Agus Mulyadi
Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SELF-CARE BEHAVIOR OF OUTPATIENTS IN CONTROLLING HYPERTENSION IN TEGAL CITY Sadar Prihandana; Gayuh Siska Laksananno; Agus Mulyadi
Journal of Applied Health Management and Technology Vol 2, No 3 (2020): Juli 2020
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.208 KB) | DOI: 10.31983/jahmt.v2i3.5870

Abstract

Prevalensi penyakit hipertensi semakin meningkat. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan peningkatan dari tahun 2013 sebesar 25,8% mejadi 34,1% pada tahun 2018. Pasien hipertensi, harus memiliki kemampuan dalam merawat dirinya secara mandiri, berupa meminum obat yang diresepkan, melakukan kontrol tekanan darah secara berkala, memodifikasi diet, menurunkan berat badan, serta meningkatkan aktivitas. Perilaku yang baik menjadi hal utama dalam keberhasilan perawatan mandiriĀ  pasien hipertensi. Perilaku yang rendah, erat kaitannya dengan peningkatan kekambuhan pasien, pasien akan menjalani rawat inap, penurunan kemampuan fungsional, penurunan kualitas hidup, dan kematian yang lebih awal. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana perilaku pasien terhadap perawatan mandirinya. Desain penelitian ini deskriptif eksploratif yang dilakukan terhadap 250 responden yang terdaftar sebagai pasien rawat jalan di 8 Puskesmas di Kota Tegal. Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2019. Instrumen penelitian ini menggunakan kuisoner perilaku yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas.Hasil penelitian mendapatkan responden melakukan kontrol rutin ke puskesmas sebesar 66,3%; mengikuti kegiatan posbindu PTM Hipertensi sebesar 18%; dapat mengenal gejala dan penyebab kenaikan tekanan darah sebesar 21%; patuh minum obat sebesar 7,2%; aktivitas intensitas sedang (59,2%); rutin berolahraga sebesar 53,2%; IMT tingkat obesitas dan lebih sebesar 66,4%; melaksanakan diet yang dianjurkan dengan baik sebesar 41,2%; dan mengelola stress sebagian besar dengan cara beribadah (59,6%). Saran, perlu dilakukan peningkatan perilaku perawatan mandiri pasien terutama perihal pentingnya meminum obat, memodifikasi diet sesuai anjuran dan meningkatkan partisipasi keaktifan pasien dalam Posbindu PTM Hipertensi.
Efektivitas Intervensi Akupresur dan Aromaterapi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Agus Mulyadi; Suparjo Suparjo
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2025): JIK-April Volume 9 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v9i1.1139

Abstract

Hipertensi adalah masalah kesehatan global yang signifikan dan berbahaya, karena merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular dan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Salah satu pendekatan non-farmakologis untuk mengelola hipertensi adalah melalui akupresur dan aromaterapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas intervensi akupresur dan aromaterapi dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi-eksperimen dengan pendekatan kuantitatif, memanfaatkan metode pre-test dan post-test dengan desain kelompok kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi sphygmomanometer dan lembar observasi. Sampel penelitian terdiri dari 40 orang, dengan 20 orang pada kelompok intervensi yang menerima akupresur dan aromaterapi, dan 20 orang pada kelompok kontrol. Analisis data dilakukan secara univariat dengan frekuensi dan secara bivariat menggunakan uji t dependen dan uji t independen. Terdapat perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi akupresur dan aromaterapi, dengan nilai p < 0,05. Perbandingan efektivitas antara kedua intervensi menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dalam penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik antara kelompok akupresur dan kelompok aromaterapi. Baik intervensi akupresur maupun aromaterapi efektif dalam menurunkan tekanan darah dan disarankan untuk diterapkan sebagai bagian dari intervensi keperawatan untuk mengatasi hipertensi.