Salsa Nabila Rifky
Hubungan Internasional FISIP Universitas Tanjungpura

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA-TIONGKOK MELALUI MEKANISME EKSPOR-IMPOR KELAPA SAWIT TAHUN 2015-2019 Andhi Ansharullah; Ferlin Resnu Destandi; Salsa Nabila Rifky
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 25, No 2 (2020): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.479 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v25i2.2615

Abstract

Tulisan ini ditujukan untuk menganalisis kerja sama ekonomi Indonesia-Tiongkok melalui mekanisme ekspor-impor kelapa sawit dari tahun 2015-2019. Indonesia memang dikenal sebagai negara dengan pemasok komoditas kelapa sawit terbesar di dunia. Setidaknya terdapat 39,17 juta ton minyak kelapa sawit yang dihasilkan Indonesia sepanjang tahun 2019. Sementara Tiongkok menjadi pasar ekspor terbesar Indonesia dengan total 6 juta ton pada tahun 2019. Kebutuhan Tiongkok akan komoditi ini memanglah sangat besar karena jumlah penduduknya terbanyak di dunia. Penulis menggunakan teori dual ekonomi yang didasari dengan adanya anggapan tokoh liberalis tentang kompetisi pasar, pemanfaatan sumber daya alam, dan mekanisme harga sebagai instrumen dalam meningkatkan kerja sama dan pemenuhan kebutuhan nasional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan studi pustaka berupa jurnal, literatur, buku, dan website resmi terpercaya. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekspor-impor kelapa sawit yang dijalankan ternyata dapat meningkatkan pendapatan perkapita negara sekaligus penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia, meskipun sering terjadinya fluktuasi harga di beberapa periode. Berkat adanya kegiatan ekspor-impor yang dilakukan kedua negara, hal tersebut semakin mempererat hubungan untuk terus bekerja sama, khususnya pada komoditi kelapa sawit.