Ricky Setiawan
RSUD Sjafrie Rachman, Bangka, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Aspek Klinis Rosasea Ricky Setiawan
Cermin Dunia Kedokteran Vol 47, No 1 (2020): Bedah
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v47i1.340

Abstract

Rosasea merupakan penyakit inflamasi kulit kronis dengan tampilan eritema sentrofasial. Kelainan kulit ini memiliki berbagai faktor risiko seperti lingkungan, genetik, neurogenik, dan pengaruh infeksi mikroba, tetapi patogenesisnya belum dipahami sepenuhnya. Rosasea dapat menyerang siapapun terutama yang berusia > 31 tahun dan berkulit putih. Kelainan ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Klasifikasi subtipe rosasea dibagi menjadi 4 berdasarkan gejala klinis yaitu erythematelangiectacic rosacea, papulopustular rosacea, phymatus rosacea, dan ocular rosacea. Perbedaan antar subtipe mempengaruhi terapi.Rosacea is a common chronic skin condition with redness around the centrofacial area. This skin disease has many risk factor such as environment, genetic predisposition, neurogenic, and microbial, but its pathogenesis is still not fully understood. Rosacea can affect anybody, especially in the age group > 31 years old and fair skin. This skin condition can impair the quality of life. There are 4 subtype in rosacea classification based on clinical feature, eryhetmatelangiectacic rosacea, papulopustular rosacea, phymatus rosacea, and ocular rosacea. Different subtype need different therapy.
Teknik Perawatan Kulit Neonatus Ricky Setiawan
Cermin Dunia Kedokteran Vol 46, No 8 (2019): Kesehatan Anak
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v46i8.454

Abstract

Kulit neonatus berbeda dari kulit orang dewasa, perawatan kulit yang tidak sesuai dapat mengganggu barier kulit dan memicu berbagai penyakit seperti dermatitis atopi dan dermatitis popok. Tulisan ini menyarankan beberapa anjuran merawat kulit neonatus dimulai dengan membiarkan vernix caseosa pada bayi baru lahir, mandi awal setelah kondisi bayi stabil, dimandikan minimal 2 hingga 3 kali dalam 1 minggu, menjaga area popok tetap bersih dan kering, dan dapat ditambahkan pelembap.Neonates skin is different from adult, inappropriate skin care can disrupt skin barrier that will lead to abnormal skin condition such as atopic dermatitis and napkin dermatitis. This paper proposes skin care for neonates starting form birth, vernix caseosa should be left on the skin, first cleaning when the baby has stabilized, routine bath at least two to three times a week, diaper area should be kept clean and dry, and emollient can be added.
Aspek Klinis Rosasea Ricky Setiawan
Cermin Dunia Kedokteran Vol 47 No 1 (2020): Bedah
Publisher : PT Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v47i1.12

Abstract

Rosasea merupakan penyakit inflamasi kulit kronik dengan tampilan eritema sentrofasial. Kelainan kulit ini memiliki berbagai faktor risiko seperti lingkungan, genetik, neurogenik, dan pengaruh infeksi mikroba, tetapi patogenesisnya belum dipahami sepenuhnya. Rosasea dapat menyerang siapapun terutama yang berusia > 31 tahun dan berkulit putih. Kelainan ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Klasifikasi subtipe rosasea dibagi menjadi 4 berdasarkan gejala klinis, yaitu erythematelangiectacic rosacea, papulopustular rosacea, phymatus rosacea, dan ocular rosacea. Perbedaan antar subtipe mempengaruhi terapi. Rosacea is a common chronic skin condition with redness around the centrofacial area. This skin disease has many risk factors such as environment, genetic predisposition, neurogenic, and microbial, but its pathogenesis is still not fully understood. Rosacea can affect anybody, especially in the age group > 31 years old and fair skin. This skin condition can impair the quality of life. There are 4 subtype in rosacea classification based on clinical feature, eryhetmatelangiectacic rosacea, papulopustular rosacea, phymatus rosacea, and ocular rosacea. Different subtype needs different therapy.
Teknik Perawatan Kulit Neonatus Ricky Setiawan
Cermin Dunia Kedokteran Vol. 46 No. 8 (2019): Pediatri
Publisher : PT Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v46i8.430

