yang mempengaruhi penyimpangan biaya dan termasuk tindakan perbaikan, tindakan pencegahan atau mitigasi penyimpangan biaya pada proyek konstruksi industri. Kuesioner survei dibagikan kepada para profesional dan data dianalisis melalui metode statistik. Dari 74 faktor yang diidentifikasi melalui studi literatur kemudian diklasifikasikan menjadi 13 peristiwa risiko dan 61 sumber risiko. Dengan memanfaatkan metode Delphi dan analisis faktor akhirnya diperoleh 9 peristiwa risiko dan 25 sumber risiko. Selanjutnya, melalui evaluasi risiko, diperoleh rekomendasi untuk pencegahan dan mitigasi dampak dari penyimpangan biaya material dalam proyek konstruksi. Tindakan pencegahan dan mitigasi diperlukan untuk mengurangi penyimpangan biaya. Namun, pada saat yang sama, diperlukan biaya untuk menjalankan tindakan pencegahan dan mitigasi itu sendiri. Sehubungan dengan itu, untuk mengetahui lebih lanjut tentang biaya aktual akhir, digunakan  metode simulasi seperti metoda system dynamics dengan pendekatan kuantitatif dalam bentuk implementasi alokasi biaya dan sumberdaya.Pemilihan metode system dynamics juga disebabkan oleh faktor risiko yang saling berinteraksi satu sama lain dan berubah-ubah menurut waktu tertentu. Hasil dari simulasi model system dynamics menunjukkan bahwa biaya penyimpangan material dapat dikurangi apabila dilakukan intervensi.Kata kunci: cost overrun, proyek konstruksi industri, peristiwa risiko, sumber risiko
Analisis Respons Dinamik Pelat Lantai Bangunan Ortotropik dengan Dua Pengaku yang Diberi Beban Ledakan Meilani, Meilani; Alisjahbana, Sofia W.
ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol 2, No 2 (2011): ComTech
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/comtech.v2i2.2856

Abstract

Bombings occurred in Indonesia mostly attack high-rise buildings. This fact should be a consideration for the structural engineer when designing high-rise building structures since the design of the structure does not include bomb blast burden in the calculation. This article discusses the dynamic response of buildings with of two plate stiffeners which are then given blast loads. The purpose of this study is to determine the effects of damping and the boom duration of the dynamic response of the plate. The plate is modeled damped orthotropic rectangular with semirigid placement on all sides. A decrease in plate element equilibrium equation is based on moment balance and forces on the plate. Meanwhile, the plate motion equations are derived using Newton's second law. The natural frequency of the plate system is obtained using the Modified Bolotin Method (MBM) as the numerical calculation process is completed with Microsoft Excel 2003 and Mathematica 5.2. Plates will be given damps as much as 0%, 5% and 10%. Each plate with each damp will be given blast loads for 1 ms, 2 ms, 10 ms and 20 ms. The research results shows that the greater the damp is used, the smaller system dynamic response will be. The longer the blast load works, the greater system dynamic response will be.  
Respons Dinamik Pelat Beton Akibat Beban Kendaraan yang Bergerak dengan Kecepatan Konstan Liucius, Yenny Untari; Alisjahbana, Sofia W
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 25, Nomor 1, JULI 2019
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.243 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v25i1.20011

Abstract

This analysis studies about the dynamic response of isotropic slab with the semi rigid type of edge conditions which is solved by the Modified Bolotin Method. The dynamic response mostly depends on the characteristics of the slab and the velocity of the transverse load acting on the slab. This analysis uses 10 km/h, 20 km/h, and 30 km/h as the velocity of the transverse load, and 110 km/h as the comparing velocity. Results show that maximum dynamic responses for each velocity does not always occur on the center of the slab, so the characteristics of the slab may be vary. The dynamic response is closest to maximum when the velocity of the load is 110 km/h because it is closer to the critical velocity of the system which is 112 km/h. This analysis assumed the slab is used for the bus’ parking ramp. Thus with the 10 km/h until 30 km/h velocity assumption for parking ramp is still quite safe because the velocity is far below the critical velocity of the system. Also the dynamic response of the system is far lower than the maximum response of slab.
PERILAKU DINAMIK PELAT PERKERASAN KAKU AKIBAT BEBAN BERGERAK DENGAN KECEPATAN TIDAK KONSTAN Halim, Ridwan; Alisjahbana, Sofia
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v4i1.2287

