Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FEMINISME DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIQY Rani Nuraeni
Jurnal Diksatrasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2017): JURNAL DIKSATRASIA JULI 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.088 KB)

Abstract

Sastra tidak hanya memberikan kenikmatan dan kepuasan batin, tetapi juga sebagai sarana penyampaian pesan moral kepada masyarakat atas realita sosial. Karya sastra  tercipta dalam kurun waktu tertentu dapat terjadi penggerak tentang keadaan dan situasi yang terjadi pada masa penciptaan karya sastra itu, baik sosial, budaya, agama, politik, ekonomi, dan pendidikan. Mengkaji karya sastra dapat dilakukan dengan berbagai sudut pandang, tergantung pendekatan atau kajian yang dipakai, salah satu bentuk pengkajian karya sastra yaitu dari sudut pandang feminisme terhadap karya sastra itu sendiri. Dari latar belakang yang menarik inilah penulis menyusun skripsi  yang berjudul “Feminisme Dalam Novel Perempuan Berkalung Sorban Karya Abidah El Khalieqy”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur feminisme  yang terdapat dalam novel Perempuan Berkalung Sorban Karya Abidah El Khalieqy. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripstif berbentuk kualitatif dengan teknik analisis isi (content analysis) yang seringkali digunakan untuk mengkaji pesan-pesan. Metode analisis ini digunakan untuk menelaah isi dari suatu dokumen. Dokumen yang dimaksud disisni adalah Novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik noninteraktif dengan melakukan pembacaan secara intensif dari novel, melakukan pencatatan secara aktif dengan metode content analysis. Hasil penelitian dari unsur feminisme sastra adalah: (1) marginalisasi perempuan, mengakibatkan kemiskinan yang disebabkan oleh berbagai kejadian, misalnya penggusuran, bencana alam atau proses eksploitasi. (2) subordinasi perempuan, dalam hal ini perempuan dianggap sebagai makhluk yang irasional dan emosional sehingga diyakini jika kaum perempuan tidak bisa menjadi pemimpin dalam hal ini mengakibatkan kaum perempuan menduduki posisi yang sangat tidak penting. (3) stereotipe terhadap perempuan adalah pelebelan atau penandaan terhadap suatu kelompok tertentu. (4) kekerasan terhadap perempuan adalah serangan atau invasi (assault) terhadap fisik maupun mental psikologis seseorang. (5) beban kerja perempuan, adanya anggapan bahwa kaum perempuan memiliki sifat memelihaa dan rajin, serta tidak cocok untuk menjadi kepala rumah tangga, berakibat bahwa semua pekerjaan domestik rumah tanggamenjadi tanggung jawab kaum perempuan. Analisis unsur feminisme yang terdapat dalam novel Perempuan Berkalung Sorban dapat dijadikan sebagai model bahan ajar untuk materi pembelajaran  bahasa indonesia di SMA. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kita sebagai makhluk sosial untuk mencermati mengenai ketidakadilan gender yang terjadi di masyarakat.
Analisis Konten Video Pembelajaran Materi Formulir Kelas VI SD dalam Aplikasi Ruangguru Rani Nuraeni; Seni Apriliya; Resa Respati
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 6, No 2 (2019): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v6i2.54088

Abstract

Optimalisasi Potensi Tonjong Canyon dalam Pengembangan Ekowisata Berbasis Media Sosial Salwa Azkia; Wulan Mustika Gustiane; Rani Nuraeni; Cahya Darmawan
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 5 (2025): Oktober - November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tonjong Canyon di Desa Nagrog, Kabupaten Tasikmalaya, merupakan destinasi alam potensial dengan karakteristik geologi, bentang alam, dan budaya lokal yang khas, namun pemanfaatannya sebagai kawasan ekowisata belum optimal. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi ekowisata Tonjong Canyon serta peran media sosial dalam mendukung pengembangan dan promosi destinasi secara berkelanjutan. Menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kajian ini menekankan triangulasi sumber untuk meningkatkan validitas temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tonjong Canyon memiliki daya tarik ekologis berupa tebing batu purba, aliran sungai jernih, dan jalur trekking, yang diperkuat oleh atraksi budaya lokal seperti musik tradisional dan kesenian kuda lumping. Masyarakat berperan melalui penyediaan layanan wisata dan produk lokal, sementara pemerintah desa mendukung melalui alokasi anggaran, regulasi, fasilitas publik, dan promosi digital. Media sosial berkontribusi signifikan dalam meningkatkan visibilitas destinasi melalui konten visual dan interaksi partisipatif. Meski demikian, terdapat tantangan seperti keterbatasan infrastruktur, SDM pariwisata, serta pengelolaan konten digital. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi berbasis community-based tourism dan pemanfaatan media sosial secara terarah berpotensi menjadikan Tonjong Canyon destinasi unggulan ekowisata berkelanjutan yang mengintegrasikan fungsi konservasi, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan ekonomi lokal.