Muhammad Risman
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin, RSUD Dr Moewardi/ Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Herpes Zoster Lumbalis Sinistra pada Pasien Terinfeksi HIV Rini Hastuti; Imroatul Ulya; Etty Farida Mustifah; Muhammad Risman; Nugrohoaji Dharmawan
Cermin Dunia Kedokteran Vol 45, No 4 (2018): Cedera Kepala
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v45i4.667

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Diketahui ada hubungan antara infeksi HIV dengan berbagai manifestasi penyakit kulit. Herpes zoster merupakan penyakit kulit yang disebabkan reaktivasi dan multiplikasi virus varicella zoster yang menetap pada ganglia sensoris setelah varicella. Kasus Laki-laki usia 32 tahun dengan gelembung bergerombol berisi air dengan dasar kulit eritem disertai nyeri pada betis sampai punggung kaki kiri sejak 3 hari. Pasien terinfeksi HIV sejak 7 bulan. Didapatkan lesi vesikel herpetiformis di atas dasar eritem sesuai dermatom Lumbal 5 (L5) sinistra. Tes Tzank menunjukkan adanya sel raksasa berinti banyak. Jumlah sel CD4 212/μL.Human Immunodeficiency Virus (HIV) may suppress the immune system. There is a relationship between HIV infection with various skin manifestations. Herpes zoster is caused by reactivation and multiplication of varicella zoster virus in sensory ganglia after varicella. Case : A 32 year-old male with painful, clustered vesicle on erythematous base along left calf to foot since 3 days. He was diagnosed HIV positive 7 months ago. Physical examination showed herpetiform vesicles on erythematous base in left Lumbal 5 (L5) dermatome. Tzank test showed the presence of multinucleated giant cells. CD4 cell count is 212/μL.
Diagnosis Luka Tungkai Kronis Anggana Rafika Paramitasari; Muhammad Risman; Aulia Rahman; Khalida Rieka Sulaikha; Harijono Kariosentono; Nurrachmat Mulianto
Cermin Dunia Kedokteran Vol 46, No 1 (2019): Obstetri - Ginekologi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v46i1.534

Abstract

Luka kronis adalah luka yang tidak dapat mengalami proses penyembuhan luka sesuai urutan dan dalam rentang waktu normal. Mayoritas luka kronis didapatkan di ekstremitas inferior dengan penyebab antara lain insufisiensi vena (45-60%), insufisiensi arteri (10-20%), diabetes (15-25%), ulkus dekubitus (1-5%), dan lain-lain (10-15%). Masing-masing penyebab memberikan gambaran klinis berbeda, begitu pula terapinya. Oleh karena itu gambaran klinis, patogenesis, dan diagnosis banding penting diketahui.Chronic wounds are characterized by failure to progress through a proper timely sequence of wound repair or without restoring to normal anatomy and function. Chronic wounds in lower leg including foot is a condition caused by venous insufficiency (45-60%), artery insufficiency (10-20%,) diabetes mellitus (15-25%), decubitus ulcer (1-5%), or other causes (10-15%). Each etiology has different clinical manifestations and therapy. Treatment of leg ulcers needs evaluation of many different etiologies.