Abstract

Structural hard structures are often found in industrial buildings, especially in road structures. Most of the vehicles that pass on this road are heavy vehicles such as trucks with heavy loads. So, the engineer must design precisely so that this structure can meet the requirements of strength and deflection. The dynamic analysis of rigid pavement in this thesis is modeled as a concrete slab with boundary conditions all the edges of the slab have a semi rigid footing and on top of the soil media with a Pasternak foundation model that has elastic vertical spring support and a continuous sliding layer underneath. Transverse load that crosses the surface of the plate in the form of a dynamic load that has a initial speed and fixed acceleration. The load is modeled as a single axis centered load equivalent to variations in vehicle types such as: Colt Diesel Double (CDD) Los Bak, Colt Diesel Double (CDD) Long Box, and Colt Diesel Double (CDD) Body. In this study, various types of parameters will be analyzed, including the coefficient of the vehicle, the value of the damping ratio (damping ratio), and various supporting soil conditions, namely soft soil, medium soil and hard soil. Solving the plate dynamics problem with semi-rigid conditions using the Modified Bolotin Method (MBM) with the help of two transcendental equations. This dynamic load function solving uses the special properties of the Dirac-delta function. Analysis is carried out when the load is on the plate (0 ≤ t ≤ t0) with the final result obtained is the spectrum response or critical speed of the vehicle and the forces in the form of moments and shear forces. ABSTRAK Struktur perkerasaan kaku banyak dijumpai pada bangunan industrial khususnya pada struktur jalan. Sebagian besar kendaraan yang melintas pada jalan ini adalah kendaraan berat seperti truk dengan beban berat. Jadi, insinyur harus mendesain dengan tepat sehingga struktur ini dapat memenuhi syarat kekuatan maupun lendutan. Analisis dinamik perkerasan kaku dalam tesis ini dimodelkan sebagai pelat beton dengan kondisi batas semua tepi pelat memiliki tumpuan semi rigid dan di atas media tanah dengan model pondasi Pasternak yang memiliki dukungan pegas vertikal elastis dan lapisan geser menerus di bawahnya. Beban transversal yang melintasi permukaan pelat berupa beban dinamik yang memiliki kecepatan awal serta percepatan tetap. Beban dimodelkan sebagai beban terpusat sumbu tunggal ekuivalen dengan variasi jenis kendaraan seperti: Colt Diesel Double (CDD) Los Bak, Colt Diesel Double (CDD) Long Box, dan Colt Diesel Double (CDD) Bak. Dalam penelitian ini juga akan dilakukan analisis berbagai jenis parameter antara lain nilai koefisien kendaraan, nilai ratio redaman (damping ratio), dan berbagai kondisi tanah pendukung yaitu tanah lunak, tanah sedang, dan tanah keras. Penyelesaian masalah dinamika pelat dengan kondisi semi rigid menggunakan Modified Bolotin Method (MBM) dengan bantuan dua persamaan transendental. Pemecahan fungsi beban dinamik ini menggunakan bantuan sifat-sifat khusus fungsi Dirac-delta. Analisis dilakukan ketika beban berada di atas pelat (0 ≤ t ≤ t0) dengan hasil akhir yang didapat adalah respon spektrum atau kecepetan kritis kendaraan serta gaya-gaya dalam berupa momen dan gaya geser.
PERILAKU DINAMIK PELAT PERKERASAN KAKU JALAN RAYA AKIBAT BEBAN LEDAKAN SETEMPAT Priono, Anjas Budi; Alisjahbana, Sofia Wangsadinata
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v4i2.8283

