Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN INSENTIF DENGAN KINERJA BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN DI RUANG RAWAT INAP DI RSUD PRINGSEWU Tuti Handayani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 11, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v11i2.1755

Abstract

Pengembangan beberapa penelitian terdahulu mengenai pengaruh pemberian insentif, kepemimpinan dan beban kerja terhadap kinerja perawat. Dari hasil observasi dan wawancara dengan bagian Manajemen di RSUD Pringsewu,perawat dirumah sakit masih kurang disiplin, telat masuk dan pulang kerja sebelum waktunya. Tujuan nya untuk mengetahui Hubungan Insentif Dengan Kinerja Perawat Berdasarkan Status Kepegawaian Di Ruang Rawat Inap RSUD Pingsewu. Penelitian ini di lakukan pada bulan Maret sampai Mei diruang rawat inap RSUD Pringsewu tahun 2019. Jenis penelitian ini kuantitatif, design cross sectional. Populasi semua karyawan yang ada diruangan RPD Pria, RPD Wanita, Ruang Bedah, Ruang Anak yang berjumlah 56 responden. Sampel menggunakan teknik total sampling. Analisis bivariat penelitian ini menggunakan uji Gamma. Hasil penelitian ini tidak ada hubungan antara insentif dengan kinerja PNS dengan nilai ρ value 0,864 dan hasil Honorer ρ value 0,080. Di harapkan manajemen rumah sakit melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kebijakan dalam aturan pemberian insentif dengan kinerja yang disesuaikan
EDUKASI KADER POSYANDU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA Analia Kunang; Tuti Handayani
Bagimu Negeri Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v7i1.2020

Abstract

Kader posyandu (pos pelayanan terpadu) merupakan anggota masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk melaksanakan kegiatan posyandu secara sukarela. Kader posyandu seharusnya memiliki peran penting dalam upaya pencegahan stunting. Pengetahuan kader posyandu tentang stunting masih kurang sehingga perlu ditingkatkan. Pada kasus stunting, berbagai penelitian menunjukkan pengetahuan dan keterampilan kader terkait stunting dan upaya pencegahannya sebagian besar belum baik, karena itu upaya peningkatan kapasitas kader posyandu penting dilakukan.Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang stunting dan pencegahannya. Metode kegiatan adalah penyuluhan menggunakan metode ceramah dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Evaluasi dilakukan dengan memberikan soal pre-test dan post-test. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader tentang stunting dari 62,3% menjadi 95,3%. Diharapkan kegiatan seperti ini, baik berupa pelatihan dan penyegaran kader diadakan secara berkelanjutan dilakukan agar pemahaman yang telah dimiliki oleh kader semakin meningkat