Abstract

Kulit neonatus berbeda dari kulit orang dewasa, perawatan kulit yang tidak sesuai dapat mengganggu barrier kulit dan memicu berbagai penyakit seperti dermatitis atopi dan dermatitis popok. Tulisan ini menyarankan beberapa anjuran merawat kulit neonatus dimulai dengan membiarkan vernix caseosa pada bayi baru lahir, mandi awal setelah kondisi bayi stabil, dimandikan minimal 2 hingga 3 kali dalam 1 minggu, menjaga area popok tetap bersih dan kering, dan dapat ditambahkan pelembap. Neonates skin is different from adult, inappropriate skin care can disrupt skin barrier that will lead to abnormal skin condition such as atopic dermatitis and napkin dermatitis. This paper proposes skin care for neonates starting form birth, vernix caseosa should be left on the skin, first cleaning when the baby has stabilized, routine bath at least two to three times a week, diaper area should be kept clean and dry, and emollient can be added.
Aspek Klinis Rosasea Ricky Setiawan
Cermin Dunia Kedokteran Vol 47 No 1 (2020): Bedah
Publisher : PT Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v47i1.12

Abstract

Rosasea merupakan penyakit inflamasi kulit kronik dengan tampilan eritema sentrofasial. Kelainan kulit ini memiliki berbagai faktor risiko seperti lingkungan, genetik, neurogenik, dan pengaruh infeksi mikroba, tetapi patogenesisnya belum dipahami sepenuhnya. Rosasea dapat menyerang siapapun terutama yang berusia > 31 tahun dan berkulit putih. Kelainan ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Klasifikasi subtipe rosasea dibagi menjadi 4 berdasarkan gejala klinis, yaitu erythematelangiectacic rosacea, papulopustular rosacea, phymatus rosacea, dan ocular rosacea. Perbedaan antar subtipe mempengaruhi terapi. Rosacea is a common chronic skin condition with redness around the centrofacial area. This skin disease has many risk factors such as environment, genetic predisposition, neurogenic, and microbial, but its pathogenesis is still not fully understood. Rosacea can affect anybody, especially in the age group > 31 years old and fair skin. This skin condition can impair the quality of life. There are 4 subtype in rosacea classification based on clinical feature, eryhetmatelangiectacic rosacea, papulopustular rosacea, phymatus rosacea, and ocular rosacea. Different subtype needs different therapy.
Teknik Perawatan Kulit Neonatus Ricky Setiawan
Cermin Dunia Kedokteran Vol 46 No 8 (2019): Pediatri
Publisher : PT Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v46i8.430

Abstract

Kulit neonatus berbeda dari kulit orang dewasa, perawatan kulit yang tidak sesuai dapat mengganggu barrier kulit dan memicu berbagai penyakit seperti dermatitis atopi dan dermatitis popok. Tulisan ini menyarankan beberapa anjuran merawat kulit neonatus dimulai dengan membiarkan vernix caseosa pada bayi baru lahir, mandi awal setelah kondisi bayi stabil, dimandikan minimal 2 hingga 3 kali dalam 1 minggu, menjaga area popok tetap bersih dan kering, dan dapat ditambahkan pelembap. Neonates skin is different from adult, inappropriate skin care can disrupt skin barrier that will lead to abnormal skin condition such as atopic dermatitis and napkin dermatitis. This paper proposes skin care for neonates starting form birth, vernix caseosa should be left on the skin, first cleaning when the baby has stabilized, routine bath at least two to three times a week, diaper area should be kept clean and dry, and emollient can be added.