Abstract

In structural and transportation engineering applications, the dynamic response of orthotropic plates is an essential matter. Rigid pavement plates are generally designed as orthotropic plates which have unequal stiffness in two perpendicular directions Engineers did not consider the effects of dynamic loads such as those from machine vibrations or blast load. Dynamic analysis of rigid pavement plates due to local blast loads on concrete slabs in this research is modeled as concrete slabs with boundary condition that every edges of plates have a dowel-tie bar support and The rigid concrete pavement sitting on elastics Pasternak foundation is modeled by using the Kirchhoff theory of thin plates. Pasternak foundation have elastic vertical spring support and continuous shear layer. The main system responses that are observed are the transversal deflections at midspan and the internal stresses of the plate, particularly the maximum principle stress, minimum principle stress and maximum shear stress. Three loading phases are included in the analysis, namely: the positive phase, the negative phase, and the free vibration phase. Analyses are carried out utilizing a numeric approach termed the Modified Bolotin Method with two trancedental equation. The analysis is performed when the load is above the plate (0 ≤ t ≤ t0). Deflection from various load positions on the set of slab models throughout all three phases are then compared side-by-side. Bending moment, shear forces, and stresses are calculated on all slab models with the Friedlander localized blast loading applied at midspan and the results are presented as stress contours that are then compared between each model. The results showed that the largest structural dynamic response occurred in the free vibration phase, not in the positive phase or the negative phase. Reduction of deflection and bending moment based on the most significant effect, plate thickness is the first followed by the effect of explosion position if it occurs further to edge of plate, and latest is adding supporting stiffness soil layer. Keywords: dowel and tie-bar; Localized blast load; Modified     Bolotin Method; Pasternak foundation; Rigid PavementABSTRAKDalam aplikasi rekayasa struktur dan teknik transportasi, respons dinamik pelat ortotropik adalah masalah penting. Pelat perkerasan kaku jalan raya umumnya didesain sebagai pelat ortotropik yang memiliki kekakuan yang tidak sama dalam dua arah yang saling tegak lurus. Pelat perkerasan kaku jalan raya sering kali didesain oleh para insinyur tidak memperhitungkan efek dari beban dinamik lain seperti beban yang berasal dari getaran mesin atau ledakan. Analisis dinamik pelat perkerasan kaku jalan raya akibat beban ledakan setempat di atas pelat beton dalam tesis ini dimodelkan sebagai pelat beton dengan kondisi semua tepi pelat beton memiliki tumpuan dowel – tie bar dan di atas media tanah dengan model pondasi Pasternak dari teori Kirchoff-Love mengenai pelat tipis. Pondasi Pasternak memiliki dukungan pegas vertikal elastis dan lapisan geser menerus di bawahnya. Respons sistem yang diamati adalah lendutan transversal pada tengah bentang dan tegangan dalam pada pelat, khususnya tegangan utama maksimum, tegangan utama minimum dan tegangan geser maksimum. Tiga tahap beban disertakan dalam analisis, yaitu fase positif, fase negatif dan fase getaran bebas. Analisis dikerjakan dengan pendekatan numerik yang disebut Modified Bolotin Method dengan bantuan dua persamaan transendental. Analisis dilakukan ketika beban berada di atas pelat (0 ≤ t ≤ t0). Lendutan dari beberapa posisi beban dari tiga tahap dibandingkan. Momen lentur, gaya geser, dan tegangan dihitungkan pada semua model dengan letak beban setempat Friedlander di tengah bentang. Nilai tegangan disajikan dalam bentuk grafik kontur yang dapat dibandingkan antara setiap model. Hasil penelitian menunjukkan respons dinamik struktur terbesar terjadi pada fase free vibration, bukan pada fase positif maupun fase negatif. Pengurangan lendutan dan momen lentur apabila ditinjau berdasarkan pengaruh paling singnifikan, ketebalan pelat adalah urutan pertama diikuti pengaruh posisi ledakan apabila terjadi makin ke tepi pelat, dan terakhir penambahan kekakuan lapisan tanah pendukung.
STABILITAS PELAT ORTHOTROPIK AKIBAT BEBAN LEDAKAN FRIEDLANDER DAN BEBAN IN-PLANE Lammirta, Levina; Alisjahbana, Sofia Wangsadinata
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v5i2.12424

