Paramita -
Magister Ilmu Biomedik. Departemen Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kurkumin sebagai Agen Kemopreventif - Benarkah Aman? Paramita -; Melva Louisa; Nafrialdi -
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 5 (2016): Infeksi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v43i5.62

Abstract

Kanker adalah penyebab kematian dan kesakitan di seluruh dunia. Menurut data World Health Organization (WHO) ada sekitar 14 juta kanker kasus baru dan 8,2 juta kematian akibat kanker pada tahun 2012. Kemoprevensi adalah pendekatan anti-kanker yang menjanjikan dengan efek sekunder lebih rendah dibandingkan dengan kemoterapi klasik. Kurkumin (diferuloylmethane), suatu polifenol memiliki aktivitas anti-inflamasi, antioksidan, dan sifat kemopreventif yang poten dengan efek samping toksik minimal. Namun, beberapa bukti menunjukkan bahwa kurkumin dapat menyebabkan berbagai efek toksik seperti gangguan lambung, mual, diare, reaksi alergi kulit, dan pembekuan darah akibat gangguan aktivitas anti-trombosis. Bahkan beberapa bukti menunjukkan bahwa pemberian kurkumin dosis tinggi jangka panjang pada hewan pengerat dapat bersifat tumorigenik.