Abstract

Slab behavior due to static and dynamic load needs to be considered when designing a slab. Friedlander is one of the examples of dynamic loads. This dynamic load can give different responses on slab. This research discusses about orthotropic plate on Pasternak foundation with fixed boundary condition and in-plane and Friedlander load. Three phases on Friedlander load are positive phase, negative phase, and free vibration phase. This research is conducted to find out critical buckling load due to variation of Pasternak foundation parameters which is spring coefficient and shear coefficient. The system responses are deflection and bending moment due to variation of Pasternak foundation parameter, critical loading, position of loads, depth of soil, and duration of positive phase.  Analysis is carried out using Modified Bolotin Method to obtain natural frequencies and mode shape of the system. Result of this research are displayed in graphics and tables. Based on the results, the maximum limit of the critical compressive load is 77% of the critical load used. The increasing of soil coefficient, the greater the deflection that occurs. The position of the load that is close to the center of the span will make the deflection even greater. The deflection that occurs is greater when the depth of the soil increases and the duration of the blast load is getting longer. The greater the thickness of the plate, the smaller the deflection. Keywords : Modified Bolotin Method, Friedlander blast load, plate deflection, critical load, Pasternak FoundationAbstrakPerilaku pelat akibat adanya beban statik dan beban dinamik perlu menjadi pertimbangan pada saat mendesain pelat. Salah satu contoh beban dinamik adalah beban ledakan setempat (Friedlander). Beban dinamik dapat memberikan respon yang beragam pada pelat. Penelitian ini membahas mengenai pelat orthotropik di atas pondasi Pasternak dengan kondisi jepit dengan beban in-plane dan beban ledakan setempat (Friedlander). Beban ledakan setempat (Friedlander) dianalisis dalam tiga fase yaitu fase positif, fase negatif, dan fase getaran bebas. Penelitian dilakukan untuk mengetahui beban tekuk kritis akibat variasi koefisien pondasi Pasternak yaitu koefisien pegas dan koefisien geser. Respons sistem yang diamati adalah lendutan dan momen yang dihasilkan akibat adanya variasi terhadap parameter pondasi Pasternak, besaran beban kritis, posisi beban, kedalaman tanah, dan durasi fase positif beban. Analisis dilakukan dengan Modified Bolotin Method untuk mendapatkan frekuensi alami dan ragam getar yang terjadi. Hasil analisis akan dibandingkan dalam bentuk grafik dan tabel. Berdasarkan hasil penelitian, batas maksimum beban tekan kritis adalah 77% dari beban kritis yang digunakan. Koefisien tanah yang semakin besar akan membuat lendutan yang terjadi semakin besar. Posisi beban yang mendekati tengah bentang akan membuat lendutan semakin besar. Lendutan yang terjadi semakin besar apabila kedalaman tanah semakin meningkat dan durasi beban ledakan yang semakin lama. Apabila semakin besar tebal pelat maka lendutan yang terjadi semakin kecil. 
SAMBUTAN REKTOR DALAM PEMBUKAAN SEMINAR NASIONAL INDOCOMPAC 2 Mei 2016 Alisjahbana, M.Sc., Ph.D., Prof. Ir. Sofia W.
Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC Sambutan Rektor
Publisher : Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.042 KB)

Abstract

Assalamualaikum Wr Wb. Yang terhormat Ketua Yayasan Pendidikan Bakrie – Ibu Ike Nirwan Bakrie Yang terhormat para pembicara : Prof.Dr.Meutia Farida Hatta Swasono (Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan periode 2004-2009)Bapak Salman Alfarisi  (Kepala BPPK Kementerian Luar Negeri)His Excellency Paul Grigson (Duta Besar Australia untuk Indonesia)Bapak Jastiro Abi (Direktur Utama PT Bakrie Telecom) Serta para peserta seminar nasional INDOCOMPAC Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena atas ijin-Nya, pada hari ini kita dapat berkumpul di sini untuk bersama-sama mengikuti acara Seminar Nasional INDOCOMPAC dengan tema: “Urgensi Bisnis dan Komunikasi Dalam Memperkuat Peran Indonesia Menghadapi Dinamika Ekonomi Ekonomi dan Politik Global.” Para hadirin yang saya hormati, Tahun 2016, negara-negara anggota ASEAN tengah menghadapi satu agenda besar bersama dalam mewujudkan apa yang kita kenal dengan istilah  ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sebagai sebuah komitmen bersama, rumusan mengenai Masyarakat Ekonomi A sudah dicanangkan oleh para pemimpin ASEAN pertama kalinya sejak tahun 2007, serta disepakati untuk efektif diterapkan mulai akhir tahun 2015. Sehingga, tahun 2016 ini merupakan momentum penting bagi setiap negara anggota ASEAN, karena saat ini ASEAN sudah menjadi satu entitas masyarakat ekonomi bersama. ASEAN yang memiliki luas wilayah 4.47 juta km persegi dengan pasar bagi lebih dari 600 juta jiwa, merupakan potensi ekonomi yang sangat besar yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing ekonomi ASEAN.  Lebih dari pada itu, dengan sudah terikat dalam satu identitas ekonomi, ASEAN dapat menjadi aktor ekonomi strategis dalam perekonomian global. Bahkan beberapa ekonom memproyeksikan Masyarakat Ekonomi ASEAN akan menjadi kekuatan ekonomi global keempat pada 2030 mendatang, setelah Amerika, China, dan Jepang. Para hadirin yang saya hormati, Guna mencapai tujuan tersebut, implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN mensyaratkan kerangka kebijakan yang lebih luas dan mudah bagi alur barang, jasa, investasi, modal, dan pekerja yang terjalin antar sesama negara anggota ASEAN. Sebagai turunannya, ada empat hal yang menjadi karakteritik dari Masyarakat Ekonomi ASEAN. Pertama yaitu terbentuknya basis pasar dan produksi tunggal (single market and production base). Kedua,  adanya peningkatan daya saing (competitiveness). Ketiga adanya pemerataan pembangunan ekonomi di dalam ASEN (promoting equitable economic development). Keempat, mengintegrasikan ASEAN ke dalam perekonomian global. Dengan empat karakteristik tersebut, hadirnya MEA dapat mengembangkan mata rantai alur barang dan jasa, serta menjadikan ASEAN sebagai blok perdagangan tunggal untuk bernegosiasi dengan aktor dagang non-ASEAN. Para hadirin yang saya hormati, Jika kita simak  blueprint Masyarakat Ekonomi ASEAN yang baru diadopsi dalam KTT ASEAN ke-27  di Kuala Lumpur, selain untuk meningkatkan identitas regional, salah satu tujuan esensi  dari terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah untuk memperkecil kesenjangan pertumbuhan ekonomi antara negara-negara anggota ASEAN. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa hadirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN juga mengandung resiko bagi satu negara terutama ketika tidak diiringi dengan persiapan yang matang. Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara memiliki potensi keuntungan sekaligus resiko yang tinggi. Kompetisi yang semakin ketat sebagai konsekuensi dari MEA harus dihadapi secara profesional dan terarah. Tanpa adanya upaya yang sistematis baik di level perencanaan, persiapan, dan eksekusi, maka sebesar dan sekaya apapun negara kita, tak akan mampu menarik keuntungan banyak dari Masyarakat Ekonomi ASEAN. Oleh karena itu, bagi Indonesia kesiapan dalam MEA merupakan sebuah keharusan untuk dapat menciptakan daya saing yang tinggi. Baik itu di sisi produk, jasa, infrastruktur, kesiapan regulasi, serta yang tidak kalah penting adalah daya dukung sumber daya manusia yang berkualitas. Dan untuk mempersiapkan hal tersebut, membutuhkan peran aktif dari seluruh pihak untuk mempersiapkannya, baik itu pemerintah, sektor bisnis, masyarakat, dan tentunya perguruan tinggi. Para hadirin yang saya hormati, Dengan adanya kegiatan INDOCOMPAC ini, kami harapkan dapat menjadi upaya aktif perguruan tinggi untuk mendukung Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Selain dapat meningkatkan awareness tentang MEA di lingkungan perguruan tinggi, kegiatan INDOCOMPAC ini semoga dapat memberikan masukan yang konstruktif bagi para pemangku kebijakan di Indonesia. Akhir kata, selamat mengikuti seminar nasional INDOCOMPAC dan rangkaian kegiatan pendukungnya. Semoga apa yang kita lakukan hari ini bermanfaat bagi kemajuan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Selamat berdiskusi, Wassalamualaikum Wr.Wb.
ANALISIS PUSHOVER TERHADAP KETIDAKBERATURAN STRUKTUR GEDUNG UNIVERSITAS 9 LANTAI Yulinda Timur Laresi; Mohammad Ihsan; Sofia W. Alisjahbana
Jurnal Infrastruktur Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v4i1.720

Abstract

Indonesia is an area prone to earthquakes. Earthquakes caused by the movement of the earth's plates are the biggest cause of earthquakes that will cause damage to the building structure. Earthquakes occurring in Indonesia often cost lives. However, it is certain that the cause of the loss of life is not directly caused by the earthquake, but caused by the destruction of the building that caused the collapse in the building.The purpose of writing the final task is to determine the performance criteria of the university building's seismic performance from the performance point value using the ATC-40 code, showing the melamine scheme (plastic joint distribution) occurring from the calculation of the software program, knowing the collapse pattern of the building so it can be known the joints Suffered damage and suffered destruction and compared the results of spectral response analysis with pushover analysis. From the results of the study, the structure of the building is able to provide nonlinear behavior indicated by the initial phase and the majority of plastic joints occur in new beam elements and then column elements. The performance level of the structure enters the criterion of Immediate Occupancy which means that minor structural and building damage can be reused immediately.
STUDI PARAMETRIK PEMBEBANAN DINAMIK DENGAN HEAVISIDE STEP FUNCTION DAN PENGARUHNYA TERHADAP RESPONS DINAMIK PELAT Timmoty Tjahjadi; Sofia W. Alisjahbana Alisjahbana
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 24, No. 1, Januari 2020
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.905 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2020.v24.i01.p03

Abstract

Pelat merupakan salah satu elemen struktur yang berfungsi sebagai media penerima beban dan mendistribusikan beban tersebut ke struktur pendukungnya. Beban yang bekerja pada pelat dapat berupa beban terpusat, beban garis, dan area yang bersifat statik atau dinamik. Pemodelan beban dalam analisis pelat memiliki peranan yang penting, karena masing-masing model beban dapat menghasilkan respons pelat yang berbeda. Dalam analisis pelat perkerasan kaku, umumnya beban yang digunakan dalam pemodelan adalah beban titik yang bergerak. Pada kenyataanya, beban yang bekerja pada perkerasan dapat berupa beban titik, garis ataupun area yang bergerak. Pada penelitian ini, akan dilakukan studi mengenai respons dinamik pelat akibat beban garis yang bergerak. Fungsi gerak beban dalam pemodelan dapat berupa dirac delta function maupun heaviside step function. Dirac delta function digunakan untuk memodelkan beban titik yang bergerak, sedangkan Heaviside step function digunakan untuk memodelkan beban garis yang bergerak. Pergerakan beban dimodelkan bergerak secara tiba-tiba dalam kurun waktu tertentu. Studi parametrik ini menunjukkan hasil bahwa faktor panjang beban mempengaruhi respons dinamik pelat. Selain panjang beban, akan ditinjau beberapa parameter lain yang dapat mempengaruhi respons dinamik pelat, seperti kecepatan, kondisi tanah, dan tebal pelat. Respons dinamik yang akan diperoleh berupa lendutan dan tegangan.